Figur Kiai di Madura Perspektif Teori Pemikiran Kekuasaan (Politik) Al-Ghazali

  • Abu Aman Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya
  • Achmad As’ad Abd. Aziz Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya
  • Atiyatus Syarifah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya
Abstract views: 460 , pdf downloads: 375

Abstract

The kiai figure is very important in the daily life of the Madurese people. So far, the kiai has been a figure who has contributed greatly in various fields, thus making the kiai a figure in power over the future of society. The purpose of this research is to study and analyze the figure of the kiai in Madura from the perspective of Al-Ghazali's theory of power (political) thought, which figure kiai have a big influence on the sustainability of Madurese society, especially in religion and religious rituals and indirectly the figure of kiai has become the ruling leader so far. This type of research is descriptive qualitative research, the data collection technique uses a literacy study approach related to kiai in Madura and Al-Ghazali's (political) thought of power. Furthermore, the data were analyzed through text analysis techniques used to collect and analyze the content of a text, which can be in the form of words, the meaning of images, symbols, ideas, themes and various forms of messages. This research shows that the figure of the kiai in Madura in the perspective of Al-Ghazali's theory of power (political) thought shows that the kiai is in control of all the problems of the Madurese community who defeats government figures and the kiai is also the successor of the prophet's treatise and is the person who dominates in the realm of religion. 

(Figur kiai menjadi hal yang sangat penting di kehidupan sehari-hari masyarakat Madura. Selama ini, kiai menjadi sosok yang berkontribusi besar diberbagai bidang, sehingga menjadikan kiai sosok yang berkuasa atas masa depan masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji dan menganalisis terkait figur kiai di Madura perspektif teori pemikiran kekuasaan (politik) Al-Ghazali, yang mana figur kiai memiliki pengaruh besar terhadap keberlangsungan masyarakat Madura, khususnya dalam beragama dan ritual keagamaan dan secara tidak langsung sosok kiai menjadi pemimpin yang berkuasa selama ini. Penelitian ini jenis penelitian kualitatif deskritif, teknik pengumpulan datanya menggunakan pendekatan studi literasi yang berkaitan dengan kiai di Madura dan pemikiran kekuasaan (politik) Al-Ghazali. Selanjutnya data dianalisis melalui teknik analisis teks yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis muatan sebuah teks, dapat berupa kata-kata, makna gambar, simbol, gagasan, tema dan bermacam bentuk pesan. Penelitian ini menunjukkan bahwa figur kiai di Madura dalam perspektif teori pemikiran kekuasaan (politik) Al-Ghazali menunjukkan, kalau kiai menjadi pemegang kendali atas semua persoalan masyarakat Madura yang mengalahkan figur pemerintah dan kiai juga menjadi penerus dari risalah nabi serta menjadi orang yang mendominasi dalam ranah agama.)

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdur Rozaki. Menabur Kharisma Menuai Kuasa. Yogyakarta: Pustaka Marwa, 2004.

Abi Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali. Tibr al-Masbūk fi Naṣīhat al-Mulūk, Nasihat Al-Mulk. Bairut, Lebanon: Darul Kitab Alamiyah, 1409.

Abu Hamid al-Ghazali. Al-Iqtishad fii al- ‘Itiqad. 1 ed. Beirut: Dar al-Qutaibah, 2003.

Ahmad Rofiq. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.

Ahmad Yanuana Samantho. “Buku Pakuan Pajajaran Dalam Pusaran Sejarah Dunia.” Scribd, 2014. https://id.scribd.com/document/417807478/buku-pakuan-pajajaran-dalam-pusaran-sejarah-dunia-pdf.

Amrullah, Afif. “Islam Di Madura.” Islamuna: Jurnal Studi Islam 2, no. 1 (5 Juni 2015): 56–69. https://doi.org/10.19105/islamuna.v2i1.654.

Anton Bakker, Achmad Charris Zubair. Metodologi Penelitian Filsafat. Yogyakarta: Kanisius, 1990.

Anwar, M. Khoiril. “Peran Ulama Di Nusantara Dalam Mewujudkan Harmonisasi Umat Beragama.” Fikrah 4, no. 1 (30 Juni 2016): 80–95. https://doi.org/10.21043/fikrah.v4i1.1621.

Anwar, Rahma Nuriyal. “Pola Dan Keberhasilan Kepemimpinan Kiai Di Pondok Pesantren.” Jurnal Kependidikan Islam 11, no. 2 (2021): 178–88. https://doi.org/10.15642/jkpi.2021.11.2.178-188.

Artina, Dessy, dan Jun Naidi. “Peran Tokoh Adat Dalam Pembentukan Desa Di Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan.” Melayunesia Law 1, no. 1 (1 Desember 2017): 1–11. https://doi.org/10.30652/mnl.v1i1.4498.

