Marriage Problems Because of Disgrace (Study of Book Fiqh Islam wa Adilâtuh and Kitâb al-Nikâh)

Abstract views: 367 , PDF downloads: 204
Keywords: Law Problems, Marriage, Sexual Diseases, South Kalimantan

Abstract

This study discusses the problems of marriage due to the disgrace suffered by one married couple. The purpose of this study was to find out the basis of jurisprudence for those who married because of disgrace, because they had sexually transmitted diseases. The method for this research is library research with descriptive analytic comparative approach, the book of Fiqh al-Islâm wa Adillâtuhby Wahbah al-Zuhaylî and the book of Banjar locality, South Kalimantan Kitab al-Nikâh by Sheikh Muhammad Arsyad al-Banjari. The findings of this study indicate that according to Wahbah al-Zuhaylî, the marriage of a person who has a sexual disease is unlawful even though the desire has required marriage. Meanwhile, according to Muhammad Arsyad al-Banjari only affirmed it, because according to him there is still a gap in maslahah in marriage and family. The academic position of the researcher is more in agreement with al-Banjari's opinion in formulating marriage rules. Comparison of this meeting gives the assumption that policy makers require each bride to check her health to a psychologically and health related hospital to achieve the purpose of marriage. (

Penelitian ini membahas tentang problem-problem pernikahan dikarenakan aib yang diderita salah satu pasangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dasar fikih bagi mereka yang menikah karena aib pada diri, yaitu mengidap penyakit menular seksual. Metode yang digunakan adalah library research dengan pendekatan descriptive analytic comparative dalam tatanan telaah naskah kitab Fiqh al-Islâm wa Adillâtuh karya Wahbah al-Zuhaylî dan kitab lokal Banjar, Kalimantan Selatan Kitab al-Nikâh karya Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari. Temuan dari penelitian ini menunjukkab bahwa menurut Wahbah al-Zuhaylî, menikahnya seorang yang memiliki penyakit seksual adalah haram hukumnya meskipun hasrat sudah mewajibkan nikah. Sementara menurut Muhammad Arsyad al-Banjari hanya memakruhkannya, dikarenakan melihat masih ada celah maslahah dalam membina rumah tangga. Posisi akademik peneliti lebih menyetujui pendapat al-Banjari dalam merumuskan aturan perkawinan. Perbandingan dari temuaan ini memberikan asumsi bahwa pemangku kebijakan mengharuskan pada setiap mempelai untuk memeriksakan dirinya ke instansi kesehatan terkait psikis dan kesehatannya agar tercapai tujuan dari pernikahan)

Downloads

Download data is not yet available.

References

Al-Azzawi, Subhi Hussein Alwan. A Descriptive, Analytical and Comparative Study of Traditional Courtyard Houses and Modern Non-Courtyard Houses in Baghdad: (In the Context of Urban Design in the Hot-Dry Climates of the Sub-Tropics), 1984.

Alfiyah, Avif. “ADIL DALAM AL-QUR’AN: KAJIAN TAFSIR AL-MUNIR KARYA WAHBAH AL-ZUHAYLI.” UIN Sunan Ampel Surabaya, 2015. http://digilib.uinsby.ac.id/3086/.

Atsaqalani, Ibnu Hajar. Tarjamah Hadits Bulughul Maram. 7th ed. Bandung: CV. Gema Risalah Press, 2012.

Az-Zuhaili, Wahbah. Fiqih Islam Wa Adillatuhu. Damaskus: Dar al-Fikr, 1985.

Banjari, Muhammad Arsyad al-. Kitab Sabilal Muhtadin. Surabaya: Bina Ilmu, 2003.

Banjari, Syekh Arsyad al-. Kitab An-Nikah. Banjarmasin: Comdes Kalimantan, 2005.

Davidson, Scott, and Marc-Antoine Vallée. Hermeneutics and Phenomenology in Paul Ricoeur: Between Text and Phenomenon. Springer, 2016.

Dewanti, Tia Anggi. “Tingkat Pengetahuan Siswa Kelas XI IPA 1 Tentang Penyakit Menular Seksual Di SMA Negeri 1 Surakarta.” Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada, Surakarta. Accessed June 2, 2017. http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/12/01-gdl-tiaanggide-574-1-tiaangg-2.pdf.

Faroqi, A. “Analisis Ayat-Ayat Mutasyabihat Tafsir Al Munir Karya Wahbah Az-Zuhaili.” UIN Walisongo, 2016. http://eprints.walisongo.ac.id/5817/.

Febrina, Yossi. “Perkawinan Satu Suku Di Nagari Jawi-Jawi Sumatera Barat Ditinjau Dari Hukum Islam,” 2011. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5135/1/YOSSI%20FEBRINA-FSH.pdf.

Hafidzi, Anwar. “Prasyarat Poligami Dalam Kitab Fiqih Islam Dan Kompilasi Hukum Islam Perspektif Maslahah Mursalah.” Al-Daulah: Jurnal Hukum Dan Perundangan Islam 7, no. 2 (2018): 366–392.

Hafidzi, Anwar, and Safruddin Safruddin. “KONSEP HUKUM TENTANG RADHA’AH DALAM PENENTUAN NASAB.” Khazanah: Jurnal Studi Islam Dan Humaniora 13, no. 2 (2017): 283–317.

Herdana, Hayyu Citra. “Problema Nikah Fasakh Dalam Perspektif Hukum Materil Dan Hukum Islam,” 2009. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8672/1/HAYYU%20CITRA%20HERDANA-FSH.pdf.

Muhammady, Zaky. “PERKAWINAN BAGI PENDERITA PENYAKIT IMPOTENSI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM.” UIN Sunan Ampel Surabaya, 2016. http://digilib.uinsby.ac.id/13326/.

Pertiwi, Maria Ratna, M. Arie Wuryanto, and Lisa Dwi Astuti. “Hubungan Antara Penggunaan Kondom Dengan Kejadian Penyakit Menular Seksual Pada Wanita Pekerja Seksual Di Wilayah Puskesmas Duren, Bandungan, Kabupaten Semarang.” Jurnal Kebidanan Pantiwilasa 6, no. 1 (2015). http://ejurnal.akbidpantiwilasa.ac.id/index.php/kebidanan/article/view/34.

Priyanti, Sari. “PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP REMAJA TERHADAP PENYAKIT YANG MENULAR AKIBAT HUBUNGAN SEKSUAL DI MAN MOJOKERTO.” HOSPITAL MAJAPAHIT 3, no. 2 (2015). http://ejurnalp2m.poltekkesmajapahit.ac.id/index.php/HM/article/view/80.

Putra, Andi Eka. “TASAWUF DALAM PANDANGAN MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI.” Al-Adyan 8, no. 2 (2013): 91–102.

Reviliana, Pipit, Artathi Eka Suryandari, and Warni Fridayanti. “Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Tingginya Kejadian Pms Di Lokalisasi Gang Sadar Baturadenkabupaten Banyumas Tahun 2011.” Jurnal Bidan Prada 3, no. 01 (2012). http://www.ojs.akbidylpp.ac.id/index.php/Prada/article/view/35.

RI, Kementrian Negara Pemberdayaan Perempuan. “Pemberdayaan Perempuan Dalam Pencegahan Penyebaran HIV-AIDS.” Jakarta: Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan RI, 2008. http://batukarinfo.com/system/files/Pemberdayaan%20Perempuan%20Dalam%20Pencegahan%20Penularan%20HIV%20dan%20AIDS.pdf.

Semiawan, Prof Dr Conny R. Metode Penelitian Kualitatif. Grasindo, n.d.

Shabir, Muslich. Pemikiran Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari Tentang Zakat: Suntingan Teks Dan Analisis Intertekstual. Nuansa Aulia, 2005.

Syarifuddin, Amir. Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia; Antara Fiqh Munakahat Dan Undang-Undang Perkawinan. 5th ed. Jakarta: Kencana, 2014.

Tim Pustaka Basma. 3 Permata Ulama Dari Tanah Banjar: Biografi Ulama Kharismatik Yang Telah Menanamkan Nilai-Nilai Keislaman Pada Umat Islam Di Pulau Borneo. Malang: Pustaka Basma, 2012.

Umar, Nasaruddin, Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam, and Departemen Agama. “Refleksi Penerapan Hukum Keluarga Di Indonesia.” Makalah Yang Disampaikan Pada Konsultasi Nasional Mencapai Hukum Keluarga Yang Adil Dan Setara Jender Diselenggarakan Oleh Komnas Perempuan, Jakarta, 2009, 3–4.

Zuhaili, Muhammad Mustafa al-. Al-Qawaid Al-Fiqhiyah Wa Tathbiqatiha Fi Madzahib Al-Arbaah. Damaskus: Dar al-Fikr, 2006.

Zuhaili, Wahbah az-. Fiqih Islam 9. Jakarta: Gema Insani, 2011.

Published
2018-12-31
Section
Articles