Empat Jalan Menuju Ketuhanan: Memahami Sumbu Filosofis Keraton Yogyakarta Dalam Perspektif Filsafat Kebudayaan

  • Danur Putut Permadi UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
Abstract views: 85 , PDF downloads: 103

Abstract

Munculnya modernisasi membawa perubahan besar pada berbagai aspek kehidupan sebuah masyarakat. Hal ini karena kebudayaan luar dapat masuk ke dalam kebudayaan lokal, yang kadangkala kebudayaan luar ini merubah atau bahkan menghapus kebudayaan lokal sebuah masyarakat. Akibatnya adalah banyak anggota masyarakat yang mulai tidak memahami kebudayaan lokal mereka. Realitas ini tentu dirasa miris, hal ini karena kebudayaan lokal seringkali memiliki nilai-nilai pengajaran bagi anggota masyarakatnya. Salah satu bentuk kebudayaan lokal yang sarat akan nilai ajarannya adalah konsep Sangkan Paraning Dumadi yang terdapat pada Sumbu Filosofis Keraton Yogyakarta. Sumbu ini adalah garis lurus yang menghubungkan Panggung Krapyak, Keraton Yogyakarta, dan Tugu Yogyakarta. Penelitian ini fokus menganalisis Sumbu Filosofis pada Jalan Margautama, Jalan Maliabara, Jalan Margamulya, dan Jalan Pangurakan yang membentang dari Tugu Yogyakarta sampai Keraton melalui perspektif filsafat kebudayaan dari van Peursen. Melalui metode penelitian kualitatif deskriptif, disimpulkan bahwa empat jalan tersebut dalam tahap ontologis dimaknai sebagai “ilmu” mengenai bagaimana seorang Muslim mendekat kepada Allah. Dan pada tahapan fungsional, empat jalan tersebut oleh masyarakat setempat dimaknai sebagai lokasi bisnis. Dari yang semula dijadikan sebagai simbolisasi dakwah Islam, kemudian bergeser dijadikan sebagai lokasi bisnis.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Achmad, Sri Wantala. Etika Jawa: Pedoman Luhur dan Prinsip Hidup Orang Jawa. Diedit oleh Fita Nur A. Cet.I. Yogyakarta: Araska, 2018.

Ardiata, Arifian, dan R Widodo Triputro. “Penataan Pedagang Kaki Lima di Jalan D.I. Pandjaitan Kawasan Sumbu Filosofis.” The Journalish: Social and Government 4, no. 2 (2023): 223–34.

Astiyanto, Heniy. Filsafat Jawa: Menggali Butir-Butir Kearifan Lokal. Cet.I. Yogyakarta: Warta Pustaka, 2012.

Bakker, Anton, dan Achmad Charris Zubair. Metode Penelitian Filsafat. Cet. 19. Yogyakarta: Kanisius, 1990.

Bakri, Syamsul. “Islam Kejawen: Agama dalam Kesejarahan Kultur Lokal.” Repository IAIN Surakarta. 24 Februari 2006. http://eprints.iain-surakarta.ac.id/id/eprint/1738.

Budiarto, Gema. “Dampak Cultural Invasion terhadap Kebudayaan Lokal: Studi Kasus Terhadap Bahasa Daerah.” Pamator Journal 13, no. 2 (2020): 183–93. https://doi.org/10.21107/pamator.v13i2.8259.

Cathrin, Shely. “Tinjauan Filsafat Kebudayaan Terhadap Upacara Adat Bersih-Desa Di Desa Tawun, Kecamatan Kasreman, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.” Jurnal Filsafat 27, no. 1 (2017): 30–64. https://doi.org/10.22146/jf.22841.

Daryono. “Filsafat Etika Masyarakat Islam Jawa: Konsep Baik Dan Buruk.” Academic Journal of Islamic Principles and Philosophy 2, no. 1 (2021): 59–82. https://doi.org/https://doi.org/10.22515/ajipp.v2il.2633.

Departemen Agama Republik Indonesia. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung: Syamil Cipta Media, 2006.

