KAWIN PAKSA (Sebuah Hegemoni Laki-laki atas Perempuan)

  • Abu Bakar STAIN Ponorogo, JL. Pramuka No. 156 Po.Box 116 Ponorogo
Abstract views: 456 , pdf downloads: 1090

Abstract

Ajaran agama berkaitan dengan bentuk-bentuk seperti
kebebasan memilih, memutuskan, dan melakukan atau tidak
melakukan sesuatu yang positif. Sayangnya, kebebasan sering
menyebabkan masalah dalam implementasinya, seperti
kebebasan memilih atau menentukan pasangan yang sering
berakhir dengan praktik pernikahan paksa. Ini adalah masalah
relasional antara orang tua dan anak-anak mereka dalam
menentukan pasangan anak-anak mereka, karena keduanya
menjaga keinginan mereka ‘yang keras kepala’ yang
mengklaim sebagai hak-hak mereka. Orang tua mereka berpikir
bahwa mereka memiliki kewenangan dalam menentukan
pasangan mereka kepada anak-anaknya karena mereka
memiliki hak ijbâr. Karenanya, dalam konteks modern, sudah
saatnya perlakuan otoritarianisme terhadap perempuan
dihapuskan karena ia merupakan salah satu wujud
dehumanisasi yang bertentangan dengan norma-norma agama,
sosial, hukum, dan keadilan.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2014-10-14
Section
Articles