MEMODERASIKAN PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DI PERGURUAN TINGGI SEBAGAI LANGKAH ANTISIPATIF MEMBENDUNG PENYEBARAN PAHAM EKSTREM
Abstract
Salah satu topik perbincangan yang sedang aktual di berbagai media adalah masalah moderasi beragama. Moderasi beragama harus menyentuh seluruh aspek kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan akademik. Saluran moderasi beragama di perguruan tinggi dapat melalu pembelajaran. Pembelajaran Agama Islam merupakan suatu rangkaian materi mata kuliah yang eksistensinya sudah diakui di pentas akademik dan sudah terintegrasi dengan beberapa mata kuliah yang diajarkan di Perguruan Tinggi. Namun persoalannya, sudah sejauh mana moderasi beragama mampu mewarnai pembelajaran agama di perguruan tinggi. Seberapa kuat civitas akademik mampu membentengi diri dari dari gempuran kelompok-kelompok ekstrem yang akhir-akhir ini sudah banyak merambah ke dunia kampus. Kemudian, langkah antisipatif apa saja yang harus dilakukan untuk membentengi para mahasiswa dari incaran sebagai “penganten” ekstrem, serta solusi pemecahannya bagi mereka yang sudah terpapar paham ekstrem. Moderasi pembelajaran agama di perguruan tinggi menjadi topik bahasan dalam tulisan ini, dan akan diuraikan secara sistematis.
One of the current topics of discussion in various media is the issue of religiousmoderation. Religious moderation must touch all aspects of life, including academic life. The channel of religious moderation in universities can be through learning. Islamic Religious Learning is a series of subject matter whose existence has been recognized on the academic stage and has been integrated with several courses taught in universities. But the problem is how far has religious moderation been able to color religious learning in universities. How strong the academic community is able to fortify themselves from the onslaught of extreme groups that have recently penetrated the campus world. Then, what anticipatory steps must be taken to fortify students from being targeted as extreme "brides", as well as solutions for those who have been exposed to extreme ideas. Moderation of religious learning in higher education is the topic of discussion in this paper, and will be described systematically.
Downloads
References
A.M. Hendroprioyono, Terorisme: Fundamentalis Kristen, Yahudi dan Islam. Jakarta: Buku
Kompas, 2009.
Amin, Abd Rauf Muhammad. Prinsip dan Fenomena Moderasi Islam dalam TradisiHukum
Islam, dalam Jurnal Al-Qalam, Vol. 20, Edisis khusu Desember.
Fitriyyah , Mustiqowati Ummul dan Siti Dewi Malaiha, Penguatan Collaborative Governance dalam Bingkai Wasatiyyah Menuju Kampus Merdeka, mustiqowati@uin-suska.ac.id
Hasan, Noorhaidi. "Islam Transnasional dalam Perubahan lanskap Politik Keagamaan di
Indonesia, dalam Kata Pengantar buku Ali Muhtarom, ldeologi dan Lembaga Pendidikan Islam Tansnasional di Indonesia, Kontestasi, Aktor dan Jaringan, (Yogyakarta: Zahir, 2018, h. v. Lihat juga, Sri Yunanto, Islam Moderat vs Islam Radikal: Dinamika Politik Islam Kontemporer.
Hidayat, Komaruddin. Agama untuk Peradaban: Membumikan Etos Agama dalam Kehidupan. Jakarta: Alvabet, 2019.
Ilmiah, Siti Wardatul dan Siti Nanah, Islam Wasathiyah dalam Bingkai Kemajemukan
Indonesia. https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JAWARA/article/download/9776/6323
Imarah, Muhammad. Al-Islam bayn Tanwir wa al-Tazwir. Kairo: Dar al- Syuruq, 1995.
John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia,
2010.
Karīm, Khalīl Abdul. Min Afat al-Fikr al-’Arabī al-Islāmī al-Mu’āşir: Dirāsah Naqdiyah,
dalam al-Qađāyā Fikriyah, vol. 15-16, Juni-Juli, 1996.
M.A. Sallomi menyempatkan menulis buku untuk menyerukan perang melawan terorismemi
yang diberi kata pengantar oleh Mahatir Mohammad dan Paul Findley, Innocent Victims in The Global War on Terror, diterjemahkan oleh Tim Pustaka Lentara Press, Perang Global Melawan Terorisme dan Tragedi Kemanusiaan. Depok Jawa Barat: Lentera Press, 2015.
Misrawi, Zuhairi. Al-Qur’an Kitab Toleransi: Inklusivisme, Pluralisme dan
Multikulturalisme. Jakarta: Fitrah, 2007.
Murtadlo, Muhammad. 2019, Menakar Moderasi Beragama di Perguruan Tinggi, https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/berita/menakar-moderasi-beragama-di- perguruan tinggi diakses pada 10 April 2021.
Najahan Musyafak, Imam Munawar, Noor Lailatul Khasanah, dan Fitri Ariana Putri,
Dissimilarity Implementasi Konsep Moderasi Beragama Di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, Correspondent: najahan_musyafak@walisongo.ac.id.
Nur, Muhammad Amin. 2009. Islam & Pembelajaran Sosial. Malang : UIN Malang
Press.
Saridjo, Marwan. Bunga Rampai Pendidikan Agama Islam. Jakarta: CV. Amissco, 1996 dan
Departeman Agama R.I; Dirjen Binbaga Islam, 1997/1998.
Shihab, M. Quraish. Wasathiyah: Wawasan Islam tentang Moderasi Beragama. Tangerang:
Lentera Hati, 2019.
Suharto, Babun. Moderasi Beragama dan Masa Depan Tradisi Keilmuan Perguruan Tinggi
Keagamaan Islam Indonesia, dalam Babun Suharto, et.all., Moderasi Beragama Dari Indonesia Untuk Dunia. Yogyakarta: Lkis, 2019.
Sukidi. Teologi Inklusif Cak Nur. Jakarta: Kompas, 2001.
Qarđawī, Yūsuf. al-Şahwah al-Islāmiyah bain al-Ikhtilaf al-Masyru’ wa al-Tafarruq al-
Mażmum .Bairut: Muassasah al-Risalah, 1995.
Yunanto, Sri. Islam Moderat vs Islam Radikal: Dinamika Politik Islam Kontemporer.
Yokyakarta: Media Pressindo, 2018.
http://rissc.jo/category/news/the-500-most-influential-muslims-2010/
Copyright (c) 2024 NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
The journal operates an Open Access policy under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License (CC-BY-NC)
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.