DP, Salsabilla Nathania, Karisma Wulan Sejati, Hilma A’yunina, Ambar Sari Dewi, dan Kanita Khoirun Nisa. “Dampak Relokasi Pedagang Kaki Lima Ke Teras Malioboro Yogyakarta.” Jurnal Penelitian Mahasiswa Ilmu SOsial, Ekonomi, dan Bisnis Islam (SOSEBI) 3, no. 1 (2023): 83–99.

Hamka. Perkembangan dan Pemurnian Tasawuf. Diedit oleh Muh. Iqbal Santosa. Cet. II. Jakarta: Republika, 2016.

Jatmiko, Adityo. Tafsir Ajaran Serat Wedhatama. Cet. I. Yogyakarta: Pura Pustaka Yogyakarta, 2012.

Kersna, Ardian. Punakawan: Simbol Kerendahan Hati Orang Jawa. Cet.I. Yogyakarta: Narasi, 2012.

Kirom, Syahrul. “Menerapkan Nilai Kearifan Lokal Budaya Samin Dalam Pemerintahan di Indonesia.” Jurnal Tamaddun : Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam 9, no. 1 (2021): 139–64. https://doi.org/10.24235/tamaddun.v9i1.8028.

Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

Kushendrawati, Selu Margaretha. “Wayang dan Nilai-nilai Etis: Sebuah Gambaran Sikap Hidup Orang Jawa.” Paradigma, Jurnal Kajian Budaya 2, no. 1 (2016): 105. https://doi.org/10.17510/paradigma.v2i1.21.

Laksono, Krisbowo. Akhlak Tasawuf. Cet. I. Sukoharjo: Efudepress, 2020.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya, 2014.

Muhammad Nawir. “Degradasi Budaya Modero (Studi Kasus Masyarakat Desa Lasunapa Kecamatan Duruka Kabupaten Muna).” Jurnal Etika Demokrasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3, no. 1 (2017): 48–55.

Mustaghfiroh, Hikmatul, dan Muhamad Mustaqim. “Spirituality Analysis of Blessing Seekers (Study of the Motivation of Pilgrims in the Tomb of Sunan Kalijaga Kadilangu Demak).” Jurnal Penelitian 8, no. 1 (2014): 143–60. http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/jurnalPenelitian/article/view/1345.

Mustaqim, Muhamad. “Masyarakat Dalam Tinjauan Teori Fungsional dan Interaksionisme: Konvergensi Dan Divergensi.” Journal IAIN Ternate 4, no. 1 (2018): 1–20.

———. “Pergeseran Tradisi Mitoni: Persinggungan Antara Budaya Dan Agama.” Jurnal Penelitian 11, no. 1 (2017): 119–40. https://doi.org/10.21043/jupe.v11i1.2016.

Najmina, Nana. “Pendidikan Multikultural Dalam Membentuk Karakter Bangsa Indonesia.” Jupiis: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial 10, no. 1 (2018): 52–56. https://doi.org/10.24114/jupiis.v10i1.8389.

Palupi, Cindy Aprilia. “Keistimewaan Tata Ruang Kota Yogyakarta Dalam Aspek Nilai Budaya Lokal.” Jurnal Jebaku: Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi 1, no. 2 (2021): 58–66.

Pemerintah Kota Yogyakarta. “Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2004 Tentang Hari Jadi Kota Yogyakarta.” Jogyakarta, Indonesia: Pemerintah Kota Yogyakarta, 2004.

Permadi, Danur Putut. “Memoir of Kidung Rumekso Ing Wengi in the Frame of Symbolism.” Islah: Journal of Islamic Literature and History 3, no. 1 (2022): 39–58. https://doi.org/10.18326/islah.v3i1.39-58.

———. “Mitos Pernikahan Belik Tarjhe Di Desa Pacentan Madura Dalam Perspektif ‘Urf.” Wahana Akademika: Jurnal Studi dan Sosial 9, no. 2 (2022): 105–19. https://doi.org/10.21580/wa.v9i2.11376.

———. “Ronda Malam Pada Masa Pandemi Covid-19 Perspektif Franz Magnis Suseno.” International Cenference on Islam, Law, and Society (INCOILS) 1, no. 1 (2021): 297–310.

