Analisis Konflik Perubahan Tradisi Pra-Pernikahan “Diba’an” dalam Kelompok Masyarakat Islam Nahdlatul Ulama Desa Gading

  • Ayu Febriani Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya, Surabaya
  • Agus Mahfud Fauzi Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya, Surabaya
Abstract views: 317 , pdf downloads: 227

Abstract

Gading Village, Madiun Regency has a tradition which is a relation between the beliefs of the Nahdlatul Ulama community and local culture, namely diba'an. Generally, diba'an is understood as a prayer activity accompanied by a sermon. Meanwhile, in Gading Village, the diba'an is carried out as a series of pre-wedding rituals because it is believed to be a prayer hoping for smoothness and harmony between two couples getting married. However, due to the COVID-19 pandemic, the implementation of the diba'an tradition has changed or even been stopped and caused conflict. The purpose of this study was to analyze the conflict by using the conflict theory of Karl Marx and descriptive qualitative methods sourced from primary and secondary data. The results of the study indicate that the conflict stems from the conflict between "priyayi" religious leaders and ordinary people who are subject to social distancing policies. Starting from religious leaders who devote themselves to the interests of the hereafter so as to position themselves to protect and defend the diba'an and prevent people from returning to old habits that glorify their ancestors compared to God in expecting a smooth wedding ceremony. In contrast to ordinary people who have their own views on traditional and worldly asceticism, namely prioritizing the safety of the world. So, there are two things that are caused by this conflict, namely the number of marriages has decreased and there are people who have re-adopted the old habit of making offerings at the village punden in pre-wedding rituals.

(Desa Gading Kabupaten Madiun memiliki suatu tradisi yang merupakan relasi antara kepercayaan masyarakat Nahdlatul Ulama dan budaya lokal yaitu diba’an. Umumnya, diba’an dipahami sebagai aktivitas bersholawat disertai khotbah. Sedangkan, di Desa Gading diba’an rutin dilaksanakan sebagai serangkaian ritual pra-pernikahan karena diyakini sebagai doa mengharapkan kelancaran dan keharmonisan antara dua pasangan yang akan menikah. Akan tetapi, karena pandemi covid-19 pelaksanaan tradisi diba’an mengalami perubahan atau bahkan dihentikan dan menyebabkan konflik. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis konflik tersebut menggunakan teori konflik Karl Marx dan metode kualitatif deskriptif yang bersumber pada data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik berasal dari pertentangan antara tokoh agama “priyayi” dengan masyarakat biasa yang memilih tunduk terhadap kebijakan social distancing. Diawali dari kelompok tokoh agama yang mengabdikan dirinya pada kepentingan akhirat sehingga menempatkan diri mereka untuk menjaga dan mempertahankan diba’an serta mencegah masyarakat kembali pada kebiasaan lama yang mengagungkan leluhur dibandingkan Tuhan YME dalam mengharapkan kelancaran acara pernikahan. Berbeda dengan masyarakat biasa yang memiliki pandangan tersendiri pada askestisme tradisional dan keduniawiannya yaitu mengutamakan keselamatan dunia. Maka, ada dua hal yang diakibatkan oleh konflik ini yaitu angka pernikahan turun dan terdapat masyarakat yang kembali mengadopsi kebiasaan lama dengan membuat sesajen di punden desa dalam ritual pra-pernikahan.)

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abidin, M. Zainal. “Islam Dan Tradisi Lokal Dalam Perspektif Multikulturalisme.” Millah 8, no. 2 (2009): 297–309. https://doi.org/10.20885/millah.vol8.iss2.art6.

Agus Fauzi. “Buku Ajar Sosiologi Agama.” Sosiologi Agama, no. May (2017): 82.

Aisyah, BM, and St. “Konflik Sosial Dalam Hubungan Antar Umat Beragama.” Dakwah Tabligh 15 no.2 (2017).

Auliya, S. Kiai Dan Pembangunan Institusi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.

Azizah, Nur. “Struktur Dan Kultur Budaya Dalam Keluarga Di Era AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru) Di Lingkungan Keluarga Kota Bandung.” Az-Zahra: Journal of Gender and Family Studies 1, no. 1 (2020): 1–11. https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/azzahra/article/view/9474.

Balai Desa Gading. “Data Angka Kelahiran Desa Gading Periode 2019-2020,” 2020.

Batubara, Rohandi Yusuf. “Diba’an Di Dusun Pedusan, Desa Argosari Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul 1988-2014.” Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2017. https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21141/.

Chusna, Asmaul. “Pentingnya Kegiatan Pembacaan Kitab Al-Barzanji Untuk Mengembangkan Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Di Era Globalisasi Di Pondok Pesantren Darussalam Bangunsari Ponorogo.” Skripsi, 2017.

Faizal, Moh. “Kajian Kelompok Shalawat Diba’an Dan Barzanji Kelompok As-Salamah Di Dusun Bamakalah, Pamoroh, Kadur, Pamekasa.” Jurnal Al-Makrifat 4 no.2 (2019): 56–69.

