THE INTERPRETATION OF DOUBLE BURDEN OF WOMEN: A Comparison between al-Misbah and al-Lu’lu’ wa al-Marjân fî Tafsîr al-Qur’ân
Abstract
One of the factors that causes women to experience gender inequality so that they are not equal to men is the gender-biased interpretation of religious texts. Applying interpretive approach and comparative method as well as the theory of liberal feminism and double movement, this article discusses three issues, namely: (a) double burden for women in the Qur’an; (b) the interpretation of M. Quraish Shihab in al-Misbah and Karîmân Hamza in al-Lu'lu 'wa al-Marjân fî Tafsîr al-Qur’ân regarding verses of the Qur’an containing double burden for women; and (c) the assumption that the gender of the interpreter could result in a gender-biased interpretation. This research shows that Islam comes on a mission to bring about equality between mankind. Shihab’s interpretation is more accommodating to women’s interests than that of Hamza’s, while Hamza’s interpretation is more patriarchal. Preference to certain sexes is not always related to gender equality in the interpretation of the Qur’an, so the assumption that one of the factors causing women to experience gender inequality is the gender-biased interpretation of religious texts simply because the majority of interpreters are male can not be justified.
[Salah satu faktor penyebab kaum perempuan mengalami ketimpangan gender, sehingga mereka belum setara adalah interpretasi teks-teks agama yang bias gender. Dengan pendekatan tafsir, metode komparatif dan teori feminisme liberal serta double movement, artikel ini mendiskusikan tiga persoalan, yaitu: (a) double burden perempuan dalam Al-Qur’an; (b) penafsiran M. Quraish Shihab dalam al-Misbah dan Karîmân Hamzah dalam al-Lu’lu’ wa al-Marjân tentang ayat double burden bagi perempuan; dan (c) asumsi bahwa jenis kelamin mufasir menimbulkan penafsiran bias gender. Penelitian ini menunjukan Islam membawa misi kesetaraan manusia. Penafsiran Shihab lebih akomodatif terhadap kepentingan perempuan, sedangkan penafsiran Hamzah lebih bias patriarkal. Keberpihakan pada jenis kelamin tertentu tidak selalu berhubungan dengan kesamaan jenis kelamin dalam penafsiran Al-Qur’an, sehingga asumsi salah satu faktor penyebab kaum perempuan mengalami bias gender adalah interpretasi teks agama yang bias gender karena mayoritas mufasir adalah laki-laki tidak dapat dibenarkan]
Downloads
References
Afifudin, M. Dimyath. “Dari Nushrat al-Amin Sampai Bint Syathi’: Inila Mufasir Perempuan dan Karya-karyanya,” retrieved December 30, 2019 from https://afkaruna.id/Dari Nushrat-al-Amin-sampai-bint-Syathi’-Inilah-Para-Mufasir-Perempuan-dan-Karya-karyanya/.
Anwar, Rosihon, and Asep Muharom. Ilmu Tafsir. Bandung: Pustaka Setia, 2015.
Asriaty. “Wanita Karir dalam Pandangan Islam.” Jurnal Al-Maiyyah, 07 (2): 166-189.
Baidan, Nasiruddin. Wawasan Baru Ilmu Tafsir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.
Darlis. “Feminisme Qur’ani: Tafsir Ayat Wanita Karir.” Musawa, 7 (2): 183-206.
Fauziah, Naili Lutfiani. “Hak-hak Perempuan dalam Surat al-Ahzâb Ayat 33: Sebuah Pendekatan Hermeneutik.” eL-Tarbawi: Jurnal Pendidikan Islam, X (2): 63-83, https://doi.org/10.20885/tarbawi.vol10.iss2.art5.
Fawaid, Ah. “Mempertimbangkan Tafsir Adil Gender: Studi Pemikiran “Mufasir” Perempuan tentang Isu-Isu Perempuan.” Karsa: Journal of Social and Islamic Culture, 23 (1), https://doi.org/10.19105/karsa.v23i1.609.
Guntur, Muhammad Romli. Islam Tanpa Diskriminasi: Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin. Jakarta: Rehal Pustaka, 2013.
Gusmian, Islah. Khazanah Tafsir Indonesia dari Hermeneutika hingga Ideologi. Yogyakarta: LKiS, 2013.
Hamzah, Karîmân. al-Lu’lu’ wa al-Marjân fî-Tafsîr al-Qurân, vol. III. Cairo: Maktabah al-Syurûq al-Dawlîyah, 2010.
Hermawan, Hendri Adinugraha. “Kewenangan dan Kedudukan Perempuan dalam Perspektif Gender: Suatu Analisis Tinjauan Historis.” Marwah: Jurnal Perempuan, Agama dan Jender, 17 (1), http://dx.doi.org/10.24014/marwah.v17i1.4515.
