PEMAKNAAN TOLERANSI DAN KEBEBASAN BERAGAMA PERSPEKTIF TAFSIR BI AL-MA’TSUR (Studi terhadap Tafsir Jami’ al-Bayan fi Tafsir al-Quran, Tafsir al-Quran al-Adzim dan al-Durru Al-Mantsur fi Tafsir bi al-Ma’tsur)
Abstract
Kebebasan beragama merupakan salah satu hak yang paling asasi bagi setiap manusia. Di sisi lainnya, agama seakan bermakna sebagai ritus publik yang harus dikontrol sehingga seseorang tidak mudah untuk berpindah dari satu agama ke agama yang lain. Tarik ulur ini yang kemudian penulis kaji dengan melakukan penelusuran terhadap tafsir bi al-ma’tsur yang ditulis oleh Thabari, Ibn Katsir dan Jalaluddin al-Suyuti dalam menafsirkan ayat tentang kebebasan beragama. Pemilihan tafsir bi al-ma’tsur sebagai fokus kajian karena tafsir ini dianggap sebagai tafsir yang lebih qualified dibandingkan tafsir bi al-ra’yi. Melalui studi kepustakaan dengan metode analisis isi dan pendekatan komparatif diperoleh satu kesimpulan bahwa tafsir bi al-ma’tsur yang ditulis oleh tiga tokoh mufassir ini memperlihatkan kecenderungan terhadap teologi yang bersifat inklusif, hal ini sangat dipengaruhi oleh sosok baginda Nabi saw. yang memberikan teladan kepada para sahabatnya dalam menerima realitas tentang keberagaman keyakinan.
The freedom of religion is one of most fundamental rights of human being. On the other side, religion seems to mean as a public rite that must be controlled so that it will not easy for anyone to move from a religion to another. This what the research reviewed by tracing tafseer bi al-ma’thour arranged by Thabari, Ibn Katheer and Jalaluddeen al-Suyuti who were interpreting verses about the freedom of religion. Tafseer bi al-ma’thour was selected as focus of the study since it was considered as more qualified tafseer than tafseer bi al-ra’yi Through this literature study, using content analysis method and comparative approach, it was concluded that tafseer bi al-ma’thour arranged by the three interpreters (mufassir) showed a tendency to be an inclusive theology. This was fully influenced by the figure of the Great Prophet PBUH, which set examples for his companions to accept the reality of the diversity of believes.
Downloads
References
Ali, A. Mukti, Universalitas dan Pembangunan (Jakarta: IKIP Bandung, 1971)
Al-Maududi, Abu A’la, Empat Istilah dalam Al-Quran: al-Ilah, al-Rabb, al-Din dan al-Ibadah, terj. (Jakarta: Pustaka Azzam, 2002)
Al-Fauzan, Shalih ibn Fauzan ibn Abdillah, Syarh Kitab Kasyf al-Syubuhat (Libanon: Muassasah Risalah, 2004)
Al-Zuhayli, Wahbah, al-Wajiz fi Ushul al-Fiqh (Damaskus: Darul Fikr, 2007)
Al-Suyuti, Jalaluddin, al-Itqan fi Ulum al-Quran (Beirut: Darul Kutub Ilmiyah, 2004)
Al-Dahlawi, Syeikh Waliyullah, al-Fauz al-Kabir fi Ushul al-Tafsir (Beirut: Darul Basyair Islamiyah, 1987)
A. W. Munawwir, Kamus Al-Munawwir (Surabaya: Pustaka Progresif, 2007)
Baidhawi, Zakiyuddin, Kredo Kebebasan Beragama (Jakarta: PSAP, 2005)
Haekal, Muhammad Husain, Abu Bakar al-Shiddiq (Bogor: PT. Pustaka Litera Antar Nusa, 2012)
Karim, Khalil Abdul, Syariah: Sejarah Perkelahian Pemaknaan (Yogyakarta: LkiS, 2003)
Lewis, Bernard, Islam dalam Krisis: antara Perang Suci dan teror Kotor (Surabaya: Jawa Pos Press, 2004)
Litle, David, dkk., Kebebasan Agama dan Hak-Hak Asasi Manusia, terj. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997)
Nakha’i, Imam, “Kebebasan Beragama dalam Konteks Civil Society”, Makalah disampaikan pada seminar tentang al-Quran dan Tantangan Global
Nata, Abuddin, Peta Keragaman Pemikiran Islam di Indonesia (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001)
Rahman, Fazlur, Tema Pokok al-Quran, terj. (Bandung: Penerbit Pustaka, 1996)
Shihab, M. Quraish, Tafsir al-Mishbah, vol. 1 (Jakarta: Lentera Hati, 2000)
_______________, Tafsir al-Mishbah, vol. 6 (Jakarta: Lentera Hati, T.th.)
_______________, Tafsir al-Mishbah, vol. 8 (Jakarta: Lentera Hati, 2002)
_______________, Tafsir al-Mishbah, vol. 15 (Jakarta: Lentera Hati, 2004), hal. 580
_______________, “Membumikan” al-Quran (Bandung: Mizan, 2004)
_______________, Kaidah Tafsir (Jakarta: Lentera Hati, 2013)
Sumbulah, Umi, Islam dan Ahl al-Kitab Perspektif Hadis (Malang: UIN Press, 2012)
Sodiqin, Ali, Antropologi al-Quran: Model Dialektika Wahyu dan Budaya (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2008)
Thabathabai, al-Mizan fi Tafsir al-Quran, jilid 2 (Iran: Qum al-Muqaddas, T.th)
Tasmuji, “Pemikiran Abdullah Saeed tentang Riddah dan Hak Asasi Manusia,” dalam, Jurnal Religio, Volume 02 Nomor 01 Tahun 2011
Usman, Fatimah, Wahdatul Adyan: Dialog Pluralisme Agama (Yogyakarta: LkiS, 2002)
Whaling, Frank,”Pendekatan Teologis”, dalam, Peter Connoly (ed.), Aneka Pendekatan Studi Agama, terj. (Yogyakarta: LkiS,2009)
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2000)
http://www.bintang.com/seleb/read/235528. diakses pada, 23 Agustus 2017
http://nasional.sindonews.com/read/1019175/18/kebinekaan-di-persimpangan-jalan-1435801763. diakses pada, 23 Agustus 2017
Syahrour,”Divine Text and Pluralisme in Muslim Society”, dalam Moslem Report. Diunduh pada, 23 Agustus 2017
تفسير الطبري - (ج 5 / ص 407)
تفسير ابن كثير - (ج 1 / ص 521
الدر المنثور - (ج 2 / ص 20)