Falahiyah, Mudrikatul, and Rohmad Muzakki. “Pelestarian Tradisi Diba’iyah Guna Menanamkan Rasa Cinta Rasul Pada Remaja Putri Dusun Bukaan Keling Kepung Kediri.” Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Desa 1, no. 3 (2020).

Haryanto, Joko T R I. “Relasi Agama Dan Budaya Dalam Hubungan Intern Umat Islam.” SMaRT 1 (2015): 41–54.

Hawi, Akmal. Seluk Beluk Ilmu Jiwa Agama. Cet. 1. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014.

Jati, Wasisto Raharjo. “Tradisi, Sunnah Dan Bid’ah: Analisa Barzanji Dalam Perspektif Cultural Studies.” El-HARAKAH (TERAKREDITASI) 14, no. 2 (2013): 226–42. https://doi.org/10.18860/el.v14i2.2315.

Kasiyono. “Tradisi Lokal Tentang Kolaborasi Ritual Diba’an Dengan Langgam Jawa Di Desa Ngasinan Rembang.” Skripsi, 2018. http://www.elsevier.com/locate/scp.

Kurniawan, Mahda Reza. “Tradisi Nahdlatul Ulama Dalam Prespektif Hukum Islam (Studi Kasus Komunitas NU Kecamatan Gebog Kab . Kudus),” 2012, 1.

Luthfi, Khabibi Muhammad. “Islam Nusantara: Relasi Islam Dan Budaya Lokal.” SHAHIH : Journal of Islamicate Multidisciplinary 1, no. 1 (2016): 1. https://doi.org/10.22515/shahih.v1i1.53.

Magnis, Franz, and Suseno. Pemikiran-Pemikiran Karl Marx (Dari Sosialisme Utopis Ke Perselisihan Revisionisme. Ke-7. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005.

Marzali, Amri. “Struktural-Fungsionalisme.” Antropologi Indonesia 0, no. 52 (2014). https://doi.org/10.7454/ai.v0i52.3314.

Miles, Matthew B., A. Michael Huberman, and Johnny Saldaria. Qualitative Data Analysis: A Methode Sourcebook. Edisi 3. United States of America: SAGE Publications, 2014.

Moleong, Lexy J. “Metodologi Penelitian Kualitatif.” Bandung: PT. Remaja Rosdakarya., 2010, 1–424.

Mubaraq, Zulfi. Sosiologi Agama. Malang: UIN Malang Press, 2007.

Nasrullah, Nasrullah. “Islam Nusantara: Analisis Relasi Islam Dan Kearifan Lokal Budaya Madura.” Al-Irfan : Journal of Arabic Literature and Islamic Studies 2, no. 2 (2019): 274–97. http://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/alirfani/article/view/3589.

Nasution, Robby Darwis. “Kyai Sebagai Agen Perubahan Sosial Dan Perdamaian Dalam Masyarakat Tradisional.” Sosiohumaniora 19, no. 2 (2017): 182.

Rohman, Holilur. Praktek Ibadah Pada Masa Pandemi Virus Covid-19, 2020.

Roibin, Roibin. “Agama Dan Budaya-Relasi Konfrontatif Atau Kompromistik.” Jurisdictie, 2012, 1–7. https://doi.org/10.18860/j.v0i0.1590.

Sadewo, FX Sri. Meneliti Itu Mudah (Petunjuk Praktis Untuk Melakukan Penelitian Sosial Kualitatif). Edited by Martinus Legowo. Unesa University Press. Surabaya: Unesa University Press, 2015.

Sampean. “Sosiologi Islam : Refleksi Atas Keberagamaan Umat Islam Di Indonesia Antara Dogma, Ajaran, Dan Realitas.” Journal of Islamic World and Politics 2, no. 2 (2018). https://doi.org/10.18196/jiwp.2223.

Sukmadinata. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Bandung: Graha Aksara, 2006.

Sukmayadi, Trisna. “Meneropong Nilai-Nilai Karakter Berbasis Kearifan Lokal Pada Masyarakat Adat Kampung Mahmud Dalam Rangka Penguatan Pendidikan Karakter Bangsa.” Prosiding Seminar Nasional PKn-Unnes 2, no. 1 (2018): 19–20.

Suseno, Franz Magnis. “Pemikiran – pemikiran Karl Marx:Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme”. Jakarta:Pt Gramedia Pustaka Utama, 2005.

Thabara, Fahim. Sosiologi Agama: Konsep, Metode Riset, Dan Konflik Sosial. Malang: Madani, 2016.

Zuherni, Miskahuddin &. “Efektivitas Tradisi Barzanji Terhadap Pemahaman Keagamaan Masyarakat (Studi Terhadap Masyarakat Kec. Julok Kab. Aceh Timur).” Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin 23, no. April (2021): 54–63. https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/substantia.

Published
2022-06-14
Section
Articles