TANÉAN LANJHÂNG: A Reflection of Guyub and Strengthening of Ukhuwah Among Madurese Society

  • Raudlatul Jannah Institut Agama Islam Negeri Madura
  • Agik Nur Efendi Institut Agama Islam Negeri Madura
  • Fithriyah Rahmawati Institut Agama Islam Negeri Madura
Abstract views: 1078 , PDF downloads: 735
Keywords: Tanean lanjhang, guyub, ukhuwah, Madurese

Abstract

The Madurese tribe has unique, distinctive, and remarkable cultures. It is inseparable from a heterogeneous socio-cultural society. Science, morals, ethics, morals, philosophy of life, social interactions correlate with culture. One of the philosophies in Madurese society that is synergized with livelihoods and kinship values ​​is tanean lanjhangTanean lanjhang is a residential space pattern within the Madurese community. The settlement consists of ​​a house yard, kobhung, kitchen, stable, well, and several houses. About 2-10 houses are lined up from west to east and inhabited by people with sibling relationships. As a society that upholds religious values, the concept of tanean lanjhang has a very noble, philosophical meaning and is full of Islamic values either deliberately built or ​​arising from the idea of social interaction in tanean lanjhang. This study aims to describe the philosophical meaning of the tanean lanjhang. This current study used a qualitative- descriptive approach and carried out literature review, observation, and interviews to collect the data. The results showed that tanean lanjhang is a  sub-structure of unique community settlement layout and has a noble value from the concept of spatial planning or social interaction, which is manifested in several commendable morals, namely strengthening ukhuwah, caring and respecting people, and cooperation.

ABSTRAK

Suku Madura memiliki berbagai budaya yang unik, khas, bahkan istimewa. Ilmu pengetahuan, akhlak, etika, moral, falsafah hidup, interaksi sosial sesungguhnya berkorelasi dengan budaya. Salah satu falsafah dalam masyarakat Madura yang bersinergi dengan mata pencaharian dan nilai kekerabatan adalah tanean lanjhang. Tanean lanjhang merupakan konstruksi tata ruang pemukiman yang ada di masyarakat Madura. Pemukiman tersebut terdiri dari sebuah area halaman rumah, kobhung, dapur, kandang, sumur dan rumah rumah yang berjejer dari barat ke timur dengan jumlah 2-10 rumah yang dihuni oleh orang orang dengan hubungan saudara kandung. Sebagai masyarakat yang menjunjung nilai   religius,  maka konsep dari tanean lanjhang memiliki makna yang   sangat  luhur,  filosofis,   dan   sarat   dengan   nilai- nilai keislaman, baik nilai yang sengaja dibangun atau nilai yang timbul dari konsep atau interaksi sosial dalam tanean lanjhang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna filosofis yang ada dalam konsep tanean lanjhang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan teknik Pustaka review, observasi dan wawancara.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanean lanjhangselain sebagai subuah konstruksi tata ruang pemukiman masyarakat yang unik juga memiliki nilai nilai luhur dari konsep tata ruang atau interaksi sosial yang menjadi cerminan konsep kekerabatan masyarakat Madura yang sangat kuat. Sehingga pada akhirnya mampu memperkuat ukhuwah dan memupuk sikap-sikap terpuji seperti sikap peduli, saling menghormati, dan gotong royong.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agustin, Dyan, Nur Rahmatul Lailiyah, and M Ferdiyan Arya. “Kajian Ornamen Pada Rumah Tradisional Madura.” NALARs 19, no. 2 (2020): 97–104.

Aziz, Abd. “Pola Pemukiman Tradisional Masyarakat Madura.” Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015.

Fayyat, Muhammad. “Interview.” 2020.

Golubović, Zagorka. “An Anthropological Conceptualisation of Identity.” Synthesis Philosophica 26, no. 1 (2011): 25–43.

Hasan, Nor. “KOBUNG (Bangunan Tradisional Pewaris Nilai Masyarakat Madura Tempo Dulu).” Karsa: Jurnal Sosial Dan Budaya Keislaman, 2008, 71–80.

Heng, Jeckhi, and Aji Bayu Kusuma. “Konsepsi Langgar Sebagai Ruang Sakral Pada Tanean Lanjang,” 2017.

Hidayatillah, Yetti. “Komparasi Nilai Kekerabatan Tanèyan Lanjháng Masyarakat Madura.” Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan 2, no. 2 (2017): 146–53.

Hipni, Mohammad, and Shofiyun Nahidloh. “Budaya Tanean Lanjeng dalam Pernikahan Kerabat di Kalangan Keluarga Pondok Pesantren Bangkalan.” Pamator Journal 8, no. 1 (2015): 55–64.

Indriani, Dian Eka, M Sahid, Bachtiar Syaiful Bachri, and Umi Anugerah Izzati. “Kearifan Lokal di Kabupaten Bangkalan: Sebuah Studi Literatur.” In Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, Dan Sosial Humaniora (SINTESA), Vol. 1, 2019.

Jonge, Huub De. Madura Dalam Empat Zaman: Pedagang, Perkembangan Ekonomi, dan Islam: Suatu Studi Antropologi Ekonomi. Diterbitkan atas kerja sama Perwakilan Koninklijk Instituut voor Taal-, Land …, 1989.