Hidayati, Nurul. “Beban Ganda Perempuan Bekerja (Antara Domestik dan Publik).” Muwazah: Jurnal Kajian Gender, 7 (2): 108-119.
https://kurio.id/app/articles/17457204 (retrieved December 29, 2019)
Liyaudheen, Muhammed. Women Writers in Modern Islamic Literature in Arabic A Performance Evaluation. Thesis, Department of Arabic, University of Calicut, Kerala, 2017.
Junaedi, Dedi. “Konsep dan Penerapan Takwil Muhammad Quraish Shihab alam Tafsir Al-Misbah.” Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya, 2 (2): 223-236, https://doi.org/10.15575/jw.v2i2.1645.
Kurdi, et. al. Hermeneutika Al-Qur’an Yogyakarta: elSAQ Press, 2010.
Lufaefi. “Tafsir al-Mishbah: Tekstualitas, Rasionalitas dan Lokalitas Tafsir Nusantara.” Substantia: Jurnal Ilmu-ilmu Ushuluddin, 2 (1): 29-40, http://dx.doi.org/10.22373/substantia.v21i1.4474.
Maloko, M. Thahir. “Partisipasi Politik Perempuan dalam Tinjauan Al-Qur’an dan Hadis.” Al-Fikr: Jurnal Pemikiran Islam, 17 (1): 204-214.
Mi’raj, A. Cholid. Muslimah Berkarir: Telaah Fikih dan Realitas.Yogyakarta: Kudsi Media, 2004.
Mun’im, A. Rafiq Zainul. “Epistemologi Feminis Asghar Ali Engineer.” al-‘Adâlah, 14 (1)
Mustaqim, Abdul. Dinamika Sejarah Tafsir Al-Qur’an. Yogyakarta: Idea Press, 2016.
________, Abdul. Paradigma Tafsir Feminis. Yogyakarta: Logung Pustaka, 2008.
Nasâ’î (al), Ahmad ibn Syuʽaib ibn ᾉlî ibn Sinân ibn Bahr ibn Dinâr. Sunan al-Nasâ’î, vol. VII-VIII. Lebanon: Dâr al-Fikr, 2009.
Pink, Johanna. Muslim Qur’ânic Interpretation Today: Media, Genealogies and Interpretive Communities. Bristol: Equinox Publishing, 2019.
Quraish, M. Shihab. Perempuan. Tangerang: Lentera Hati, 2018.
______, M. Shihab. Tafsir al-Misbah: Pesan dan Kesan Keserasian Al-Qur’an. Jakarta: Lentera Hati, 2002.
______, M. Shihab. Membumikan Al-Qur’an. Bandung: Mizan, 1998.
Rodiah, et. al. Studi Al-Qur’an: Metode dan Konsep. Yogyakarta: elSAQ Press, 2010.
Said, Hasani Ahmad. Diskursus Munasabah al-Quran dalam Tafsir Al-Misbah. Jakarta: Amzah, 2015.
Salmah, Intan. “Kedudukan Perempuan dalam Domestik dan Publik Perspektif Jender (Suatu Analisis Berdasarkan Normatifisme Islam.” Jurnal Politik Profetik, 3 (1), https://doi.org/10.24252/profetik.v2i1a5.
Solihatin, Isna Rahmah. “Konsepsi Al-Qur’an tentang Perempuan Pekerja dalam Mensejahterakan Keluarga.” Jurnal Harkat: Media Komunikasi Gender, 13 (1): 38-48, https://doi.org/10.15408/harkat.v13i1.7714.
Subhan, Zaitunah. Rekonstruksi Pemahaman Jender dalam Islam: Agenda Sosio- Kultural dan Politik Peran Perempuan. Jakarta: el-Kahfi, 2002.
Syaiful, Amin Ghafur. Profil Para Mufassir Al-Qur’an.Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008.
Taufikurrahman. “Kajian Tafsir di Indonesia.” Mutawâtir: Jurnal Keilmuan Tafsir Hadith, 2 (1): 1-26, https://doi.org/10.15642/mutawatir.2012.2.1.1-26.
Umar, Nasaruddin. Argumen Kesetaraan Gender. Jakarta: Paramadina, 1999.
Wartini, Atik. “Corak Penafsiran M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah.” Hunafa: Jurnal Studia Islamika, 11 (1): 109-126, https://doi.org/10.24239/jsi.v11i1.343.109-126.
Yusuf, M. Kadar. Studi Al-Qur’an. Jakarta: n.p, 2009.