PERGESERAN RELASI ORANG TUA DAN ANAK DALAM PERKARA HUKUM WALI ADLAL


Abstract
Artikel ini merupakan hasil penelitian tentang problema
relasional orangtua dan anak dalam perkara-hukum wali adlal.
Problema yang bernuansa kekeluargaan ini menjadi dilematik
karena kedua pihak saling bersikukuh untuk memertahankan
kehendaknya masing-masing yang diklaim sebagai hak
asasinya. Orangtua “merasa” memiliki otoritas dalam
menentukan jodoh untuk anaknya karena diyakini hak ijbar ada
padanya. Sedangkan anak juga merasa memiki hak pilih
dan/atau hak menentukan jodoh untuk dirinya yang diyakini
sebagai hak dasarnya. Persoalan itu seringkali berlanjut menjadi
perkara-hukum yang kemudian harus diselesaikan melalui
pengadilan agama. Penelitian ini bertujuan untuk
mengeksplorasi dan mengeksplanasi latar belakang pengajuan
perkara-hukum wali adlal, pelaksanaan persidangan perkarahukum
wali adlal, dan putusan majelis hakim tentang perkarahukum
wali adlal di pengadilan agama. Dengan menggunakan
pendekatan hukum normatif dan teknik evaluative ex-post facto,
penelitian ini menghasilkan temuan berupa proposisi empirik
sebagai dasar perumusan teori substantif, yaitu pengajuan
perkara-hukum wali adlal merupakan problema yuridis formal
pergeseran relasional orangtua dan anak.
relasional orangtua dan anak dalam perkara-hukum wali adlal.
Problema yang bernuansa kekeluargaan ini menjadi dilematik
karena kedua pihak saling bersikukuh untuk memertahankan
kehendaknya masing-masing yang diklaim sebagai hak
asasinya. Orangtua “merasa” memiliki otoritas dalam
menentukan jodoh untuk anaknya karena diyakini hak ijbar ada
padanya. Sedangkan anak juga merasa memiki hak pilih
dan/atau hak menentukan jodoh untuk dirinya yang diyakini
sebagai hak dasarnya. Persoalan itu seringkali berlanjut menjadi
perkara-hukum yang kemudian harus diselesaikan melalui
pengadilan agama. Penelitian ini bertujuan untuk
mengeksplorasi dan mengeksplanasi latar belakang pengajuan
perkara-hukum wali adlal, pelaksanaan persidangan perkarahukum
wali adlal, dan putusan majelis hakim tentang perkarahukum
wali adlal di pengadilan agama. Dengan menggunakan
pendekatan hukum normatif dan teknik evaluative ex-post facto,
penelitian ini menghasilkan temuan berupa proposisi empirik
sebagai dasar perumusan teori substantif, yaitu pengajuan
perkara-hukum wali adlal merupakan problema yuridis formal
pergeseran relasional orangtua dan anak.
Downloads
Download data is not yet available.
Published
2014-10-14
Issue
Section
Articles
In order to be accepted and published by Al-Ihkam: Jurnal Hukum dan Pranata Sosial, author(s) submitting the article manuscript should complete all the review stages. By submitting the manuscript, the author(s) agreed to the following terms:
- The copyright of received articles shall be assigned to Al-Ihkam: Jurnal Hukum dan Pranata Sosial as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish articles in various forms (including reprints). Al-Ihkam: Jurnal Hukum dan Pranata Sosial maintain the publishing rights to the published articles.
- Authors are permitted to disseminate published articles by sharing the link/DOI of the article at Al-Ihkam: Jurnal Hukum dan Pranata Sosial. Authors are allowed to use their articles for any legal purposes deemed necessary without written permission from Al-Ihkam: Jurnal Hukum dan Pranata Sosial with an acknowledgment of initial publication to this journal.
- Users/public use of this website will be licensed to CC-BY-SA.