ANALYSIS OF AMINA WADUD'S HERMENEUTIC WEAKNESSES THROUGH WASATIYYAH YUSUF QARDHAWI'S PERSPECTIVE

  • Khansa' Azizah UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
Abstract views: 192 , PDF downloads: 227
Keywords: Amina Wadud; hermeneutics; moral ideal; feminist; Qardhawi

Abstract

ABSTRACT

The emergence of some activists from the feminist movement who consider the need for deconstruction and reconstruction as well as interpretation of the Al-Qur'an. This case is aimed at achieving a fairer meaning, and no party is marginalized. Amina Wadud is one of the feminist figures who is active and active in this field. Various issues of injustice contained in the Al-Qur'an are explained again according to his point of view. However, the spirit of interpretation with a hermeneutical style of gender equality needs to be analyzed from a wasat}iyyah perspective; in this case, the author takes Yusuf Qardhawi's wasat}iyyah principle. This writing was carried out using qualitative research methods based on data and library literature, data processing using concept analysis, and deductive-inductive analysis techniques in an exciting conclusion. Amina Wadud's description of thinking starts from the concept of human creation, so the main idea is called the hermeneutics of monotheism. Then, in applying the derivative language, it prioritizes ideal moral values ​​as ideas from Fazlur Rahman's ideas. However, in Yusuf Qardhawi's wasat}iyyah principle, there is an impression of imposing one's will and only focusing on issues of injustice, making the hermeneutic concept of gender equality less suitable to be applied. There is still a need for further exploration and interpretation rules that need to be taken into account. Even in its application, some characteristics of Islamic teachings tend to be ignored.

ABSTRAK

Munculnya sebagian aktivis dari gerakan feminisme menganggap perlunya dekonstruksi dan rekonstruksi sekaligus terhadap tafsir Al-Qur'an. Hal ini ditujukan untuk mencapai makna yang lebih adil dan tidak ada pihak yang termarjinalkan. Amina Wadud adalah salah satu tokoh feminis yang aktif dan bergerak dalam bidang ini. Berbagai isu ketidakadilan yang terkandung dalam nas} Al-Qur'an diuraikan kembali sesuai cara pandangnya. Namun, semangat penafsiran dengan corak hermeneutika kesetaraan gender perlu dianalisa dengan perspektif wasat}iyyah, yang dalam hal ini penulis mengambil prinsip wasat}iyyah Yusuf Qardhawi. Penulisan ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif berdasarkan data dan literatur kepustakaan, pengolahan data dengan analisis konsep dan  teknik analisa secara deduktif-induktif. Dalam menarik kesimpulan. Uraian pemikiran  Amina Wadud dimulai dari konsep penciptaan manusia menjadikan ide utamanya disebut hermeneutika tauhid. Kemudian dalam penerapan bahasan turunannya lebih mengedepankan nilai ideal moral sebagai ide dari gagasan Fazlur Rahman. Namun, dalam prinsip wasat}iyyah Yusuf Qardhawi, didapati kesan akan memaksakan kehendak dan hanya fokus pada permasalahan ketidakdilan membuat konsep hermeneutika kesetaraan gender ini kurang sesuai untuk diaplikasikan begitu saja. Masih perlunya pendalaman dan kaidah penafsiran yang perlu diperhatikan. Bahkan dalam implementasinya, sebagian karakteristik ajaran Islam sendiri cenderung diabaikan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

References

Abdussamad, Zuchri. Metode Penelitian Kualitatif. Makassar: Syakir Media Press, 2021.

Amin, Muhammad Fahrizal. “Amina Wadud: Pendekatan Hermeneutika Untuk Gerakan Gender.” Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama 15, no. 2 (31 Desember 2020): 237–54. doi:10.24042/ajsla.v15i2.7040.

Amrullah, Najib, S J Fadil, dan Helmi Syaifuddin. “Laki-Laki Adalah Pemimpin Bagi Perempuan (Kajian Tafsir Tematik Perspektif Mutawalli Al-Sya’rawi Dalam Tafsir Al-Sya’rawi).” Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir 6, no. 01 (2021): 17–34. doi:10.30868/at.v6i01.1336.

Amrulloh, Zaenudin. “Konstruksi Pendidikan Islam (Pandangan Feminisme).” eL-HIKMAH: Jurnal Kajian dan Penelitian Pendidikan Islam 12, no. 2 (21 Desember 2018): 178–92. doi:10.20414/elhikmah.v12i2.302.

Anggraini, Reni Dian. “Perempuan Dalam Bingkai Al-Qur’an: Model Penafsiran Amina Wadud.” Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin 8, no. 2 (2022): 95–109. doi:10.15408/ushuluna.v8i2.25860.

Arsal, Arsal, Busyro Busyro, dan Maizul Imran. “Kepemimpinan Perempuan: Penerapan Metode Tafsir Hermeneutika Feminisme Amina Wadud.” AL QUDS : Jurnal Studi Alquran dan Hadis 4, no. 2 (2020): 481. doi:10.29240/alquds.v4i2.1976.

Aspandi, M. “Hermeneutik Amina Wadud; Upaya Pembacaan Kontekstual Teks Keagamaan.” Legitima: Jurnal Hukum Keluarga Islam 1, no. 1 (2018): 44–41.

Bergoffen, Debra, dan Megan Burke. “Simone de Beauvoir.” The Stanford Emcyclopedia of Philoshopy, 2023. https://plato.stanford.edu/archives/spr2023/entries/beauvoir/.

