Tingginya Angka Cerai Gugat di Kabupaten Sumenep & Dampaknya bagi Anak

Sofia Mubarokah Sa'bana; Rusdiana Navlia

doi:10.19105/al-manhaj.v5i2.13211

Sofia Mubarokah Sa'bana Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura
Rusdiana Navlia Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura

https://doi.org/10.19105/al-manhaj.v5i2.13211

Abstract views: 117 ,

Pdf downloads: 157

Abstract

The background of this research is the divorce factor, where the problems are not always caused by the wife, such as the husband's infidelity, household neglect and domestic violence, economic factors and and other factors. Conflict is a natural thing when both parties are willing to give in and can understand by taking the positive side, but if the conflict is allowed to continue it will have a negative impact which will ultimately lead to divorce. Divorce itself has a huge impact on children's development. This field research used a case study approach carried out at the Sumenep Religious Court. The results of this research are that the most dominant factor in filing for divorce at the Sumenep Religious Court is due to ongoing disputes caused by economics, abandonment of one party (neglect), and domestic violence.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Baharits, S.H.A. 1996. Tanggung Jawab Ayah terhadap Anak Laki-laki. Yogyakarta: Gema Insani Press.

Haryanie, dkk. 2013. Analisis Dampak Perceraian Orang Tua terhadap Anak Remaja. Jurnal Pekerjaan Sosial.

Ihromi, T.O. 1999. Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Ismail, Nurjannah. 2003. Perempuan dalam Pasungan. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta.

Kania, D.D. 2018. Delusi Kesetaraan Gender. Jakarta: Yayasan Aila Indonesia.

Latif, D.M. 1982. Aneka Hukum Perceraian di Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Mas’ud, Ibnu & Abidin, Zainal. 2000. Fiqh Madzhab Syafi’i: Edisi lengkap muamalat, munakahat dan Jinayat, Jakarta: CV. Pustaka Setia, I.

Rosidah Ida. 2016. Ketika Perempuan bersikap: Tren Cerai Gugat Masyarakat Muslim, Ed.1, Cet 1. Jakarta: Puslitbang kehidupan keagamaan.

Rusli, M. 2011. Pedoman Praktis Membuat Proposal dan Penelitian Lapangan. Sumenep: Paramadani.

Shaleh, Sabri Anwar, dkk. 2017. Pendidikan Gender dalam Sudut Pandang Islam. Jakarta: Zahen Publisher.

Santrock, John W. 2003. Adolescence Perkembangan Remaja, Jakarta: Erlangga.

Singgih dkk. 2008. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Gunung Mulia.

Uliyyan, Fatimah Syaukat Al., 2005. Selamatkan Pernikahan Anda dari Perceraian, Riyadh; Dar Al-Uliyyan.

Widyarini Nilam, M.M. 2013. Relasi Orang Tua dan Anak. Yogyakarta: Elex Media Komputindo.

Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam. 2013. Bandung: Citra Umbara.

Wawancara:

Abdul Berri, Hakim Pengadilan Agama Sumenep, Wawancara langsung (Sumenep, 13 Oktober 2021).

Ani (Anistia Suci Andriani), penggugat cerai, Wawancara Langsung, (Sumenep, 2 Juni 2021).

Atun (Suhariya), Pihak penggugat cerai, Wawancara langsung, (Sumenep, 6 Juni 2021).

Irfan, anak (korban perceraian orang tua), Wawancara langsung (Sumenep, 21 Mei 2023).

Khulaisie FM, selaku tokoh masyarakat, wawancara langsung (Sumenep, 20 Mei 2023).

Masdura, selaku sekretaris Pengadilan Agama Sumenep, Wawancara langsung (Sumenep, 9 Juni 2021).

Moh. Jatim, ketua Pengadilan Agama Sumenep, Wawancara langsung (Sumenep, 10 Juni 2021).

Nita, anak (korban perceraian orang tua), Wawancara langsung (Sumenep, 21 Mei 2023).

Nurul Qalbi, Hakim Pengadilan Agama Sumenep, Wawancara langsung (Sumenep, 14 Oktober 2021).

Nurul Qalbi, selaku Hakim Pengadilan Agama Sumenep, Wawancara langsung (Sumenep, 14 Oktober 2021)

Sinta (Siti Nur Fadila), Pihak penggugat cerai, Wawancara langsung, (Sumenep, 6 Juni 2021).

Yuni (Sri Wahyuni Ningsih), Pihak penggugat cerai, Wawancara langsung, (Sumenep, 18 April 2021).