Implementasi Keadilan Sosial Double Movement Fazlur Rahman dalam Pembagian Harta Waris Keluarga Adat Jawa


Abstract
Studi ini mengkaji fenomena pembagian waris adat Jawa mengenai pembagian harta saat pewaris masih hidup (hibah) dan pembagian yang mempertimbangkan kebutuhan masing-masing ahli waris. Keadilan sosial Double Movement Fazlur Rahman menyoroti pentingnya konteks historis dalam memahami teks-teks agama dan pengaplikasiannya yang mengarah pada kesesuaian dan ketidaksesuaian praktik lokal dengan prinsip-prinsip teoritis yang diusulkan untuk mencapai tujuan keadilan sosial. Rumusan masalah pertama membahas bentuk keadilan sosial ekonomi dan peran dalam keluarga dalam pembagian waris adat Jawa. Kedua, struktur sosial dan sistem kekerabatan dalam waris adat Jawa. Ketiga, implikasi keadilan sosial dalam pembagian harta waris (kepemilikan aset/harta, gender). Pendekatan penelitian menggunakan kualitatif dan data dikumpulkan melalui wawancara dengan ahli waris dan wahib (pemberi hibah) serta melalui observasi langsung dan analisis dokumen terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik pembagian harta waris masih dipengaruhi oleh nilai-nilai adat Jawa yang turun-temurun, meskipun mengimplementasikan nilai-nilai Islam seperti musyawarah keluarga. Dari kasus yang terjadi, menunjukkan penerapan prinsip-prinsip keadilan sosial dan hukum yang sesuai dalam pembagian harta warisan untuk mencapai kesejahteraan dan keharmonisan keluarga. Meski harus tetap sesuai dengan prinsip-prinsip dasar syariat, fleksibilitas dalam pembagian waris dapat dilakukan dengan persetujuan semua ahli waris. (This study examines the phenomenon of customary inheritance division in Java regarding the division of assets while the testator is still alive (grant) and the division that considers the needs of each heir. Fazlur Rahman's Double Movement social justice highlights the importance of historical context in understanding religious texts and their application that leads to the suitability and incompatibility of local practices with the theoretical principles proposed to achieve the goal of social justice. The first problem formulation discusses forms of socio-economic justice and roles within the family in the division of Javanese customary inheritance. Second, the social structure and kinship system in Javanese customary inheritance. Third, the implications of social justice in the division of inheritance (asset ownership, gender. The research approach uses qualitative and data is collected through interviews with heirs and wahib (grantors) as well as through direct observation and analysis of related documents. The results of the research on the practice of dividing inheritance property are still influenced by Javanese traditional values that have been passed down from generation to generation, although it implements Islamic values such as family deliberation. From the cases that occur, it shows the application of the principles of social justice and appropriate law in the division of inheritance to achieve family welfare and harmony. Although it must remain in accordance with the basic principles of Shari'ah, flexibility in the distribution of inheritance can be done with the consent of all heirs).
Downloads
References
Abdul Aziz Muhammad Azzam, Abdul Wahhab Sayyed Hawwas. Fiqh Munakahat Khitbah, Nikah Dan Talak. Cet. VII. Jakarta: Amzah, 2022.
AD, M. Faizurrizqi Al-farisi, and Zaenul Mahmudi Fauzan Zenrif. “Pembagian Waris Pra-Kematian Pada Masyarakat Islam Jawa Perspektif Hukum Progresif.” Al-Qadha : Jurnal Hukum Islam Dan Perundang-Undangan 9, no. 1 (2022): 231–50. https://doi.org/10.32505/qadha.v9i1.4087.
Agama, Kementerian. Panduan Praktis Pembagian Waris. Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Rl, 2013.
Amsari, Syahrul, Ahmad Afandi, and Asmaul Husna. “Analisis Makna Distribusi Kekayaan Perspektif Ekonomi Islam Dalam Pandangan Al- Qur ’ an Dan Hadits” 7, no. 2 (2023): 1403–12. https://doi.org/10.33087/ekonomis.v7i2.980.
Astutik, Sri. “Karakteristik Pembagian Waris Adat Jawa.” Aktual Justice : Jurnal Ilmiah Magister Hukum Pascasarjana Universitas Ngurah Rai 4, no. 2 (2019): 147–55.
Bachri, Syabbul. “Rekonstruksi Kewarisan Islam: Studi Hermeneutika Ibn Abbas Atas Ayat-Ayat Waris.” Al-Istinbath: Jurnal Hukum Islam 5, no. 1 (2020): 21–50. https://doi.org/10.29240/jhi.v5i1.1197.
Baihaqi, Mufi Ahmad. “Pembaharuan Hukum Waris Di Indonesia.” Pengadikan Agama Bojonegoro Kelas, 2024. https://www.pa-bojonegoro.go.id/publikasi-arsip-publikasi/arsip-artikel/358-pembaharuan-hukum-waris-di-indonesia.
Erfan, Zainul, Ahmadi Hasan, and Masyithah Umar. “Menelisik Harta Perpantangan : Menggali Nilai Keadilan Distributif Dalam Adat Banjar” 1, no. 4 (2023): 694–717.
Firmansyah, Galih, Ananda Utama, Rani Apriani, Fakultas Hukum, Universitas Singaperbangsa, and Jawa Barat. “Analisa Pembagian Warisan Dalam Perspektif Hukum Adat Jawa.” Rectum 6, no. 2 (2024): 183–88. https://jurnal.darmaagung.ac.id/index.php/jurnalrectum/article/view/4377/3820.
