Peran Kiai dalam Kontestasi Politik Lokal di Madura

  • Jihan Amalia Syahidah IAIN Madura
Abstrak views: 373 , PDF (English) downloads: 286

Abstrak

Madura yang merupakan salah satu pulau yang dikenal kental dengan nilai-nilai islami memberikan warna tersendiri dalam kehidupan masyarakatnya. Pesantren yang menjamur di Pulau Madura baik dari Kabupaten Bangkalan sampai Kabupaten Sumenep yang tentu tidak dapat dihitung jari jumlahnya seolah menandakan bahwa Pulau Madura sejatinya merupakan Pulau yang bercorak kultur islami.. Dalam corak tradisi dan kultur dari masyarakat Madura Kiai memiliki peran yang besar dalam setiap proses penentuan sikap dan juga perilaku social dalam masyarakat. Dalam masyarakat Madura Kiai atau keaeh merupakan orang yang terhormat dan disegani oleh masyarakat setempat karna setiap tutur kata, sikap, perbuatan serta perilakunya menjadi sebuah contoh bagi masyarakat

Penelitian ini akan membahas mengenai bagaimana peran kiai dalam poros politik local di Madura yang dalam hal ini menjadi menarik untuk diteliti karena sosok Kiai mulai dilirik untuk memberikan konsultasi bagi berbagai partai politik maupun orang-orang yang ingin masuk ke dalam dunia politik dan bertarung dalam kontestasi pemilu ditingkat lokal. Mereka yang akan maju dalam pemilihan umum terlebih dahulu “sowan” dan meminta restu dari para Kiai serta memohon dukungan agar dapat dengan mulus melaju dalam proses kontestasi pemilihan umum. Permasalahan nya yang muncul adalah bagaimana kemudian para Kiai dapat memposisikan diri mereka dalam menjalankan perannya sebagai kiai yang memiliki bekal pengetahuan agama yang luas ketika dihadapkan pada dinamika politik local di Madura.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Ahmad Mukri Aji et al., 2020: 732 = Ahmad Mukri Aji, Harisah, & Syarifah Gustiawati Mukri. (2020). Position of Kiai in Traditions and Ideologies of Traditional Waqf in Maduranese Communities. International Journal of Advanced Science and Technology, Vol. 29, No. 7s.
Ali Machsan Moesa. Kiai dan Politik, Dalam Wacana Civil Socity. Surabaya:LEPKISS, 1999.
Andi S. Bupati Fuad Amin, Koruptor Rp.414 Miliar yang Bikin Geger LP. Retrieved December 16, 2019, from detik.com website https://news.detik.com/berita/d-4127094/bupati-fuad-amin-koruptor-rp-414-miliar-yangbikin-geger-lp
“Dari Langit”: Kumpulan Esai tentang Manusia, Masyarakat, dan Kekuasaan”, http://books.google.co.id/books?isbn=9799101425 (diakses pada 10 Desember 2022).
Endang Turmudi, Perselingkuhan Kiai dan Kekuasaan.Yogyakarta:LKiS, 2004.
George Ritzer, Douglas J. Goodman. Teori Sosiologi Moderen. Jakarta:Kencana Prenada Media Grup, 2018
Imam Suprayogo, Kiai Politik, Kiai Advokatif dan Kiai Spiritual. Surabaya: Universitas Airlangga, 1998.
Imam Suprayogo, Kiai dan Politik, Membaca Citra Politik Kiai, UIN-Malang Press, Malang, 2007.
Kuntowijoyo. Sosial dalam Masyarakat Agraris: Madura 1850-1940. Yogyakarta. Mata Bangsa.2002.
Kaplan dan Manner, Teori Budaya. Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2000.
Muhadjir, Noeng, Metodologi Penelitian Kualitatif . Yogyakarta:Metodologi Penelitian Kualitatif,1998.
Nurul Azizah, Artikulasi Politik Santri, Dari Kiai Menjadi Bupati. Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2013.
Wiyata, Latief. Carok:Konflik Kekerasan dan Harga Diri Orang Madura. Yogyakarta: LKiS, 2002.
Diterbitkan
2022-12-30
Bagian
Articles