PERKAWINAN ADAT MUSLIM SUKU DANI DI PAPUA
Abstract views: 1337
,
PDF downloads: 2283
Abstract
Suku Dani adalah salah suku yang cukup besar di Papua. Suku
ini kali pertama ditemukan oleh rombongan ekspedisi
pimpinan H. A. Lorentz pada 1909. Dalam perkembangan
selanjutnya, orang-orang Dani Lembah Baliem mulai
berinteraksi dengan transmigrasi Muslim asal Jawa, Madura,
Makasar, Ternate, dan Fak-Fak yang datang bertugas menjadi
guru dan tentara. Agama Islam telah membawa perubahan
pada masyarakat Muslim Suku Dani. Namun, para warganya
hingga kini masih memertahankan adat kebiasaan leluhur
mereka. Sebuah Tradisi yang selama ini masih tetap berlaku
dan dilestarikan dalam adat Muslim Suku Dani adalah praktik
perkawinan adat. Penelitian yang menggunakan pendekatan
kualitatif berjenis etnografi ini menghasilkan temuan bahwa
dalam perkawinan adat tersebut, masyarakat Muslim suku
Dani menggunakan mahar babi sebagai syarat untuk kawin. Di
samping itu, mereka melakukan hubungan perkawinan
berdasarkan pada sistem kekerabatan yang bersifat eksogami,
yakni berasal dari dua belahan (moiety), yaitu wita yang terdiri
dari 23 buah klen dan waya yang terdiri dari 26 buah klen.
ini kali pertama ditemukan oleh rombongan ekspedisi
pimpinan H. A. Lorentz pada 1909. Dalam perkembangan
selanjutnya, orang-orang Dani Lembah Baliem mulai
berinteraksi dengan transmigrasi Muslim asal Jawa, Madura,
Makasar, Ternate, dan Fak-Fak yang datang bertugas menjadi
guru dan tentara. Agama Islam telah membawa perubahan
pada masyarakat Muslim Suku Dani. Namun, para warganya
hingga kini masih memertahankan adat kebiasaan leluhur
mereka. Sebuah Tradisi yang selama ini masih tetap berlaku
dan dilestarikan dalam adat Muslim Suku Dani adalah praktik
perkawinan adat. Penelitian yang menggunakan pendekatan
kualitatif berjenis etnografi ini menghasilkan temuan bahwa
dalam perkawinan adat tersebut, masyarakat Muslim suku
Dani menggunakan mahar babi sebagai syarat untuk kawin. Di
samping itu, mereka melakukan hubungan perkawinan
berdasarkan pada sistem kekerabatan yang bersifat eksogami,
yakni berasal dari dua belahan (moiety), yaitu wita yang terdiri
dari 23 buah klen dan waya yang terdiri dari 26 buah klen.
Downloads
Download data is not yet available.
Published
2013-08-31
Issue
Section
Articles
In order to be accepted and published by Al-Ihkam: Jurnal Hukum dan Pranata Sosial, author(s) submitting the article manuscript should complete all the review stages. By submitting the manuscript, the author(s) agreed to the following terms:
- The copyright of received articles shall be assigned to Al-Ihkam: Jurnal Hukum dan Pranata Sosial as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish articles in various forms (including reprints). Al-Ihkam: Jurnal Hukum dan Pranata Sosial maintain the publishing rights to the published articles.
- Authors are permitted to disseminate published articles by sharing the link/DOI of the article at Al-Ihkam: Jurnal Hukum dan Pranata Sosial. Authors are allowed to use their articles for any legal purposes deemed necessary without written permission from Al-Ihkam: Jurnal Hukum dan Pranata Sosial with an acknowledgment of initial publication to this journal.
- Users/public use of this website will be licensed to CC-BY-SA.