Gunawan, Sahrul, and Muh Ahsan Kamil. “Analisis Komparatif Hukum Islam, Hukum Adat Dan Hukum Positif Dalam Pembagian Harta Warisan.” Integrative Perspectives of Social and Science Journal (IPSSJ) 2, no. 1 (2025): 144–61. https://ipssj.com/index.php/ojs/article/view/45/47.
Irianto, Sulistyowati. Pluralisme Hukum Waris Dan Keadilan Perempuan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2016.
Jaedil. Wawancara, (Tegal, 2 Juni 2024)
Januario, Ridwan Angga, Fadil Sj, and Moh. Thoriquddin. “Hakikat Dan Tujuan Pernikahan Di Era Pra-Islam Dan Awal Islam.” Jurnal Al-Ijtimaiyyah 8, no. 1 (2022): 1. https://doi.org/10.22373/al-ijtimaiyyah.v8i1.11007.
Kosim. Fiqh Munakahat I. Cet I. Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2019.
Kusmayanti, Hazar dan Lisa Krisnayanti.Kusmayanti, Hazar dan Lisa Krisnayanti. “Hak Dan Kedudukan Cucu Sebagai Ahli Waris Pengganti Dalam Sistem Pembagian Waris Ditinjau Dari Hukum Waris Islam Dan Kompilasi Hukum Islam,” 2019, 70. “Hak Dan Kedudukan Cucu Sebagai Ahli Waris Pengganti Dalam Sistem Pembagian Waris Ditinjau Dari Hukum Waris Islam Dan Kompilasi Hukum Islam,” 2019, 70.
Mahmudi, Zainul. Wawancara, (Malang, 12 Juni 2024).
Martua Nasution, Irham Dongaran. “Relevansi Hukum Islam Terhadap Nilai-Nilai Adat Masyarakat Sidojadi Dalam Pembagian.” El-Hali : Jurnal Hukum Keluarga Islam 4, no. 2 (2023): 63–74. https://jurnal.stain-madina.ac.id/index.php/el-ahli/article/view/1679.
Marzuki, Peter Mahmud. Penelitian Hukum. Cet 15. Jakarta: Kencana, 2021.
Muhamad Hasan Sebyar, Purnama Hidayah Harahap. “Analisis Putusan Hakim Nomor 1642/Pdt.G/2020/PA.Jp Dalam Pembagian Harta Waris Antara Anak Laki-Laki Dan Perempuan.” Al-Maqashid : Jurnal Ilmu-Ilmu Kesyariahan Dan Keperdataan 6, no. 3 (2020): 222–38.
Muhammad Umar, Hasani Ahmad Said. “Fazlur Rahman Dan Teori Double Movement : Definisi Dan Aplikasi.” Al-Fahmu : Jurnal Ilmu Al-Qur;an Dan Tafsir 2, no. 1 (2023): 71–81.
Muzammil, Iffah. Fiqh Munakahat (Hukum Pernikahan Dalam Islam). Cet I. Vol. 53. Kota Tanggerang: Tira Smart, 2019.
Nawawi, Maimun. Pengantar Hukum Kewarisan Islam. Surabaya: Pustaka Radja, 2016.
Nuriyyatiningrum, Mahdaniyal Hasanah. “Penetapan Hak Waris Orang Yang Mati Bersama Dalam Perspektif Islam.” Istighna 6, no. 1 (2023): 809–20. https://e-journal.stit-islamic-village.ac.id/istighna/article/view/461/pdf.
Patihatin, Nur. Wawancara, (Tegal 2 Juni 2024).
Rahim, Abdul. “Pemberian Hibah Dari Orang Tua Kepada Anaknya Dapat Diperhitungkan Sebagai Warisan Analisis Pasal 211 Khi.” Al-Usrah : Jurnal Al Ahwal As Syakhsiyah 10, no. 1 (2022): 48–59. https://doi.org/10.30821/al-usrah.v10i1.13736.
Rich, Johannes Immanuel, and Benny Djaja. “Bagaimana Keberlakuan Hak Waris Di Indonesia.” Unes Law Riview 6, no. 2 (2023): 6688–93.
Samsudin. “Analisis Pembagian Harta WarisPada Keluarga Beda Agama Perspektif Maqasyid Al-Syariah Jasser Auda,” 1386, 1–13.
Siddiq, Rasyid. “Analisis Putusan Nomor 467 / K / AG / 2017 Tentang Pembatalan Hibah Dari Orang Tua Terhadap Anak Perspektif Ma ṣ La ḥ Ah Mursâlah” 1, no. 3 (2024): 322–32.
Sinta Aulia Lestari, Taufiq Yahya, Indriyani Fathni. “Pelaksanaan Pewarisan Pada Masyarakat Adat Jawa Tengah Di Desa Rantau Makmur.” Zaaken : Journal Of Ciivil and Bussiness Law 4, no. 1 (2023): 121–43.
Sugiarto, Agung. Wawancara, (Tegal, 3 Juni 2024).
Syarbini, Imam. “Teori Double Movement Fazlur Rahman.” Progresif 3 (2019). https://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=2510203&val=23924&title=Teori Double Movement Fazlur Rahman Sebuah Tawaran Metodologis Dalam Hukum Islam.
Tim Pembukuan Ma’had Aly UIN Malang. Syarah Fathal Qarib. Cet I. Malang: Ma’had Aly UIN Malang, 2021.
Copyright (c) 2024 Al-Manhaj: Journal of Indonesian Islamic Family Law

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.