Pandangan Tokoh Agama Di Karesidenan Cirebon Dalam Memandang Pluralitas Beragama

  • Khaerul Umam State Institute of Islamic Studies Kediri
  • Abdul Muiz Ghazali ASIF Cirebon
Abstract views: 422 , PDF downloads: 271
Keywords: Tokoh Agama, Pandangan, Pluralitas

Abstract

Agama sering kali menampilkan dua wajah yang saling berlawanan. Di satu sisi agama merupakan jalan bagi seseorang untuk menemukan kebahagiaan, namun tidak jarang pula, agama menjadi sumbu pemicu konflik dan kekerasan yang disebabkan karena perbedaan pandangan. Meski mengakui bahwa pluralitas merupakan sunatullah, namun tidak demikian dengan pluralitas dalam beragama, karena agama berkait erat dengan keyakinan dan klaim kebenaran. Penelitian ini berupaya mendeskripsikan pandangan tokoh agama se karesidenan Cirebon yang mencakup wilayah Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupateb Majalengkandan Kabupaten Indramayu, dalam memandang Pluralitas Beragama di masyarakat dengan menggunakan pendekatan studi kasus, dimana fenomena yang sedang diteliti merupakan fenomena aktual pada saat penelitian ini dilakukan. Penelitian ini menemukan adanya sebuah pola yang tidak linier antara yang diungkapkan secara personal dengan apa yang ditampilkan di ruang publik terkait pandangan tokoh agama terhadap pluralitas agama dan keberagamaan di masyarakat. Dalam hal ini terdapat dua kelompok yang berbeda. Pertama yang memandang pluralisme sebagai sebuah keniscayaan, namun tetap memandang yang berbeda, sebagai yang perlu diluruskan. Kedua, yang memandang pluralisme sebagai sebuah keniscayaan dan menghargai setiap perbedaan, serta meyakini adanya kemungkinan kebenaran lain dalam keyakinan kelompok agama atau aliran yang berbeda.

 

(Religious somehow reflects two contradictory faces. In one side, religion is a way to find happiness while in another side it becomes the trigger of conflict and violence when it is placed wrongly. Although we know that pluralism is Sunnatullah, but it is different with pluralism in religion. It is because religion is closely related to beliefs and truth claim. The researcher tries to describe the scholars of Cirebon’s Residency’s point of view about religion pluralism in society in Cirebon itself, Cirebon’s district, Majalengka district, and Indramayu district. This research is a study case research where phenomenon researched is the actual phenomenon. This research found that there is an un-linier patterns between what is being revealed personally to what is shown in the public about the scholars’ point of view to religion pluralism and social diversity. There are two different groups. The first one, they think pluralism is as a necessity but they still think that the difference must be changed and corrected. The second group sees pluralism as a necessity, they appreciate every differences and belief that there must be another truth in another different religions and schools.)

 

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Khaerul Umam, State Institute of Islamic Studies Kediri
Social and Religious Studies

References

Arwani, Wawan., Kiyai Pesantren dan Kontribusinya dalam Mengembangkan Pluralitas Keberagamaan dan Toleransi di Kabupaten Cirebon. Jurnal Holistik Volume 15 No 01, 2014

Djam’annuri¸ Studi Agama-agama, Sejarah dan Pemikiran. Yogyakarta: Pustaka Rihlah, 2003

Hidayat, Komaruddin., Psikologi Beragama, Menjadikan Hidup Lebih Ramah dan Santun. Bandung: Hikmah, 2010

http://kbbi.web.id/pandang (diunduh pada 5 Agustus 2014, pukul 10.00 WIB)

http://www.pikiran-rakyat.com/node/234254 diunduh pada 11 September 2014, pukul 08.08 WIB

Kahmad, Dadang., Sosiologi Agama, Bandung: Putaka Setia, 2011

Kisman, Pluralisme Agama dan Implementasinya dalam Pendidikan Islam; Perspektif Al-Qur’an . Jurnal Palapa Volume 15 No. 01, 2017

Muhammad, Husein., Mengaji Pluralisme Kepada Mahaguru Pencerahan .Bandung: Mizan, 2011

Piliang, Yasraf Amir., Bayang-bayang Tuhan: Agama dan Imajinasi. Bandung: Mizan, 2011)

Ryle, Gilbert., The Concept of Mind, Panguin Book: 1990

Smith, Linda dan William Raeper, Ide-ide Agama dan Filsafat. Kanisius: Yogyakarta, 2011 Cet. Ke-7.

The Wahid Institut, Laporan Kebebasan Beragama dan Toleransi di Indonesia 2011

Published
2019-07-31
Section
Articles