Bego, Karolus Charlaes, dan Bonaventura R. Seto Se. “Peran Mosalaki (Tokoh Adat) Terhadap Tarian Napa Nuwa Sebagai Wujud Menjaga Ketahanan Sosial Budaya Masyarakat Adat Wolotopo.” Historis: Jurnal Kajian, Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan Sejarah 5, no. 2 (19 Desember 2020): 160–65. https://doi.org/10.31764/historis.v5i2.3442.

Damayanti, Natalia Rahman, Vina Salviana Darvina Soedarwo, dan Rachmad Kristino Dwi Susilo. “Peran Tokoh Masyarakat Adat Dalam Pembangunan Masyarakat Berbasis Kearifan Lokal (Studi Interpretatif Pada Masyarakat Kota Ternate).” Istoria: Jurnal Pendidikan dan Sejarah 16, no. 2 (September 2020).

Eryana Setyarti Hardiono, Erlyna Gydayantari. “Model Kepemimpinan Kharismatik Kyai Dan Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Madura Di Jawa-Timur Indonesia.” Jurnal Economics and Sustainable Development 2, no. 1 (2017).

Fachry Ali. Golongan Agama dan Etika Kekuasaan Keharusan Demokratisisasi dalam Islam Indonesia. Surabaya: Penerbit Risalah Gusti, 1996.

Fadhilah, Amir. “Struktur Dan Pola Kepemimpinan Kyai Dalam Pesantren Di Jawa.” Hunafa: Jurnal Studia Islamika 8, no. 1 (15 Juni 2011): 101–20. https://doi.org/10.24239/jsi.v8i1.89.101-120.

Ghazzālī. Ghazālīs̕ Book of Counsel for Kings: (Naṣīḥat Al-Mulūk). Oxford University Press, 1971.

Hannan, Abd, dan Zainuddin Syarif. “Agama Dan Politik: Konstelasi Pemikiran Antara Kelompok Kultural Dan Struktural Pada Kalangan Kiai Pesantren Di Madura.” Mawa Izh Jurnal Dakwah Dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan 11, no. 1 (4 Juni 2020): 47–73. https://doi.org/10.32923/maw.v11i1.1174.

Hasan, Amir. “Inovasi Dan Dakwah: Analisis Majelis Taklim Tambena Ate Di Lenteng Madura.” JISAB: The Journal of Islamic Communication and Broadcasting 2, no. 2 (27 Februari 2023): 131–51.

Hefni, Moh. “Tradisi Mawlid Dan Kekuasaan Simbolik Kyai Di Madura.” Nuansa: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial Dan Keagamaan Islam 10, no. 2 (5 Juli 2013). https://doi.org/10.19105/nuansa.v10i2.173.

Herman Busri. “Islam Di Madura (Abad Ke-14 Sampai 16 M) Perspektif Historis.” Skripsi, UIN Sunan Kalijaga, 2014. https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13151/.

Hidayatulloh, Muhammad Fiqri, dan Muhammad Turhan Yani. “Peran Tokoh Masyarakat Dalam Pembangunan Desa Di Desa Jogoroto Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang.” Kajian Moral Dan Kewarganegaraan 10, no. 3 (2022): 540–54. https://doi.org/10.26740/kmkn.v10n3.p540-554.

Husein, Mohammad Bustanol, dan Abdul Roziq. “Peranan Kyai Sebagai Pemimpin Lokal Dalam Pelaksanaan Pembangunan Desa Larangan Luar Kabupaten Pamekasan.” Reformasi 11, no. 2 (30 Agustus 2021): 120–29. https://doi.org/10.33366/rfr.v11i2.2347.

Ibnu Hajar. Kiai Di Tengah Pusaran Politik Antara Petaka Dan Kuasa. Yogyakarta: Ircido, 2009.

“Islam in East Java.” Dalam Wikipedia, 17 Agustus 2023. https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Islam_in_East_Java&oldid=1170760085.

Ismail, dan Moh Wardi. “Peran Kiai dalam Rekonsiliasi Sosial Pasca Carok Massal di Bujur Tengah Pamekasan Madura.” IBDA: Jurnal Kajian Islam dan Budaya 17, no. 1 (Mei 2019): 128–52.

Jannah, Hasanatul. “Pondok Pesantren Sebagai Pusat Otoritas Ulama Madura.” Jurnal Al-Hikmah 17, no. 1 (31 Oktober 2019): 91–108. https://doi.org/10.35719/alhikmah.v17i1.9.

Komariyah, Siti. “Konsep Kekuasaan Dalam Islam: Kajian Atas Pemikiran Politik Al-Ghazali.” UIN Syarif Hidayatullah, 2005.

Komaruddin Hidayat, Yudhie Haryono. Manuver Politik Ulama Tafsir Kepemimpinan Islam, dan Dialektika Ulama-Negara. Yogyakarta: Jalasutra, 2004.

