REVITALISASI DIMENSI BUDAYA DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI MADURA MELALUI PERAN KIAI DAN PESANTREN

  • M. Fajar Shodiq Ramadlan
Abstract views: 606 , PDF downloads: 344

Abstract

Abstrak:

Sebagai sebuah entitas yang terus berkembang dengan sistem sosial budaya yang khas, unik dan partikular, diskursus pembangunan ekonomi dan masyarakat di Madura mendapat perhatian khusus, terutama sejak bergulirnya wacana industrialisasi dan berdirinya jembatan Surabaya-Madura (Suramadu). Dalam dinamika gagasan pem-bangunan ekonomi dan masyarakat, pembangunan berkelanjutan merupakan konsep yang memiliki orientasi ke masa depan. Gagasan paling kontemporer mengenai pembangunan berkelanjutan menem-patkan dimensi budaya sebagai pilar sentral dalam pembangunan ekonomi dan masyarakat. Dalam konteks budaya, Islam, dan pembangunan ekonomi di Madura, menempatkan dimensi kebudayaan dalam paradigma pembangunan berkelanjutan tentu menjadi penting di tengah tantangan industrialisasi. Apalagi, di samping upaya menciptakan pertumbuhan ekonomi, aspek budaya, nilai-nilai keislaman, dan struktur sosial yang telah terbangun, juga diharapkan tetap terjaga. Cara yang bisa ditempuh untuk mencapainya adalah melalui keterlibatan peran kiai dan pesantren di Madura, yang dapat berfungsi sebagai agen dan lembaga yang mempunyai akar di masyarakat Madura.

 

Abstract:

As an evolving entity with a distinctive, unique and particular socio-cultural system, economic and public development discourse on Madura get special attention, especially since the passing of the discourse of industrialization and the establishment of Surabaya-Madura bridge (Suramadu). In the dynamics of economic and community development ideas, sustainable development is a concept that has a future orientation. The most contemporary ideas about the cultural dimensions of sustainable development put culture as a central pillar in the economic and community develop-ment. In the context of culture, Islam and economic development in Madura, placing dimensions of culture in sustainable development paradigm is certainly important in the challenge of industria-lization. Moreover, in addition to efforts to create economic growth, aspects of culture, Islamic values ​​and social structures that had been built are also expected to be maintained. The way that can be taken to achieve it is through the involvement of kiai and the role of pesantren in Madura, which can serve as agents and agencies who have roots in the community Madura.

Kata Kunci:

Budaya, pembangunan berkelanjutan, kiai, pesantren

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

M. Fajar Shodiq Ramadlan
Program Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Airlangga Jl. Airlangga No. 4-6 Surabaya
How to Cite
Ramadlan, M. Fajar Shodiq. 1. “REVITALISASI DIMENSI BUDAYA DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI MADURA MELALUI PERAN KIAI DAN PESANTREN”. KARSA Journal of Social and Islamic Culture 20 (2), 73-87. https://doi.org/10.19105/karsa.v20i2.32.
Section
Original Articles