https://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/nuansa/issue/feed NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam 2024-10-09T10:36:49+07:00 Dr. Ainurrahman Hidayat, M.Hum anik_mamang@yahoo.com Open Journal Systems <p align="justify">Nuansa: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam is a journal that publishes scientific articles which have been derivated from research on social sciences and islamic studies. This journal is published biannually on June and December and published articles reviewed by experts on the related issues.</p> <p align="justify">Jurnal Nuansa's scope includes: culture, politics, law, economy, theology, philosophy, communication, and history.</p> <p align="justify">All published articles will be added with a DOI CrossRef Unique Number</p> <p align="justify">Nuansa: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam has been accredited by The Ministry of Research, Technology and Higher Education of the Republic of Indonesia as an academic journal in Sinta 3 (SK No.36/E/KPT/2019) valid for 5 years from Volume 16 No. 2 2019.</p> <ul style="margin-left: 15px;"> <li class="show">ISSN:&nbsp;<a href="http://u.lipi.go.id/1180425983">1907-7211</a>&nbsp;(Print)</li> <li class="show">ISSN:&nbsp;<a href="http://u.lipi.go.id/1423705406">2442-8078</a>&nbsp;(Online)</li> <li class="show">Publisher: Research Institute and Community Engagement of IAIN MADURA</li> </ul> https://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/nuansa/article/view/15144 PERDAGANGAN LADA DI SUNDA ABAD XVI 2024-09-29T06:38:26+07:00 Ashanty Thania Fitriansyach ashanty.thania.2107316@students.um.ac.id Daya Negri Wijaya daya.negri.fis@um.ac.id <p>This article examines the pepper trade carried out by the Sunda Kingdom in the 16th century. The topic of pepper trade was chosen because pepper was one of the main commodities that played an important role in the economy and international relations of the Sunda Kingdom. The main aim of this research is to examine the role of pepper as the main commodity of the Sunda Kingdom on the social and economic relations of the Sunda Kingdom. The research method used is historical research which consists of five stages, namely topic selection, heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. This research is intended to examine (1) the Sunda Kingdom and the pepper trade, (2) the arrival of the Portuguese in Malacca, (3) Javanese geopolitics in the 16th century, (4) the 16th century pepper trade. The Sunda Kingdom had an agricultural and maritime character, with a focus on agriculture inland and trade in coastal areas. This kingdom planted pepper in the interior, which was then distributed to the big cities owned by the Sunda Kingdom for trade. The research results indicate that the pepper produced by the Sunda Kingdom is of high quality. This attracted the attention of the Portuguese to establish diplomatic relations. However, these efforts were thwarted by strong resistance from local kingdoms, especially Demak. The strategic position of the Sunda Kingdom in the maritime trade network is reflected in its extensive economic interactions, including trade relations with China, Malacca, and others. The diversity of networks and intensity of trade emphasize the influence of pepper in determining the political and economic situation of that time.</p> 2024-09-29T06:36:35+07:00 Copyright (c) 2024 NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam https://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/nuansa/article/view/15249 POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN REMAJA DI DESA SUMBUL KECAMATAN SINEMBAH TANJUNG MUDA HILIR 2024-09-28T14:50:31+07:00 Dinda Alisya Zahra dinda0102202059@uinsu.ac.id Efi Brata Madya efibratamadya@uinsu.ac.id <p>Lingkungan awal bagi seorang anak adalah keluarganya, yang terdiri atas orang tua dan saudara kandung. Setiap keluarga memiliki cara tersendiri dalam membesarkan anak-anak mereka, sering kali dengan melanjutkan pola pengasuhan dari generasi sebelumnya. Cara orang tua berinteraksi dengan anak dalam mempengaruhi kemandiriannya disebut sebagai pola pengasuhan. Anak-anak yang mandiri menunjukkan perilaku eksploratif, kemampuan mengambil keputusan, percaya diri, dan kreatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola pengasuhan yang mendukung pengembangan kemandirian remaja dalam hal pengambilan keputusan, pengendalian diri, serta tanggung jawab. Riset ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Ayah, ibu, dan remaja di Desa Sumbul, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, bertindak sebagai informan penelitian. Data dikumpulkan melalui dokumentasi, wawancara, dan observasi, menggunakan sumber data primer dan sekunder. Analisis data dilakukan dari reduksi data, penyajian data, dan validasi data. