TEMBHANG MACAPAT MADURA: PERSPEKTIF SOSIOLOGI PENGETAHUAN

  • Edi Susanto STAIN Pamekasan
Abstract views: 383 , PDF downloads: 270

Abstract

This article is about to describe Tembhang Macapat in the tradition of Madurese people, particularly in the village of Larangan Luar that is located in Larangan district of Pamekasan regency. It has been stated that Tembhang Macapat appears as cultural treasure that its existence needs to conserve. However it is as well claimed as out of dated culture since its noble and gallant values have been decreased. Hence structured and thoughtful attempts must be designed to promote Tembhang Macapat and the other traditional treasures in form of local content curriculum. Furthermore the department in charge, The Youth, Sport, and Cultural Affairs (Disporabud), must get optimally involved to look after and develop the local tradition by supporting any events of tradition development. As a result it could raise and fertilize the local tradition everlastingly or at least it is able to survive in the future time. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bafadal, Ibrahim. “Teknik Analisis Data Penelitian Kualitatif”, dalam Masykuri Bakri. Ed, Metodologi Penelitian Kualitatif: Tinjauan Teoritis dan Praktis. Malang: Lemlit Unisma dan Visipress, 2002.

Bogdan, Robert C. dan S. Knoop Biklen, Qualitative Research for Education: An Introduction to Theory and Methods. Boston: Allyn and Bacon, t.t.

Bouvier, Helene. “Musik dan Seni Pertunjukan di Kabupaten Sumenep”, dalam Huub de Jonge, ed. Agama, Kebudayaan dan Ekonomi: Studi-Studi Interdisipliner tentang Masyarakat Madura. .Jakarta: Rajawali Pers, 1989.

Ghazali, A. Syukur. “Naskah Angling Dharma Ambya Madura”, Sari 19. 2001.

Imron, D. Zawawi. “Sastra Madura: Yang Hilang Belum Berganti”, dalam Huub de Jonge, ed. Agama, Kebudayaan dan Ekonomi: Studi-Studi Interdisipliner tentang Masyarakat Madura. Jakarta: Rajawali Pers, 1989.

Kuntowijoyo, Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006.

Kusumayati, AM. Hermien dan Suminto A. Sayuti, “Eksistensi Sastra Lisan Mamaca di Kabupaten Pamekasan Madura”, Litera Volume 13 Nomor 1 April 2014.

Rifa’i, Mien Ahmad. Manusia Madura: Pembawaan, Perilaku, Etos Kerja, Penampilan dan Pandangan Hidupnya Seperti Dicitrakan Peribahasanya. Yogyakarta: Pilar Media, 2007.

Rifai, Mien A,. dan Nurinwa Ki S. Hendrowinoto, Mohammad Noer.Jakarta: Yayasan Biografi Indonesia, 1991.

Salam, Solichin. Sekitar Wali Songo. Kudus: Menara, 1960.

Sastrodiwirjo, Oemar. Tembhang Macapat Madura. Surabaya: Karunia, 2008.

Sudikan, Setya Yuwana. Metode Penelitian Kebudayaan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya Press, 2001.

Syamsuddin, Muh. “Agama, Migrasi dan Orang Madura”, Aplikasia Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama, Vol. VIII No 2 Desember 2007.

Tim Penelitian Fakultas Sastra Universitas Negeri Jember, Seni Macapat Madura. Jember: Proyek Penelkitian Madura dalam Rangka kerja sama Indonesia-Belanda untuk Pengembangan Studi tentang Indonesia, 1980.

Tjiptoatmodjo, FAS. Kota-Kota Pantai di Sekitar Selat Madura Abad XVII Sampai Medio Abad XiX. Disertasi.Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 1983.

Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

Wiyata, A. Latief. Carok: Konflik Kekerasan dan Harga Diri Orang Madura. Yogyakarta: LkiS, 2002.

Irawan, Jairi. “Membaca Madura dari Serat Mortaseya”, dalam http://www.lontarmadura.com/membaca-madura-serat-mortaseya/ #jxzz 3T3 ChdMrz.

Jawa Pos, Senin, 21 Juli 2008.

Rahman, Jamal D. “Keislaman, Kemaduraan, Keindonesiaan” dalam http://www.lontarmadura.com/keislaman-kemaduraan-keindonesiaan /#jxzz3T3Aat4ga

Published
2016-06-30
Section
Articles