Entrepreneurship pada Masyarakat Kelompok Tani Melalui Pendidikan Koloman Sholawatan

  • Zainuddin Syarif Madura State Islamic Institute, Pamekasan
  • Abdul Mukti Thabrani Pascasarjana IAIN Madura
Abstract views: 360 , PDF downloads: 389

Abstract

Madura adalah sebutan daerah kepulauan untuk sebuah pulau kecil di seberang utara Surabaya. Sebagai daerah kepulauan, Madura dikenal memiliki banyak sistem dan nilai lokalitas. Salah satu nilai lokalitas Madura terletak pada bangunan kebudayaan mereka yang sarat kegiatan keagaman, satu di antranya adalah kegiatan keagamaan berupa Kolaman Malam Seninan. Sebuah perkumpulan majlis ta'lim yang rutin diadakan setiap minggu malam. Menariknya, dalam konteks masyarakat Madura, kegiatan keagamaan Kolaman Malam Seninan di sini tidak semata berisikan keagamaan an sich, namun juga berisikan aktivitas sosial lain di luar agama, yaitu sosial ekonomi berupa entrepreneurship. Studi akan mengkaji fenomena entrepreneurship pada masyarakat kelompok tani melalui pendidikan koloman sholawatan malam seninan. Tiga permasalah pokok yang akan dibahas dalam kajian ini, yaitu; entrepreneurship, pendidikan, dan terkahir adalah koloman sholawatan malam seninan. kesemua fokus masalah ini akan diuraikan dalam dua pertanyaan penelitian; Bagaimana realitas koloman sholawatan malam seninan yang ada di lingkungan Kabupaten Pamekasan? Bagaimana aktivitas entrepreneurship melalui pendidikan koloman sholawatan malam seninan dijalankan oleh kelompok tani di Kabupaten Pamekasan? Studi ini merupakan kajian lapangan yang didasarkan pada jenis penelitian kualitatif. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Perspektif teori yang digunakan adalah teori pendidikan. Secara umum, temuan studi ini berisikan penjelasan deskriptif tentang sosial agama dan ekonomi dalam aktivitas koloman sholawatan malam seninan di kalangan Kabupaten Pamekasan, serta analisis teoritik tentang kegiatan entrepreneurship dalam kelompok tani melalui pendidikan koloman sholawatan malam seninan di Kabupaten Pamekasan.

(Madura is the name of an archipelago for a small island north of Surabaya city. As an archipelago, Madura is known to have many locality systems and values. One of Madura's locality values lies in their cultural buildings which are full of diversity activities, one of which is religious activities in the form of 'Kolaman Malam Seninan'. A gathering of majlis ta'lim that is routinely held every Sunday night. Interestingly, in the context of the Madurese community, the 'Koloman Malam Seninan; religious activities here do not merely consist of religious 'an sich', but also contain other social activities outside of religion, namely socioeconomic in the form of entrepreneurship of 'Kolaman Malam Seninan'. Three main issues will be discussed in this study, namely; entrepreneurship, education, and finally is a nighttime prayer colony. all of the focus of this problem will be described in two research questions; What is the reality of the of Kolaman Malam Seninan in the Pamekasan Regency? How is the entrepreneurship activity through the education of 'Kolaman Malam Seninan' routine run by farmer groups in Pamekasan Regency? The study is a field study based on the type of qualitative research. The data used are primary and secondary data. The theoretical perspective used is educational theory. In general, the findings of this study contain a descriptive explanation of the socio-religious and economic aspects of the activities of the midnight health prayer among Pamekasan Districts, as well as a theoretical analysis of entrepreneurship activities in farmer groups through the education of 'Kolaman Malam Seninan' in Pamekasan.)

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bakar, Abu. "Nilai-Nilai Pendidikan Pada Ayat-Ayat Amtsal Dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah," Jurnal Syamil, Vol. 5, No. 1, 2017.

D.B.,Wijono dan Setiadi B. Potensi Dan Keragaman Sumberdaya Genetik Sapi Madura. Lokakarya Nasional Sapi Potong 2004. Pasuruan: Balai Penelitian Ternak, 2004.

Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren Studi tentang Pandangan Hidup Kiai. Jakarta: LP3ES, 1982.

Elba, Mundzirin Yusuf. Masjid Tradisional di Jawa.Yogyakarta: Nur Cahaya, 1983.

Hamid, M. Tohir Abd. Lora; Status dan Kompetensi Keilmuan sebagai Penerus Pimpinan Pesantren. Yogyakrta: LKis, 2017.

Hasbullah. Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia. Jakarta : RajaGrafindo Persada, 1996.

Hefni, Mohammad. "Islam Madura; Resistensi dan Adaptasi Tokoh Adat atas Penetrasi Kyai di Madura," Jurnal Analisis, Vol. 13, No. 1, 2013.

Juhari, Imam Bonjol. "Ekonomi dan Prestise dalam Budaya Kerapan Sapi di Madura". KARSA: Jurnal Sosial dan Budaya Keislaman, Vol. 24 No. 2, 2016.

Kosim, Mohammad. "Kerapan Sapi; ;Pesta' Rakyat Madura; Perspektif Historis-Normatif". Jurnal Karsa, Vol. 10, No. 1, 2007.

Mappasiar. "Pendidikan Islam; Pengertian, Ruang Lingkup dan Epistemologinya," Jurnal Inspiratif Pendidikan, Vol. 7, No. 1, 2018.

Milles dan Huberman. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1999.

Muhazir. "As-Sunnah Sebagai Sumber Hukum Islam: Refleksi Terhadap Hermeneutika Muhammad Syahrur," Jurnal At-Tafkir Vol. 10, No. 2, 2018.

Mujib, Abdul dan Jusuf Mudzakir. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Ke¬cana Prenada Media, 2006.

Nugroho, Bekti Taufiq Ari dan Mustaidah. “Identifikasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Pemberdayaan Masyarakat pada PNPM Mandiri” Jurnal Penelitian, Vol. 11, No. 1, 2017.

Plato. Republica. London: t.p, 1954

Robbins, Stephen P. Timothy A Judge. Perilaku Organisasi Buku 2. Salemba Empat:Jakarta, 2008.

R & T, Sukanto, Hani Handoko. Organisasi Perusahaan. BPFE:Yogyakarta, 1990.

Radar Madura, http://radarmadura.co.id/2013/12/raih-juara-nasional-poktan-pancong-jaya-jadi-rujukan/. Diakses pada jam 17.00, tanggal 03 September 2017.

Syarif, Zainuddin dan Abd Hannan. "Kearifan Lokal Pesantren sebagai Bangunan Ideal Moderasi Islam Masyarakat Madura," ISLAMICA: Jurnal Studi Keislaman, Vo. 14, No. 2, 2020.

Published
2020-06-29
Section
Articles