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pola pengasuhan orang tua dapat membantu remaja menjadi lebih mandiri dalam berbagai aspek seperti pengambilan keputusan, pengendalian emosional, dan tanggung jawab. Pola pengasuhan demokratis terbukti mampu meningkatkan kemandirian pada remaja.</p> 2024-09-26T14:55:31+07:00 Copyright (c) 2024 NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam https://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/nuansa/article/view/12331 MEMODERASIKAN PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DI PERGURUAN TINGGI SEBAGAI LANGKAH ANTISIPATIF MEMBENDUNG PENYEBARAN PAHAM EKSTREM 2024-10-03T12:13:00+07:00 A. Mufti Khazin amufti@uinsby.ac.id Imam Amrusi Jailani sriamrusi@yahoo.co.id <p>&nbsp;</p> <p>Salah satu topik perbincangan yang sedang aktual di berbagai media adalah masalah moderasi beragama. Moderasi beragama harus menyentuh seluruh aspek kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan akademik. Saluran moderasi beragama di perguruan tinggi dapat melalu pembelajaran. Pembelajaran Agama Islam merupakan suatu rangkaian materi mata kuliah yang eksistensinya sudah diakui di pentas akademik dan sudah terintegrasi dengan beberapa mata kuliah yang diajarkan di Perguruan Tinggi. Namun persoalannya, sudah sejauh mana moderasi beragama mampu mewarnai pembelajaran agama di perguruan tinggi. Seberapa kuat civitas akademik mampu membentengi diri dari dari gempuran kelompok-kelompok ekstrem yang akhir-akhir ini sudah banyak merambah ke dunia kampus. Kemudian, langkah antisipatif apa saja yang harus dilakukan untuk membentengi para mahasiswa dari incaran sebagai “penganten” ekstrem, serta solusi pemecahannya bagi mereka yang sudah terpapar paham ekstrem. Moderasi pembelajaran agama di perguruan tinggi menjadi topik bahasan dalam tulisan ini, dan akan diuraikan secara sistematis.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>One of the current topics of discussion in various media is the issue of religiousmoderation. Religious moderation must touch all aspects of life, including academic life. The channel of religious moderation in universities can be through learning. Islamic Religious Learning is a series of subject matter whose existence has been recognized on the academic stage and has been integrated with several courses taught in universities. But the problem is how far has religious moderation been able to color religious learning in universities. How strong the academic community is able to fortify themselves from the onslaught of extreme groups that have recently penetrated the campus world. Then, what anticipatory steps must be taken to fortify students from being targeted as extreme "brides", as well as solutions for those who have been exposed to extreme ideas. Moderation of religious learning in higher education is the topic of discussion in this paper, and will be described systematically.</p> 2024-10-03T12:13:00+07:00 Copyright (c) 2024 NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam https://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/nuansa/article/view/15248 PERAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KEMATANGAN EMOSI REMAJA DI DESA TANJUNG ALAM KECAMATAN SEI DADAP KABUPATEN ASAHAN 2024-10-09T10:36:49+07:00 Sekar Pandini Aulia sekar0102201002@uinsu.ac.id Lahmuddin lahmuddinlubis@uinsu.ac.id <p>Perkembangan emosi yang terjadi pada masa remaja bertepatan dengan puncak emosi. Remaja seringkali menunjukkan perilaku yang tidak pantas karena regulasi emosinya yang cenderung tidak stabil. Tujuan dari peninjauan ini adalah untuk mengetahui peran para orang tua dalam membentuk pembinaan generasi muda di Kota Tanjung Alam, Kawasan Sei Dadap, Rezim Asahan. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dan deskriptif. Berikut temuan penelitian ini: (1) Orang tua di Desa Tanjung Alam Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan telah berusaha menjadi orang tua yang baik dengan selalu memberikan nasihat kepada anaknya; (2) remaja yang tidak mampu mengendalikan emosi menyebabkan ia terus menerus bertengkar dengan orang tuanya; dan (3) orang tua di Desa Tanjung Alam Kecamatan Sei Dadap berperan sebagai pendidik, pemberi semangat, teman, dan konselor.</p> <p>&nbsp;</p> 2024-09-28T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam