Otentisitas Asuransi Syariah: Perspektif Hukum Islam dan UU No. 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian

  • Rully Syahrul Mucharom
Abstract views: 397 , PDF downloads: 148
PDF downloads: 176
Keywords: Otentisitas Asuransi Syariah, Undang-Undang No. 40 tahun 2014, Wakalah, Hukum Islam

Abstract

Asuransi syariah (takâful) berdasar pada prinsip saling berbagi tanggung jawab. Berbagi tanggung jawab tersebut melalui premi yang dimiliki oleh masing-masing orang.  Dalam prinsip hukum Islam, asuransi merupakan konsep saling membantu antara satu orang dengan yang lainnya tanpa ghurûr dan maysir. Prinsip berbagi tanggung jawab dalam asuransi syariah merupakan tolong menolong dengan dasar-dasar sistem sebagaimana telah ditentukan dalam al-Qur’an dan hadits. Asuransi syariah di Indonesia diatur bersama-sama asuransi konvensional dalam Undang-undang No. 40 Tahun 2014 tentang perasuransian. Kondisi perundang-undangan tentang asuransi syariah yang diintegrasikan dengan asuransi konvensional merupakan kondisi yang tidak ideal mengingat perbedaan-perbedaan prinsipil di antara keduanya. Penerapan asuransi syariah (takâful) tidak semata-mata membutuhkan payung hukum tetapi juga aturan yang jelas dan khas. Selain membahas kedudukan asuransi syariah dalam Undang-undang No. 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian, kajian ini juga membahas asuransi dalam persepktif hukum Islam.

(Sharia insurance (takâful) is based on the principle of sharing responsibility. It is done through premiums owned by each party. In the Islamic law principle, insurance constitutes the concept of mutual help between one person and another without ghurûr (deceiving) and maysir (gambling). The principle of sharing responsibility in the sharia insurance is helping each other on the basis of a system as defined in the Qur'an and hadith. Sharia insurance in Indonesia as well as conventional insurance are regulated in Law No. 40/2014 on insurance. The legislation of sharia insurance which is integrated with conventional insurance can be seen as a condition that is not ideal considering the principal differences between the two. The Implementation of sharia insurance (takâful) does not merely require a legal footing but also clear and specific rules. In addition to discussing the status of takâful in the Law No. 40/2014 on insurance, this paper also discusses the insurance in the perspective of Islamic law)

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Rully Syahrul Mucharom

Fakultas Hukum Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Jl. Raya Jakarta KM. 4 Pakupatan, Serang, Banten, 42118

Email : rulymucharom@gmail.com

 

References

Ali, Mohammad Daud, Hukum Islam, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Rajawali Pres, 2014.

Djazuli, H. A., Kaidah-Kaidah Fikih, Kaidah-Kaidah Hukum Islam dalam Menyelesaikan Masalah-Masalah yang Praktis, Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2006.

Fatwa Dewan Sayariah Nasional No. 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum Asuransi Syari’ah.

Hamid, Mohamad Abdul, et.al. Determinants of Corporate Demand for Islamic Insurance in Malaysia, Int. Journal of Economics and Management 3 (2), 2009.

Hamid, Mohamad Abdul, et. al. The Ownership of Islamic Insurance (Takâful) in Malaysia, International Journal of Advances in Management and Economics, Nov.-Dec. 2013, Vol.2, Issue 6.

Ghazaly, Abdul Rahman, et. al. Fiqh Muamalat, Jakarta: Kencana Prenadan Media Group, 2010.

Hussain, Mher Mushtaq dan Ahmad Tisman Pasha, Conceptual And Operational Differences Between General Takâful And Conventional Insurance, Australian Journal of Business and Management Research Vol.1 No.8, November-2011.

Koto, Alaiddin, Filsafat Hukum Islam, Jakarta: Rajawali Pres, 2013.

Muhaimin, Abdul Wahab Abd., Aktualisasi Syariah Dan Fikih Dalam Menyelesaikan Pelbagai Persoalan Hukum, Jurnal Ahkam: Vol. XV, No. 2, Juli 2015.

Mardani, Hukum Bisnis Syariah, Jakarta: Kencana Prenadamedia, 2014.

Matsawali, Mohd Shril, et.al, A Study on Takâful and Conventional Insurance Preferences: The Case of Brunei, International Journal of Business and Social Science, Vol. 3 No. 22, Special Issue – November 2012.

Muhammad, Abdulkadir, Hukum Asuransi Indonesia, Cetakan Keempat, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2006.

Manan, Abdul, Reformasi Hukum Islam di Indonesia, Jakarta, Rajawali Press: 2005.

Prakoso, Djoko, Hukum Asuransi Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.

Permana, Sugiri, Kajian Yuridis Terhadap Kedudukan Dana Asuransi dari Sudut Pandang Perjanjian Perkawinan, Jurnal Ahkam: Vol. XVI, No. 2, Juli 2016.

Rozi, Achmad Bahrur, Penerapan Syari’ah Di Negara Modern (Analisis Ijtihad Pemikiran Abdullahi Ahmed An-Na’im), Jurnal Al-Ihkam, Vol.10 No.2 Desember 2015.

Republik Indonesia, Undang-Undang No. 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian.

Rasjid, Sulaiman, Fiqh Islam, Cet Ke-39, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2006.

Sumanto, Agus Edi, et.al. Solusi Asuransi, Lebih Indah dengan Syariah, Bandung: Salamadani, 2009.

Salim, Abbas, Asuransi dan Manajemen Risiko, Jakarta: Rajawali Press, 2005.

Salman, Syed Ahmed, Contemporary Issues in Takaful (Islamic Insurance), Asian Social Science; Vol. 10, No. 22; 2014.

Setiawandan, Deny dan Bahrul Khoir Amal, Membangun Pemahaman Multikultural dan Multiagama Guna Menangkal Radikalisme di Aceh Singkil, A Al-Ulum, Vol 16 No. 2 Desember 2016.

Sharifuddin, Syazrin Syimee, et. al. The Concept of Takaful (Islamic Insurance) and Its Functions in the Establishment of Syarikat Takaful Malaysia; the First Takaful Operator in Malaysia, International Journal of Humanities and Social Science Invention, Volume 5 Issue 12, December, 2016.

Zainuddin, Suria dan Izyan Nadiah Md Noh, An overview of the emergence of Takâful: An Islamic type of insurance policy, International Journal of Business and Economics Research 2013, 2 (5). http://repository.um.edu.my/31924/1/10.11648.j.ijber.20130205.13.pdf. Diakses pada tanggal 12 September 2016.

Published
2017-08-06
Section
Articles