REKONSTRUKSI TAFSÎR MAWDÛ‘Î: Asumsi, Paradigma, dan Implementasi
Abstract
The current of modernization has an impact on almost every joint of human life. The problems that are generated are increasingly developing and complex, which requires the Qur’an to provide a solution. This point is closely related to the Qur’anic interpretation methodology that is appropriate for responding and providing solutions in accordance with the problems that occur. The methodology of thematic interpretation (tafsîr mawdû‘î) is one of the choices. Tafsîr mawdû‘î is one of the interpretation methodologies needed in the modern era. The advantage is that besides being able to frame various verses of the Koran into a whole unit, it can also focus on verses that discuss a theme substantially and comprehensively to answer one problem. This article descriptively-analytically reconstructs tafsîr mawdû‘î, both assumptions, paradigms, their implementation. This article reveals the narrative of the solution of tafsîr mawdû‘î for contemporary problems in a more structured, comprehensive and objective perspective in the Qur’an, so that the reconstruction of the tafsîr mawdû‘î method is more targeted.
[Arus modernisasi berdampak pada hampir di setiap sendi kehidupan manusia. Problematika yang ditimbulkan kian berkembang dan kompleks, yang menuntut Alquran dapat memberikan solusinya. Poin ini terkait erat dengan metodologi interpretasi Alquran yang tepat untuk merespons dan memberikan solusi sesuai dengan problematika yang terjadi. Metodologi tafsir tematik (tafsîr mawdû‘î) menjadi salah satu pilihannya. Tafsîr mawdû‘î merupakan salah satu metodologi tafsir yang diperlukan di era modern saat ini. Kelebihannya adalah selain mampu membingkai pelbagai ayat Alquran menjadi satu-kesatuan yang utuh juga dapat memfokuskan ayat yang membahas suatu tema secara substansial dan komprehensif untuk menjawab satu persoalan. Artikel ini secara deskriptis-analitis merekonstruksi tafsîr mawdû‘î, baik asumsi, paradigma, implementasinya. Artikel ini menguak narasi solusi dari tafsîr mawdû‘î atas problematika kekinian secara lebih terstruktur, komprehensif, dan objektif dalam perspektif Alquran, sehingga rekonstruksi metode tafsîr mawdû‘î lebih tepat sasaran]
Downloads
References
Afroni, Sihabuddin. 2018. “Teknik Interpretasi dalam Tafsir al-Qur’an dan Potensi Deviasi Penerapannya Menurut Ilmu Dakhil”. Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu al-Quran dan Tafsir, 3 (1), http://dx.doi.org/10.30868/at.v3i01.256
Arkoun, Mohamed. 2002. The Unthought in Contemporary Islamic Thought. London: Saqi Books
Bâqî, Muhammad Fu’âd ‘Abd (al-). 1999. al-Mu‘jam al-Mufahras li Alfâz al-Qur’ân al-Karîm. Kairo: Dâr al-Hadîth.
Bagus, Lorens. 2002. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia
Baidan, Nasaruddin. 2000. Metodologi Penafsiran Al Quran. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
______, Nashruddin. 2012. Metodologi Penafsiran al-Qur’an. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Darwazah, Muhammad ‘Izzah. 1962. al-Tafsîr al-Hadîth. Kairo: Dâr Ihyâ’ al-Kutub al-‘Arabîyah.
Farmâwî, ‘Abd al-Hay (al-). 1997. al-Bidâyah fî al-Tafsîr al-Mawdû‘î. Kairo: Hadarât al-‘Arabîyah.
Fattâh, Salâh ‘Abd (al-). 2012. al-Tafsîr al-Mawdû‘î bayna al-Nazarîyah wa al-Tatbîq. Yordan: Dâr al-Nafâ’is.
Muslim, Mustafâ. 2005. Mabâhith fî al-Tafsîr al-Mawdû‘î. Mesir: Dâr al-Qalam.
Mustaqim, Abdul. 2008. Pergeseran Epistemologi Tafsir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Mustaqim, Abdul. 2014. Dinamika Sejarah Tafsir Al-Qur’an: Studi Aliran-Aliran Tafsir dari Periode Klasik, Pertengahan, Hingga Modern-Kontemporer. Yogyakarta: Adab Press
Mustaqim, Abdul. 2015. Metode Penelitian al-Qur’an dan Tafsir. Yogyakarta: Idea Press
Qardâwî, Yûsuf (al-). 2004. Khitâbunâ al-Islâmî fî ‘Asr al-‘Awlamah. Kairo: Dâr al-Shurûq.
Qattân, Mannâ‘ (al-). 1995. Mabâhith fî ‘Ulûm al-Qur’ân. Kairo: Maktabah Wahbah.
Qodratillah, Meity Taqdir, dkk. 2011. Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Shabry, Muhammad Shadiq. 2011. “Perdebatan Antara Teks dan Konteks”. Jurnal al-Fikr, 15 (1)
Shihab, M. Quraish. 2006. Rasionalitas Al-Qur’an: Studi Kritis atas Tafsir al-ManarJakarta: Lentera Hati
______, M. Quraish. 2013. Kaidah Tafsir: Syarat, Ketentuan, dan Aturan yang Patut Anda Ketahui dalam Memahami Alquran. Tangerang: Lentera Hati
______, M. Quraish. 2013. Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat. Bandung: Mizan
Subhan, Zaitunah. 2012. “Gender dalam Tinjauan Tafsir”. Kafa’ah: Journal of Gender Studies, 2 (1), https://doi.org/10.15548/jk.v2i1.34.
Surahman, Cucu. 2013. “Tafsir Kontekstual JIL: Telaah atas Konsep Syariat Islam dan Hudud”. Journal of Qur’an and Hadith Studies, 2 (1).
Syahrur, Muhammad. 2015. Prinsip dan Dasar Hermeneutika al-Qur’an Kontemporer, terj. Sahiron Syamsuddin dan Burhanudin Dzikri. Yogyakarta: Kalimedia.
Yusufa, Uun. 2015. “Kerangka Paradigmatik Metode Tafsir Tematik Akademik: Kasus Desertasi UIN Yogyakarta dan Jakarta”. Journal of Qur’an and Hadith Studies, 4 (2), https://doi.org/10.1548/quhas.v4i2.2393
Zulaiha, Eni. 2016. “Tafsir Feminis: Sejarah, Paradigma dan Standar Validitas Tafsir Feminis”. al-Bayan: Jurnal Studi al-Qur’an dan Tafsir, 1 (1), https://doi.org/10.15575/al-bayan.v1i1.1671