Kosim, Mohammad. “Kyai Dan Blater (Elite Lokal Dalam Masyarakat Madura).” Karsa: Jurnal Sosial Dan Budaya Keislaman 12, no. 2 (Oktober 2007): 149–60. https://doi.org/10.19105/karsa.v12i2.139.

Kuntowijoyo. Perubahan Sosial Dalam Masyarakat Agraris Madura 1850-1940. Yogyakarta: Ircisod, 2017.

Lubis, Nurhayani. “Peran Tokoh Masyarakat Dalam Pemeberdayaan Keluarga Nelayan Di Desa Pangandaran Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran.” Jurnal Ilmiah Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial (Lindayasos) 2, no. 1 (29 Juni 2020). https://doi.org/10.31595/lindayasos.v2i1.248.

M. Suparmoko. Metode Penelitian Praktis Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, Ekonomi Dan Bisnis. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2010.

Mashuri, Mashuri, dan Afriadi Putra. “Kepemimpinan dan Peranan Tokoh Adat dalam Pembangunan di Kabupaten Kampar Provinsi Riau.” Jurnal Terapan Pemerintahan Minangkabau 1, no. 2 (13 Desember 2021): 135–43. https://doi.org/10.33701/jtpm.v1i2.2099.

Muhammad Zaairul Haq. Kekuasaan Kiai Dalam Dunia Pendidika. Malang: Aditya Media Publishing, 2014.

Pribadi, Yanwar. “Kiai in Madura: Their Roles in Local Politics in Indonesia.” American Journal of Islam and Society 29, no. 3 (1 Juli 2012): 1–22. https://doi.org/10.35632/ajis.v29i3.316.

———. “Kiai in Madura: Their Roles in Local Politics in Indonesia.” American Journal of Islam and Society 29, no. 3 (1 Juli 2012): 1–22. https://doi.org/10.35632/ajis.v29i3.316.

Rambe, Toguan, dan Seva Mayasari. “Pemikiran Politik Sunni Sebagai Alat Legitimasi Kekuasaan.” Jurnal Penelitian Medan Agama 11, no. 1 (15 Juni 2020). https://doi.org/10.58836/jpma.v11i1.8630.

Romadhon, Sukron. “Kiai Bagi Orang Madura.” ICONIS: International Conference on Islamic Studies 4 (31 Desember 2020): 35–42.

Sahri. “Political thought of Al-Ghazali on Imamah: Debate between theocracy and democracy.” HTS Theological Studies 77, no. 3 (April 2021): 1–8. https://doi.org/10.4102/hts.v77i3.6338.

Sayfa Auliya Achidsti. Kiai dan Pembangunan Institusi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.

Sholichin, Muhlis Sholichin Muhlis. “Tipologi Kiai Madura (Telaah Terhadap Silsilah Dan Keberagamaan Prilaku Kiai-Kiai Di Pamekasan).” Karsa: Jurnal Sosial Dan Budaya Keislaman 11, no. 1 (April 2007): 41–53. https://doi.org/10.19105/karsa.v11i1.147.

Sofyan Seto. “Kontribusi Rabithah Alawiyah dalam penyebaran tarekat Ba’alawi di Indonesia 1928 – 2007.” Thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2017. https://etheses.uinsgd.ac.id/30372/.

Sugiyono. Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta, 2014. https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=911046.

Suryanto, Totok Agus, Huldiya Syamsiar, dan Muhammad Usamah Rasyidi. “The Central Role Of The Village Kiai As Significant Other In Rural Madura.” Penamas 36, no. 1 (26 Juni 2023): 91–107. https://doi.org/10.31330/penamas.v36i1.658.

Syarif, Zainuddin. “Pergeseran Perilaku Politik Kiai dan Santri di Pamekasan Madura.” Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam 16, no. 2 (22 Desember 2016): 293. https://doi.org/10.21154/al-tahrir.v16i2.500.

Tahan, Anastasia, Bernardus Seran Kehik, dan Medan Yonathan Mael. “Peranan Tokoh Adat Dalam Melastarikan Kebudayaan Lokal Di Desa Lakanmau.” JPPol: Jurnal Poros Politik 3, no. 1 (15 Desember 2021): 1–7. https://doi.org/10.32938/jppol.v3i1.1960.

Zamroni, Imam. “Kekuasaan Juragan Dan Kiai Di Madura.” Karsa: Jurnal Sosial Dan Budaya Keislaman, Oktober 2007, 161–67. https://doi.org/10.19105/karsa.v12i2.140.

Zulfi Mubaraq. Perilaku Politik Kiai Pandangan Kiai dalam Konspirasi Politik Era Gus Dur. Malang: Uin-Maliki Press, 2011.

Published
2023-10-04
Section
Articles