Bidayah, Afifah. “Riffat Hassan dan Wacana Baru Penafsiran.” KALIMAH 11, no. 2 (2013). doi:10.21111/klm.v11i2.98.

Chilcote, Paul. “Methodist Theology.” St. Andrews Encyclopedia of Theology, 2022. https://www.saet.ac.uk/Christianity/MethodistTheology.

Fahmi, Muhammad, dan Hanik Yuni Alfiyah. “Nalar Pendidikan Feminis Dalam Konstruksi Kesetaraan Gender Amina Wadud.” TABYIN: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM 1, no. 2 (31 Desember 2019): 14–40. doi:10.52166/tabyin.v1i2.17.

Habibah, Nuraini. “Tafsir Q.S an-Nisa : 34 Tentang Konsep Kepemimpinan Rumah Tangga Perspektif Al-Thabari.” El-Mu’jam; Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Hadis 2, no. 2 (2022): 1–23.

Indonesia, Departemen Agama Republik. Al-Quran dan Terjemahannya. Bandung: Gema Risalah Press, 1992.

Islam, Nidaul, Muhammad Patri Arifin, Institut Agama, Islam Negeri, Iain Parepare, dan U I N Datokarama Palu. “Komparasi Penafsiran Ibn Kat hī r dan Amina Wadud tentang Hak Waris Laki-laki dan Perempuan.” Refleksi 22, no. 2 (2023): 227–56. doi:10.15408/ref.v22i2.31099.

Jakfar, Tarmizi M. Otoritas Sunnah non-Tasyri’iyyah menurut Yusuf Al-Qaradhawi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.

Janah, Miftahul, dan Muhammad Yasir. “Hermeneutika Tauhid; Kritik terhadap Penafsiran Amina Wadud tentang Nusyuz.” An-Nida’ 43, no. 2 (2019). doi:10.24014/an-nida.v43i2.12327.

Kurniawan, Muh. Ilham R. “Pengaplikasian Teori Hermeneutika Hans-Georg Gadamer terhadap Hadis Nabi Muhammad.” UNIVERSUM: Jurnal KeIslaman dan Kebudayaan 15, no. 1 (2021): 1–16.

Manurung, Nirwan Syafrin. “Wacana Pembaruan Fiqh dan Ushul Fiqh.” Dalam Rasional tanpa Menjadi Liberal. Jakarta Selatan: INSISTS, 2021.

Mardhatillah, Masyithah. “Keberpihakan Al-Qur’an terhadap Perempuan (Studi atas Hermeneutika Amina Wadud).” Https://Medium.Com/ 1, no. 2 (2019): 23–49.

Mas’udah. “Menanggapi Hadis Perempuan sebagai Imam Sholat dalam Perspektif Amina Wadud (Analisis Hermeneutika Feminisme).” Musãwa Jurnal Studi Gender dan Islam 17, no. 2 (2018).

Moh.Irfan, Mohammad Fauzan Ni’ami. “Hermeneutika Tauhid : Interpretasi Amina Wadud Terhadap Gender.” Humanistika: Jurnal Keislaman 9, no. 2 (2023): 128–43. doi:https://doi.org/10.55210/humanistika.v9i1.

Mutrofin, Mutrofin. “Kesetaraan Gender dalam Pandangan Amina Wadud dan Riffat Hassan.” Teosofi: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam 3, no. 1 (2015). doi:10.15642/teosofi.2013.3.1.234-266.

Rama, Faby Toriqir. “Kritik Istihsan Terhadap Konstruksi Faraid Amina Wadud.” Al-Hukama 8, no. 1 (2018): 87–115.

Susetiyo, A, dan Z A Ni’mah. “Understanding Gender Justice Perspective Amin Wadud Muhsin.” Empirisma: Jurnal Pemikiran …, 2022, 49–60.

Wadud, Amina. Inside the Gender Jihad: Women’s Reform in Islam. United States: Oneword Oxford, 2008.

———. Qur’an and Woman: Rereading the Sacred Text from a Woman's Perspective. New York: Oxford University Press, 1999.

———. Qur’an Menurut Perempuan. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2006.

———. Wanita di dalam Al-Qur’an. Bandung: Pustaka, 1994.

Waryono, dan Muhammad Iswanto. Gender dalam Islam Teks dan Konteks. Yogyakarta: PSW UIN Sunan Kalijaga, 2009.

Yusuf Qardhawi. Al-Fiqh Al-Islamiy bayna Al-As}alah wa Al-Tajdid. Diterjemahkan oleh Saifullah M. Yunus. Cita Varia Kreativitas, 2022.

———. Al-Khas}ais} al-’Ammah lil-Islam. Beirut: Muassasah Ar-Risalah, 1977.

———. Min Ajli S}ah{wah Rashidah Tujaddidu Ad Din wa Tanhad} bi Ad Dunya Terj. Nabhani Idris. Jakarta: Islamuna Press, 1997.

———. Min Ajli S}ah{wah Rashidah Tujaddid Ad-Din wa Tanhad} bi Ad-Dunya. Kairo Mesir: Dar Ash-Shuruq, 2001.

Published
2024-02-25
How to Cite
Azizah, Khansa’. 2024. “ANALYSIS OF AMINA WADUD’S HERMENEUTIC WEAKNESSES THROUGH WASATIYYAH YUSUF QARDHAWI’S PERSPECTIVE”. Islamuna: Jurnal Studi Islam 10 (2). Pamekasan, Indonesia, 103-19. https://doi.org/10.19105/islamuna.v10i2.10902.
Section
Articles