Katrina N, Yobella, Mulyanto Mulyanto, and Faisal Nomaini. “Struktur dan Fungsi Sosial Punguan Toga Nainggolan pada Masyarakat Batak Perantau di Kota Palembang.” Sriwijaya University, 2018.

Koentjaraningrat, K. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004.

Kurnia, Widya Aprilia, and Agung Murti Nugroho. “Karakteristik Ruang pada Rumah Tradisional Tanean Lanjhang di Desa Bandang Laok Kecamatan Kokop, Kabupaten Bangkalan Madura.” Langkau Betang: Jurnal Arsitektur 2, no. 1 (2015): 10–21.

Majid, Achmad Nurholis. “Tanean Lanjang sebagai Strategi Dakwah Antisipasi Konflik dalam Masyarakat.” Al-Balagh: Jurnal Dakwah dan Komunikasi 2, no. 2 (2017): 147–63.

Maningtyas, R T. “Kajian Desain Lanskap Permukiman Tradisional Madura.” Estetika Ekologis Teori dan Konsep untuk Desain Lanskap dan Lingkungan, 2019, 177.

Maulina, Gita. “Perubahan Fisik Rumah Tradisional Tanean Lanjhang Desa Klampar, Kec Proppo Terkait Aktivitas Industri Batik.” Universitas Brawijaya, 2017.

Mulyadi, Achmad. “Memaknai Praktik Tradisi Ritual Masyarakat Muslim Sumenep.” Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi 1, no. 2 (2018): 124–35.

PNH Simanjuntak, S H. Hukum Perdata Indonesia. Kencana, 2017.

Rapoport, Amos. “Theory, Culture and Housing.” Housing, Theory and Society 17, no. 4 (2000): 145–65.

Rifai, Mien A. Manusia Madura: Pembawaan, Perilaku, Etos Kerja, Penampilan, dan Pandangan Hidupnya Seperti Dicitrakan Peribahasanya. Pilar Media, 2007.

Safeyah, Muchlisiniyati, Eva Elviana, Nurjanti Takarini, and Aris Sutejo. “The Changes of The Spatial Pattern of Tanean Lanjang in Kampung Batik Tanjung Bumi.” Tesa Arsitektur, Journal of Architectural Discourses 16, no. 2 (2019): 73–83.

Salamet, M. “Etika Masyarakat Madura Dalam Nilai-Nilai Tradisi Permukiman Tanean Lanjhang.” Jurnal Pendidikan Seni, Bahasa Dan Budaya 1, no. 1 (2018): 1–10.

Sattar, Abdul. “TANIAN LANJANG Pola Tata Ruang dan Kekerabatan Masyarakat Madura.” Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan 10, no. 2 (2015).

Setiadi, Elly M, and Usman Kolip. Pengantar Sosiologi: Pemahaman Fakta Dan Gejala Permasalahaan Sosial: Teori, Applikasi Dan Pemecahannya. Kencana, 2011.

Sofyan, A., and A. Haryono. “Revitalisasi dan Desiminasi Kearifan Lokal Madura: Sebagai Resolusi dan Antisipasi Konflik Etnik Madura di Perantauan dalam Perspektif Budaya.” Repository.Unej.Ac.Id. Jember, 2010.

Suriasumantri, Jujun S. “Filsafat Ilmu.” Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2007.

Susanto, Edi. “Ruh Islam dalam ‘Wadag’ Lokal Madura: Kasus ‘Tanean Lanjeng.’” Karsa: Jurnal Sosial dan Budaya Keislaman, 2008, 142–47.

Suyadi. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Remaja Rosdakarya. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013.

Tasmara, Toto. Membudayakan Etos Kerja Islami. Gema Insani, 2002.

Taufiqurrahman, Taufiqurrahman. “Identitas Budaya Madura.” KARSA: Journal of Social and Islamic Culture, 2007, 1–11.

Tönnies, Ferdinand. “Gemeinschaft Und Gesellschaft.” In Studien Zu Gemeinschaft Und Gesellschaft, 27–58. Springer, 2012.

Tulistyantoro, Lintu. “Makna Ruang pada Tanean Lanjang di Madura.” Dimensi Interior 3, no. 2 (2006).

Wahid, Zainul, and Moh Juhdi. “Makna Gotong Royong dalam Kosmologi Permukiman Tradisional Tanean Lanjhang di Madura.” Jurnal Pendidikan Seni, Bahasa Dan Budaya 1, no. 1 (2018): 11–20.

Widya, KurniaAprilia. “Teritori Ruang Berdasar Gender Pada Rumah Tradisional Tanean Lanjhang di Desa Bandang Laok, Kecamatan Kokop, Kabupaten Bangkalan, Madura.” Universitas Brawijaya, 2014.

Wiyata, A Latief. Mencari Madura. Bidik-Phronesis Publishing, 2013.

Interview:

Muhammad Fayyat, interview, Sabtu, 03 Oktober 2020, pukul 15.30.

Published
2021-12-31
How to Cite
Raudlatul Jannah, Agik Nur Efendi, and Fithriyah Rahmawati. 2021. “TANÉAN LANJHÂNG: A Reflection of Guyub and Strengthening of Ukhuwah Among Madurese Society ”. Islamuna: Jurnal Studi Islam 8 (2). Pamekasan, Indonesia, 106-23. https://doi.org/10.19105/islamuna.v8i2.4414.
Section
Articles