Etika Madura: Suatu Analisa Filsafati tentang Penghayatan Harmonis dan Disharmonis Terhadap Worldview Orang Madura

  • Ainur Rahman Hidayat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, Pamekasan
Abstract views: 901 , PDF downloads: 398
Keywords: Sosio-kultursentrisme, Prinsip pertama, Madurologi

Abstract

Etika Madura mencerminkan nilai-nilai manusiawi yang menjadi salah satu pedoman alternatif menghadapi tantangan modernisasi untuk memahami tingkah laku, kebijaksanaan, dan penghayatan hidup orang Madura. Persoalan kesatuan dunia sebagai sebuah keteraturan dan ketersusunan yang baik, secara implisit terungkap dalam pandangan dunia masyarakat Madura. Dunia, manusia, dan alam adikodrati bagi masyarakat Madura bukanlah tiga bidang yang relatif berdiri sendiri dan masing-masing mempunyai hukumnya, melainkan merupakan satu kesatuan pengalaman. Kesatuan pengalaman yang dimiliki, dihayati, dan dipraktekkan secara turun temurun oleh orang Madura. Rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: pertama, Bagaimana worldview orang Madura dalam khasanah kearifan lokal Madura? Kedua, Bagaimana orientasi pengembangan etika Madura berbasis makna kearifan lokal dalam worldview orang Madura? Penelitian ini merupakan penelitian pustaka dengan menggunakan pendekatan (objek formal) etika. Bahan penelitian (objek material) adalah semua pemikiran, pemahaman, dan pemaknaan tentang worldview orang Madura yang telah ditulis oleh peneliti lain dengan menggunakan pendekatan yang berbeda. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah hermeneutika-filsafati dengan unsur metodis, yaitu deskripsi, komparasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, Relasi tradisi budaya masyarakat Madura dalam struktur ontologis transendental bermakna sosio-kultursentrisme. Sosio-kultursentrisme merupakan kriteria ada tidaknya etika dalam diri orang Madura. Kedua, Relasi tradisi budaya masyarakat Madura secara hakiki sebagai prinsip pertama. Relasi merupakan titik pangkal dan titik akhir realitas dalam orientasi pengembangan etika dengan harmoni dan disharmoni sebagai norma ontologis transendental. Etika memandang Relasi sebagai tolok ukur untuk menilai kebenaran setiap pola pikir, sikap, dan perilaku dalam tradisi budaya masyarakat Madura.

(Ethics Madura reflect the Values of humanity who became one of the guidelines alternatives to face the challenges of modernization to understand the behavior, wisdom, and appreciation of life of people of Madura. The issue of world unity as a good order and composition is implicitly revealed in the world view of the Madurese people. In the world, humans, and the supernatural nature of Madurese is not three relatively independent fields and each has its own laws, but is a unity of experience. The unity of experience possessed, lived, and practiced from generation to generation by Madurese. The formulation of the problem in the study of this, namely: First, how worldview of people of Madura in the treasures of wisdom locally Madura? Second, how is the orientation of Madura based ethical development the meaning of local wisdom in the Madurese worldview? Research is a research library by using the approach ethics. Materials research are all thinking, comprehension, and interpretation of the worldview of people of Madura who was written by researchers other by using the approach that is different. Analysis were used in research this is the hermeneutical-philosophical with elements of methodical, ie description, comparison, and reflection. Results of the study show that First, relations Madurese community cultural traditions in transcendental-ontological-structure of meaningful socio-culture-centrally in mind. socio-culture-centrally in mind the criteria there is absence of ethics in themselves the Madurese. Second, the cultural relation of Madurese people is essentially the first principle. Relationship is the starting point and end point of reality in the orientation of ethical development with harmony and disharmony as transcendental-ontological-norms. Ethics views relations as a benchmark for assessing the truth of each mindset, attitude, and behavior in the cultural traditions of the Madurese people).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bagus, Lorens, Kamus Filsafat, Jakarta: Gramedia Pustaka utama, Cet. Ke-6, 2005

Bakker, Ontologi atau Metafisika Umum Filsafat Pengada dan Dasar-Dasar Kenyataan, Yogyakarta: Kanisius, 1992

______, Kosmologi dan Ekologi Filsafat Tentang Kosmos Sebagai Rumah Tangga Manusia, Yogyakarta: Kanisius, 1995

Bakker, Anton & Achmad Charris Zubair, Metodologi Penelitian Filsafat, Yogyakarta: Kanisius, 1990,

Burhan, Edi, et al., Inventarisasi Tradisi Ritus Pada Masyarakat Madura di Sumenep, Laporan Penelitian, Jember: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Jember, 1994

Effendi, Bisri, An-Nuqoyah: Gerak Transformasi Sosial Masyarakat Madura, Jakarta: P3M, 1993

Fahmy Zarkasyi, Hamid, Worldview Islam dan kapitalisme Barat, Jurnal Tsaqafah: Institut Studi Islam Darussalam, Volume 9, Nomor 1, April, 2013

Hasan, Nur, Kritik Islamic Worldview Syed Muhammad Naquib Al-Attas Terhadap Western Worldiew, Maraji’: Jurnal Studi Keislaman Vol 1, Nomor 1, September, 2014

Hidayat, Ainurrahman, Kearifan Lokal Masyarakat Madura, Yogyakarta: Pustaka Nusantara, 2010

Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat, Yogyakarta: Paradigma, 2005

Keraf, Sonny, Etika Lingkungan, Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2002

Mansurnoor, Iik Arifin, Islam in an Indonesian World, Ulama of Madura, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1990

Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990

Poespoprodjo, W., Interpretasi, Bandung: Remadja Karya, 1987

Rifai, Mien Ahmad, Manusia Madura, pembawaan, perilaku, etos kerja, penampilan dan pandangan hidupnya seperti dicitrakan peribahasanya, Yogyakarta: Pilar Media, 2007

Sartini, Menggali Kearifan Lokal Nusantara Sebuah Kajian Filsafati, Jurnal Filsafat, Jilid 37, Nomor 2, Yogyakarta: Fakultas Filsafat UGM, 2004

Siswanto, Joko, Metafisika Substansi, Tesis, Yogyakarta: Fakultas Filsafat UGM, 1995

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2006

Wiyata, A. Latief, Masyarakat Madura dan Interaksi Antar Etnik, dalam Aswab Mahasin dkk. [ed.], Ruh Islam dalam Budaya Bangsa: Aneka budaya di Jawa, Jakarta: Yayasan Festival Istiqlal, 1996

___________________, Carok: Konflik Kekerasan dan Harga Diri Orang Madura, Yogyakarta: LkiS, 2002

Published
2020-06-29
Section
Articles