THE ISLAMIC VALUES OF MYSTICAL REASON IN "KEBO-KEBOAN" TRADITION IN BANYUWANGI

  • Puput Lestari Islamic University Of Zainul Hasan Genggong Probolinggo
  • Khoirul Hadi Al Asy’ari Postgraduate, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Abstract views: 220 , PDF downloads: 205
Keywords: Islam, culture, kebo-keboan, banyuwangi, Osing

Abstract

ABSTRACT

One of the diversity of Indonesian manners and cultures is the Osing tribe lived in most Banyuwangi area. This tribe has an interesting traditional ritual, namely the "Kebo-keboan". The Osing tribe believe that this tradition is a heritage that must be perpetuated. The mystical dimension is often displayed by the Osing in this ritual. This study is interesting for it examines Islamic values ​​in the mysticism of the "Kebo-keboan" tradition in Banyuwangi district. There are three important questions in this study, 1) how is the ritual tradition of "Kebo-keboan" in Banyuwangi take place along with its practice and implementation?, 2) how does the Osing tribe understand the ritual of "Kebo-keboan"? and 3) what are the Islamic values ​​in the mystical of the "Kebo-keboan" tradition in Banyuwangi? In this study the method uses qualitative and descriptive analysis. the results of this study is expected to contribute toward Islamic studies in culture of society, especially those related to the ritual traditions of "Kebo-keboan" in Banyuwangi.

ABSTRAK

Salah satu keragaman adat dan budaya Indonesia yakni ada pada suku Osing yang mendiami sebagian besar wilayah Banyuwangi. Suku ini memiliki ritual adat yang menarik yaitu ritual adat “Kebo-keboan”. Masyarakat Osing meyakini bahwa ini adalah warisan adat leluhur yang harus di lestarikan. Dimensi mistis sering ditampakkan oleh masyarakat adat Osing dalam ritual ini. Penelitian ini menjadi menarik diangkat karena mengkaji nilai-nilai Islam dalam nalar mistisisme tradisi “Kebo-keboan” di kabupaten Banyuwangi. Ada tiga pertanyaan penting dalam penelitian ini, 1) bagaimana tradisi ritual adat “Kebo-keboan” di kabupaten Banyuwangi berlangsung dan bagaimana sejarah praktek dan implementasinya? 2) bagaimana pemahaman masyarakat Osing Banyuwangi terhadap ritual adat “Kebo-keboan”? dan 3) bagaimana nilai-nilai Islam dalam nalar mistisisme tradisi “Kebo-keboan” di kabupaten Banyuwangi? Metode penelitian ini menggunakan kualitatif dan analisis diskriftif. Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan sumbangsih tantang studi keislaman dalam budaya masyarakat, khususnya terkait dengan tradisi ritual adat “Kebo-keboan” di kabupaten Banyuwangi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

References

Anoegrajekti, Novi. “RITUAL “KEBO-KEBOAN”: Membaca Politik Identitas,” 2014. https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/14802.

Atar, Semi. “Anatomi Sastra Bandung.” Angkasa Raya, 1993.

Ayubi, Ahmad Afan. “Analisis potensi ekonomi kabupaten banyuwangi.” Jurnal Ekonomi Pembangunan 12, no. 1 (2014): 1–15.

Birgantoro, Bakti Abu, dan Dodik Ridho Nurrocmat. “Pemanfaatan sumberdaya hutan oleh masyarakat di KPH Banyuwangi Utara.” Jurnal Manajemen Hutan Tropika 13, no. 3 (2007): 172–81.

“BPS Kabupaten Banyuwangi.” Diakses 12 Agustus 2023. https://banyuwangikab.bps.go.id/pressrelease/2021/01/22/93/hasil-sensus-penduduk-kabupaten-banyuwangi-2020.html.

Cahyani, Ika Arum, Toto Bara Setiawan, dan Erfan Yudianto. “KEKONGRUENAN DAN KESEBANGUNAN PADA PERANGKAT UPACARA ADAT “KEBO-KEBOAN” ALASMALANG.” KadikmA 9, no. 3 (2019): 139–47.

Chamdi, M. Najich. “Hak waris janda dalam tradisi masyarakat osing di Desa Kemiren Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi.” PhD Thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2008.

Damayanti, Aulia Mika Eva. “Mitos dalam upacara adat “Kebo-keboan” masyarakat osing di desa Alasmalang kabupaten Banyuwangi: Kajian Etnografi,” 2014.

Efendi, Yuli Kartika, dan Umi Farida. “Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila dalam Upacara Adat “Kebo-keboan” (Studi Kasus Upacara Adat “Kebo-keboan” Alasmalang).” Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya 7, no. 3 (2021): 159–64.

———. “Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila dalam Upacara Adat “Kebo-keboan” (Studi Kasus Upacara Adat “Kebo-keboan” Alasmalang).” Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya 7, no. 3 (2021): 159–64.

