TRADISI TER-ATER DAN DAMPAK EKONOMI BAGI MASYARAKAT MADURA
Abstract views: 802
,
PDF downloads: 788
Abstract
Abstrak:
Ter-ater merupakan bagian dari budaya lokal yang membuat banyak orang menyimpulkan bahwa masyarakat Madura adalah masyarakat yang ramah, dermawan, komunikatif, baik hati, dan memiliki solidaritas yang tinggi pada sesama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan tradisi ter-ater dalam tinjauan agama, budaya, dan ekonomi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologis. Data diperoleh dari hasil observasi berperan serta, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan tahap kesimpulan. Informan dalam penelitian ini terdiri dari masyarakat, pedagang dan tokoh masyarakat di Desa Bakiong, Guluk-Guluk, Sumenep. Hasil penelitian menunjukan bahwa ter-ater merupakan salah satu upaya mempererat hubungan kekeluargaan dan sarana ukhuwwah Islâmiyyah sebagaimana anjuran dalam agama Islam. Secara budaya, orang dianggap kurang lengkap tradisi keberagamaannya jika tidak pernah mengeluarkan sebagian hartanya dalam hal ini adalah ter-ater. Secara ekonomi, pelaksanaan tradisi ter-ater memberikan dampak ekonomi yang cukup berarti. Pertama, dalam setiap perayaan keagamaan yang kemudian diikuti dengan praktik ter-ater, kebutuhan ekonomi masyarakat sangat meningkat, ini dapat dilihat dari neraca transaksi perdagangan yang meningkat pula. Bisa di pastikan pada kondisi seperti ini menjadi momentum kesejahteraan para pedagang. Kedua, bahwa ter-ater merupakan bagian dari kegiatan ekonomi dan motif dalam ekonomi, motif memenuhi kebutuhan, motif memperoleh keuntungan, motif mendapatkan kekuasaan ekonomi, motif sosial, dan motif memperoleh penghargaan.
Abstract:
Ter-ater is part of the local culture that leads many people to conclude that the Madurese are the people who are friendly, generous, communicative, kind, and has a high solidarity to others. The purpose of this study is to investigate and explain the tradition of ter-ater in the review of religion, culture, and economics. The method used in this study is qualitative with a phenomenological study. Data collected by participating observation, in-depth interviews, and documen-tation. Data analysis was performed with data reduction, data display, and conclusion stage. Informants in this study consist of community, merchants, and community leaders in the village Bakiong Guluk-Guluk Sumenep. The results showed that, ter-ater is one way to strengthen family ties and the means of Muslim brotherhood as recommended in Islam. In culture, the tradition religion considered incomplete if it does not ever issue a part of his property in this case is ter-ater. Economically, the implementation of ter-ater tradition of providing a significant economic impact. First, in any religious celebration, followed by
Tradisi Ter-Ater dan Dampak Ekonomi bagi Masyarakat Madura
KARSA, Vol. 21 No. 1, Juni 2013| 41
practice ter-ater, the economic needs of the community is greatly increased, it can be seen from the trade balance increased as well. Can be sure in these conditions to be momentum traders welfare. Second, that ter-ater is part of the economic activity and the economic motive, motive needs, profit motive, motive power gain economic, social motive, and the motive awarded.
Kata Kunci:
Ter-ater, tradisi, ukhuwwah Islâmiyyah, ekonomi, kesejahteraan.
Ter-ater merupakan bagian dari budaya lokal yang membuat banyak orang menyimpulkan bahwa masyarakat Madura adalah masyarakat yang ramah, dermawan, komunikatif, baik hati, dan memiliki solidaritas yang tinggi pada sesama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan tradisi ter-ater dalam tinjauan agama, budaya, dan ekonomi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologis. Data diperoleh dari hasil observasi berperan serta, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan tahap kesimpulan. Informan dalam penelitian ini terdiri dari masyarakat, pedagang dan tokoh masyarakat di Desa Bakiong, Guluk-Guluk, Sumenep. Hasil penelitian menunjukan bahwa ter-ater merupakan salah satu upaya mempererat hubungan kekeluargaan dan sarana ukhuwwah Islâmiyyah sebagaimana anjuran dalam agama Islam. Secara budaya, orang dianggap kurang lengkap tradisi keberagamaannya jika tidak pernah mengeluarkan sebagian hartanya dalam hal ini adalah ter-ater. Secara ekonomi, pelaksanaan tradisi ter-ater memberikan dampak ekonomi yang cukup berarti. Pertama, dalam setiap perayaan keagamaan yang kemudian diikuti dengan praktik ter-ater, kebutuhan ekonomi masyarakat sangat meningkat, ini dapat dilihat dari neraca transaksi perdagangan yang meningkat pula. Bisa di pastikan pada kondisi seperti ini menjadi momentum kesejahteraan para pedagang. Kedua, bahwa ter-ater merupakan bagian dari kegiatan ekonomi dan motif dalam ekonomi, motif memenuhi kebutuhan, motif memperoleh keuntungan, motif mendapatkan kekuasaan ekonomi, motif sosial, dan motif memperoleh penghargaan.
Abstract:
Ter-ater is part of the local culture that leads many people to conclude that the Madurese are the people who are friendly, generous, communicative, kind, and has a high solidarity to others. The purpose of this study is to investigate and explain the tradition of ter-ater in the review of religion, culture, and economics. The method used in this study is qualitative with a phenomenological study. Data collected by participating observation, in-depth interviews, and documen-tation. Data analysis was performed with data reduction, data display, and conclusion stage. Informants in this study consist of community, merchants, and community leaders in the village Bakiong Guluk-Guluk Sumenep. The results showed that, ter-ater is one way to strengthen family ties and the means of Muslim brotherhood as recommended in Islam. In culture, the tradition religion considered incomplete if it does not ever issue a part of his property in this case is ter-ater. Economically, the implementation of ter-ater tradition of providing a significant economic impact. First, in any religious celebration, followed by
Tradisi Ter-Ater dan Dampak Ekonomi bagi Masyarakat Madura
KARSA, Vol. 21 No. 1, Juni 2013| 41
practice ter-ater, the economic needs of the community is greatly increased, it can be seen from the trade balance increased as well. Can be sure in these conditions to be momentum traders welfare. Second, that ter-ater is part of the economic activity and the economic motive, motive needs, profit motive, motive power gain economic, social motive, and the motive awarded.
Kata Kunci:
Ter-ater, tradisi, ukhuwwah Islâmiyyah, ekonomi, kesejahteraan.
Downloads
Download data is not yet available.
Published
2014-04-09
How to Cite
Moh. Wardi, Moh. Wardi. 2014. “TRADISI TER-ATER DAN DAMPAK EKONOMI BAGI MASYARAKAT MADURA”. KARSA Journal of Social and Islamic Culture 20 (2), 40-57. https://doi.org/10.19105/karsa.v20i2.30.
Section
Original Articles
The journal operates an Open Access policy under a Creative Commons Non-Commercial Share-Alike license. Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.