Poligami Kiai Madura (Kajian Fenomenologis Hakikat Poligami Dalam Pandangan Kiai Madura)

  • Abdul Mukti Thabrani Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura
  • Ah. Kusairi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura
Abstract views: 393 , PDF downloads: 389

Abstract

Polygamy is one of the most debated and scrutinized topics in marriage. This study examines the values of polygamy in the practice of cultivating polygamous marriages among Kyai in Madura. This study seeks to address the reasons and purposes of polygamy among Kyai in Madura, the perspective of the Madurese Kyai on the nature of polygamy, and the spiritual significance of polygamy for the Kyai of Madura. The methodology employed in this study is qualitative phenomenology research. This study reaches the following conclusions: (1) The kiai's motivation for practicing polygamy is to maintain the continuity of lineage or lineage, (2) The spiritual values of polygamy that the Kyai of Madura are convenience and blessing of obtaining food, (3) The Kyai's justification as destiny for explaining the spiritual significance of spiritual needs.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agustina, Vita. “Hegemoni Kiai Terhadap Praktek Poligami.” Musãwa Jurnal Studi Gender dan Islam 13, No.2 (3 Desember 2014): 127–40.

Ahmadi, Dadi. Interaksi Simbolik: Suatu Pengantar, Jurnal Mediator, vol 9 No.2 Desember 2008.

Arifah, Anis Nur, Reniyadus Sholehah, dan Triwahyu Hardianto. “Poligami Kiai: Praktik Poligami Kiai di Kota Jember dalam Pandangan KHI dan Gender.” Jurnal Yudisia: Jurnal Pemikiran Hukum Islam 7, No.1 (Juni 2016).

Bourdieu, Pierre. The Logic of Practice. Standford: Standford University Press, 1990.

Cawthorne, Nigel. Sex Live of the Popes (Rahasia Kehidupan Seks Para Paus), Yogyakarta: Penerbit Alas, 2007.

Creswell, John W. Research Design: Qualitative and Quantitative approach, London: Thousand Oaks. New Delhi. Sage, 1998.

Dhofier, Zamaksyari. TradisiPesantren, Studi Atas Pandangan Hidup Kyai, Jakarta: LP3ES, 1982.

Efendi, Satria. Ushul Fiqh: Dasar-dasar Hukum Islam, Jakarta: Lipia, 1991.

Effendy, Onong Uchjana. Kamus Komunikasi. Bandung: Bandar Maju Press, 1989.

Engineer, Ashgar Ali. MatinyaPerempuan (terj), Yogyakarta: IRCiSoD, 1999.

Faiz, Abd Aziz. “Pola Dan Logika Nikah Sirri Dalam Kultur Masyarakat Madura.” Musãwa Jurnal Studi Gender Dan Islam 12, no. 1 (29 Januari 2013) :121–36.

Farran, ahmad Musthafa al. Tafsir al-Imam al-Syafii, Riyadh: Dar al-Turmudziyah, 2006.

Hayani. “Harga Diri, Religiusitas Dan Kesediaan Dipoligami.” Persona: Jurnal Psikologi Indonesia 5, no. 03 (11 September 2016): 239–51.

Kahija, YF La. Penelitian Fenomenologis, Jalan Memehami Pengalaman Hidup, Yogyakarta: Kanisius, 2017.

Khalid, Abdul ‘Aal. Seni Bercinta Dalam Islam, terj. Abdul Mukti Thabrani dkk, Bandung: Mujahid Press, 2005.

Khotimah, Ema. “Praktik Pernikahan Poligami Pada Istri Ulama: Tinjauan Fenomenologis.” Prosiding SNaPP: Sosial, Ekonomi Dan Humaniora 1, no. 1 (2010): 93–120.

Kuntuwijoyo. Perubahan Sosial dalam Masyarakat Agraris Madura 1850-1940, Jogjakarta: Mata Bangsa, 2002.

Kuswarno, Engkus. Fenomenologi: Konsepsi, Pedoman, dan Contoh Penelitian. Bandung: Widya Padjadjaran, 2009.

Mernissi, Fatima. Perempuan-Perempuan Haremku (terj). Bandung: Qanita, 2004.

Moleong, Lexi. J. Metode penelitian kualitatif, Bandung: RosdaKarya, 2005.

Muthahhari, Murtadha. Duduk Perkara Poligami. Jakarta: Serambi Ilmu, 2007

Nailiyya, Iffah Qanita. Poligami, Berkah atau Musibah, Yogyakarta: Diva Press, 2016.

Nasution, Khairuddin. Riba dan Poligami: Studi atas pemikiran Muhammad Abduh, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996.

Neuman, W Laurence. Metodologi Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, edisi ke 7, Cet ke-3, Jakarta: Indeks, 2017.

Philips, Abu Ameenah Bilal. Poligamy in Islam, Riyadh: IIPH, 2005.

Poloma, Margaret M. Sosiologi Kontemporer, tim penerjemah Yasogama. Jakarta: Rajagrafindo Press, 2010.

Rozaki, Abdur. Menabur Kharisma Menuai Kuasa, Kiprah Kiai dan Blater sebagai Rezim Kembar di Madura. Yogyakarta: Pustaka Marwa, 2004.

Rozi, Ahmad Bahrur. “Menemukan Batin Madura.” Jawapos Radar Madura, 2017, edisi 31 Desember, 2017.

Sa’dan, Masthuriyah. “Poligami Atas Nama Agama: Studi Kasus Kiai Madura.” ESENSIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin 16, no. 1 (1 April 2015): 89–100.

Santoso, Syarif Hidayat. “Kebaikan Pagurun Madura.” Radar Madura, 18 April 2018. https://radarmadura.jawapos.com/read/2018/02/25/52324/kebaikan-pagurun-madura.

Shihab, M. Quraish. Poligami Ibarat Pintu Emergensi, Tabloid Republika: Dialog Jumat, 2006.

Shihab, M. Quraish. Islam yang Saya Pahami, keragaman itu rahmat, Jakarta: Lentera Hati, 2018.

Siregar, Nina Salmaniah. “Kajian tentang Interaksionisme Simbolik”, Jurnal Perspektif, Vol.4 No.2 Oktober 2011.

Sufyan, Akhmad Farid Mawardi, and Badruddin Amin. “Pandangan Masyarakat Desa Panempan Terhadap Pelaksanaan Akad Nikah Pada Bulan Muharram.” Al-Manhaj: Journal of Indonesian Islamic Family Law 3, no. 1 (2021): 54–69.

Suryadinata, Leo, dkk. Penduduk Indonesia: Etnis dan Agama Dalam Era Perubahan Politik, Jakarta: LP3eS, 2003.

Qayyim, Ibnul al-Jauziyyah. Zadul Ma’ad fi hady khairil ibad, Riyadh: Obeikan, 1990.

Qardhawi, Yusuf al. al-Ibadah fi a-Islam, Beirut: Muassasa al-Risala, 1981.

Zuhdi, Masyfuk. Masail Fiqhiyah, Jakarta: Masagung, 1994.

Published
2022-07-15
How to Cite
Abdul Mukti Thabrani, & Ah. Kusairi. (2022). Poligami Kiai Madura (Kajian Fenomenologis Hakikat Poligami Dalam Pandangan Kiai Madura). Al-Manhaj: Journal of Indonesian Islamic Family Law, 4(2), 107-123. https://doi.org/10.19105/al-manhaj.v4i2.6058
Section
Articles