Permadi, Danur Putut, dan Hanif Fitri Yantari. “Nilai Aksiologis Pernikahan Jilu Pada Masyarakat Jawa.” Dialog: Jurnal Penelitian dan Kajian Keagamaan 46, no. 2 (2023): 229–42.

Permono, Ajar. “Sangkan Paraning Dumadi Sumbu Filosofi Yogyakarta: Dalam Lensa Fenomenologi-Hermeneutika.” Nun 7, no. 1 (2021): 163–208. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.32495/nun.v7i1.233.

Peursen, Cornelis Anthonie van. Strategi Kebudayaan. Cet.11. Yogyakarta: Kanisius, 1988.

Purwadi. The History of Javanese Kings. Cet.1. Yogyakarta: Ragam Media, 2010.

Raffles, Thomas Stamford. The History of Java. Diedit oleh Eko Prasetyaningrum, Nuryati Agustin, dan Idda Quryati Mahbubah. Terj. Jakarta: Narasi, 2014.

Rina Devianty. “Bahasa Sebagai Cermin Kebudayaan.” Jurnal Tarbiyah 24, no. 2 (2017): 226–45.

Rohmah, Annisa Nursita, dan Ahmad Sarwadi. “Karakteristik Pelingkup Jalan Marga Utama Kota Yogyakarta.” Jurnal Cahaya Mandalika 4, no. 3 (2023): 1115–24. https://doi.org/https://doi.org/10.36312/jcm.v4i3.1972.

Sahar, Santri. Pengantar Antropologi: Integrasi Ilmu Dan Agama. Makassar: Cara Baca, 2015.

Sari, Ismet. “Strategi Kebudayaan Pembangunan Keberagamaan Di Indonesia: Mempertegas Kontribusi Kearifan Budaya Lokal Dalam Masyarakat Berbhinneka.” Studia Sosia Religia 2, no. 2 (2019): 63–77.

Sarkawi, Dahlia. “Perubahan Sosial dan Budaya Akibat Media Sosial.” Jurnal Administrasi Kantor 4, no. 2 (2016): 307–38.

Soemargono, Farida. “Masyarakat Jawa Citra dan Kenyataan.” In Posending Kongres Bahasa Jawa 1991 Buku IV, 387–96. Semarang: Harapan Massa Surakarta, 1993.

Sudiarthi, Desak Nyoman Alit, dan I Wayan Soper. “Pemaknaan Mitos Bhuta Kala Dalam Tradisi Ogoh-Ogoh Sebagai Media Pendidikan: Suatu Kajian Pustaka.” Wacana Saraswati Majalah Ilmiah Tentang Bahasa Sastra Dan Pembelajarannya 19, no. 2 (2019): 1–12.

Visiting Jogja. “Sumbu Filosofi Kraton Ngayogyakarta,” 2020. https://visitingjogja.jogjaprov.go.id/29194/sumbu-filosofi-kraton-ngayogyakarta/.
Susetya, Wawan. Empat Hawa Nafsu Orang Jawa. Yogyakarta: Narasi, 2016.

Tresna, I Gusti Ngurah Agung Panji. “Upacara Tumpek Wariga Di Bali Dalam Perspektif Teori Kebudayaan Van Peursen.” Jurnal Pangkaja 25, no. 1 (2022): 81–91.

Trispratiwi, Wahyu Wikan, Amiluhur Soeroso, dan Nining Yuniati. “Saujana Tugu Sumbu Filosofi Sebagai Kawasan Wisata Pusaka Kota Yogyakarta.” Ulil Albab: Jurnal Ilmiah Multidisiplin 2, no. 3 (2023): 1289–1325.

kratonjogja.id. “Tugu Golong Gilig, Simbol Persatuan Raja dan Rakyat,” 2018. https://www.kratonjogja.id/tata-rakiting-wewangunan/11/tugu-golong-gilig-simbol-persatuan-raja-dan-rakyat.

Yudoyono, Bambang. Jogja Memang Istimewa. Cet.1. Yogyakarta: Galangpress, 2017.
Published
2024-05-22
Section
Articles