Gerakan Madrasah Adiwiyata di Madura; Telaah Konsep Peduli Lingkungan dalam Islam

  • Mohammad Holis Program Doktor Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang
Abstract views: 510 , PDF downloads: 343
Keywords: Lingkungan, Pelestarian, Manusia, Adiwiyata,

Abstract

Manusia memberi pengaruh terhadap lingkungan yang lebih aktif, sedangkan lingkungan pasif memberi keuntungan terhadap manusia. Ada dua golongan pandangan manusia yang dapat membedakan terhadap lingkungan, yakni pandangan imanen (holistik) dan pandangan transenden. Masalah lingkungan adalah juga masalah moral manusia, atau persoalan prilaku manusia. Kerusakan bukan masalah teknis tetapi krisis lingkungan atau krisis moral manusia. Untuk mengatasinya, salah satu langkah yang bisa dilakukan dengan cara merubah cara pandang dan perilaku manusia terhadap alam secara mendasar melalui pengembangan etika lingkungan. Pendidikan lingkungan, merupakan pemberian wawasan keterampilan dalam pengelolaan lingkungan dimana sejak dini sudah diajarkan bagamana peduli terhadap lingkungan, memelihara bumi, mengelola sampah, memanfaatkan sumber daya alam dengan hemat. Madrasah sebagai institusi yang memiliki wewenang untuk pendidik, membimbing, membina dan membiasakan dalam pembelajaran termasuk masalah lingkungan hidup. Penelitian ini merupakan studi lapangan. Penelitian ini menkaji konsep Peduli Lingkungan dalam Islam yang dilakukan melalui Gerakan Adiwiyata dalam madrasah Penyelenggaraan program madrasah adiwiyata atau program madrasah peduli dan berbudaya lingkungan setiap orang berhak dan berperan dalam pengelolaan lingkungan. Adiwiyata bukanlah sebuah lomba, melainkan lebih pada membentukkan karakter atau perilaku yang peduli dan berbudaya lingkungn secara berkelanjutan melalui lembaga pendidikan termasuk madrasah.

(Human beings influence the environment more actively than the environment can do. There are two points of view that human beings have about environment; they are imanen point of view (Holistic) and transcendence point of view. Environment problem actually is a human values problem or human’s attitude problems. The environmental damage is not a technical problem but an environmental problem or human’s moral crisis. Change the human’s point of view and their attitude toward their environment are ways to solve the problem. Environment education is giving the skill on knowledge of environmental management to students where it is needed to taught early, how to take care of environment, to save the earth, to manage the rubbish, to make use of natural resources safely. Madrasah is as an institution with the authority to teach, to guide and to make the students get used to care to the environment’s problem. This study is a field research, which are analyzing the concept of environmental care in Islam by Adiwiyata program in Madrasah and the implementation of Madrasah Adiwiyata or madrasah care of environment and have environmental culture.  Everyone has the right and the role in managing the Adiwiyata environment. Adiwiyata is not a competition; it is more to character building or the caring attitude and having the environmental culture continuously through the education institution including Madrasah.)

Downloads

Download data is not yet available.

References

A Sony Keraf (2010), Etika Lingkungan Hidup, PT Kompas Media Nusantara, Jakarta

Blue Peter (2001), Lebih Dekat dengan Bumiku: Panduan Bagi Pelajar dalam Melestarikan Bumi. Grafindo. Jakarta.

Chaerul Hasyim (2009), Program Adiwiyata: Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan. Pena Salsabila: Jakarta

Choi, Mee Young (2011), ESD and UNDESD: What is ESD and Why We Need it? In Education For Sustainable Development For Changing The Climate Of Teacher Education To Address Sustainability. Jakarta: Kurnia Tata Media.

Clive Gifford (2009), Benua dan Fenomena Alam: Banjir dan Kekeringan, Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Solo.

Depdiknas (2003). Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Usaha KEsehatan Sekolah. Jakarta: Bagian Proyek Pembinaan dan Pemberian Beasiswa Bakat dan Prestasi.

Hasil penelitian dari Program Penelitian CGIAR tentang Hutan, Pohon dan Wanatani dan didukung oleh French Global Environment Facility, The African Development Bank dan The Economic Community Of Central African State. Dengan Tema Pengelolaan Hutan secara lestari di Afrika Tengah: Kamarin, Hari ini dan Esok di Yaounde, Kamerun 22-23 Mei 2013

Keputusan Bersama 4 Manteri (Menteri Pendidian dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, dan Meneteri Dalam Negeri) Tahun 1989.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1492/MENKES/SK/XII/2006 tentang Pedoma Penyelenggraan Kesehatan Lingkungan di Lingkungan Sekolah

Kesepakatan Bersama antara Menteri Negera Lingkungan Hidup dengan Menteri Pendidikan Nasional tentang Pendidikan Lingkungan Hidup, tanggal 01 Februari 2010.

Muhsinatun Siasah Masruri, dkk (2002), Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Yogyakarta: UNY Press.

Notoatmojo, SoeKidji (2010), Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 2009 tentang Pedoman PElaksanaan Program Adiwiyata.

Sadikin (2010), Panduan Adiwiyata. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup

Sastrawijaya, A.T (1991). Pencemaran Lingkungan. Penerbit PT.Rineka Cipta: Jakarta.

Sidi Da Miftah (2012), Khutbah Hijau Mengajak Diri Ramah Lingkungan, Duta Ikhwana Salama (DIS). Surabaya.

Sudharto P Hadi (2013), Manusia dan Lingkungan. Balai Pustaka: Alfabeta

Tim Adiwiyata Tingkat Nasional (2011), Panduan Adiwiyata Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan. Kerjasama Kementerian Lingkungan Hidup dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Published
2019-07-31
Section
Articles