Ernawati Waridah, S. S. Kamus Bahasa Indonesia. Bmedia, 2017.

Farid, Mohamad, dan Eliana Eliana. “KRITIK NALAR ISLAM M. ARKOUN.” Jurnal Kajian Hukum Islam 4, no. 1 (2017).

“Goodreads.” Diakses 9 Juni 2023. https://www.goodreads.com/book/show/44072157-the-lost-art-of-scripture.

Ilmi, Bachrul, dan Tamara Andriani Salim. “Knowledge Preservation of the Mystical Cultural Legacy of ‘“Kebo-keboan” Alasmalang.’” UI Proceedings on Social Science and Humanities 3, no. 1 (2019).

“Kabupaten Banyuwangi.” Dalam Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, 10 Agustus 2023. https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kabupaten_Banyuwangi&oldid=23994193.

Kholil, Ahmad. ““Kebo-keboan” dan Ider Bumi Suku Using: Potret Inklusivisme Islam di Masyarakat Using Banyuwangi.” El-HARAKAH (TERAKREDITASI) 13, no. 2 (2011): 169–96.

Lestari, Dinna. “UPACARA ADAT “KEBO-KEBOAN” DESA ALAS MALANG KECAMATAN SINGOJURUH KABUPATEN BANYUWANGI (SUATU KAJIAN EKONOMI, SOSIAL, BUDAYA DAN RELIGI MASYARAKAT USING):(SUATU KAJIAN EKONOMI, SOSIAL, BUDAYA DAN RELIGI MASYARAKAT USING).” An-Nas 4, no. 2 (2020): 30–45.

Lubis, HM Ridwan. Sosiologi Agama: Memahami Perkembangan Agama dalam Interaksi Islam. Kencana, 2017.

Manza, Jeff. “Sociology for Beginners.” Annual Review of Sociology 49 (2023).

Masduqi, Irwan. “Kritik Nalar Arab dalam Perspektif Abid al-Jabiri.” Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman 20, no. 1 (2009).

Muhammadun, Muhammadun. “Kritik Nalar Al-Jabiri; Bayani, Irfani dan Burhani dalam Membangun Islamic Studies Integrasi-Interkoneksi.” Eduprof: Islamic Education Journal 1, no. 2 (2019): 133–64.

Nadhiroh, Wardatun. “Nalar keberagamaan masyarakat banjar: dari mistis-realis hingga tradisionalis-kritis.” Al-Banjari: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman 18, no. 2 (2019): 246–73.

Rizal, Maulfi Syaiful, dan Vina Walida. “Apokaliptik Sastra Dalam Tradisi “Kebo-keboan” Desa Alas Malang, Banyuwangi.” Sutasoma: Jurnal Sastra Jawa 8, no. 2 (2020): 146–55.

Robertson, Ian. “Sociology.” (No Title), 1987.

SCHELER, FILSAFAT MAX. “NILAI-NILAI DALAM RITUAL “KEBO-KEBOAN” SUKU USING BANYUWANGI PERSPEKTIF,” t.t.

Semi, Atar. “Anatomi Sastra Bandung.” Angkasa Raya, 1993.

———. “Anatomi Sastra Padang.” Jakarta: Angkasa Raya, 1988.

Serlika Aprita, S. H. Sosiologi Hukum. Prenada Media, 2021.

Soekanto, Soerjono. Kegunaan sosiologi hukum bagi kalangan umum. Citra Aditya Bakti, 1992.

Syam, Nur, dan S. Maryam Yusuf. “Islam Dan Pancasila Dalam Pertarungan Ideologi Dunia: Perspektif Sosiologis.” Dialogia: Jurnal Studi Islam Dan Sosial 18, no. 1 (2020): 100–125.

Untara, Wahyu. Kamus Bahasa Indonesia: Edisi Revisi. IndonesiaTera, 2014.

Utomo, Nuryansah Wahyu. “Dari Ritual Menjadi Festival: Proses Komodifikasi Ritual “Kebo-keboan” Desa Alas Malang Sebagai Bagian Dari Pengembangan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi.” PhD Thesis, Universitas Brawijaya, 2017.

Waridah, Ernawati. “Kamus Bahasa Indonesia,” 2021.

Widyastuti, Ayu. “Legenda Dewi Sri: Representasi Perempuan Dalam Upacara Adat “Kebo-keboan” Di Desa Alasmalang, Banyuwangi,” 2012.

Published
2023-12-18
How to Cite
Puput Lestari, and Khoirul Hadi Al Asy’ari. 2023. “THE ISLAMIC VALUES OF MYSTICAL REASON IN "KEBO-KEBOAN" TRADITION IN BANYUWANGI”. Islamuna: Jurnal Studi Islam 10 (1). Pamekasan, Indonesia, 75-88. https://doi.org/10.19105/islamuna.v10i1.8147.
Section
Articles