ZAKAT DALAM SEJARAH UMAT PRA-KENABIAN MUHAMMAD
Abstract views: 2360
,
pdf downloads: 2415
Abstract
Al-Qur`an dan Hadits sering menyinggung persoalan
persamaan dan perbedaan ritual antara Islam dengan Kristen
dan Yahudi yang sama-sama sebagai agama sah Ibrahim.
Salah satu persamaan ritual tersebut adalah kewajiban
mengeluarkan zakat. Dalam tulisan ini, penulis mengkaji
persoalan zakat dalam syarî’ah terdahulu dengan
menggunakan metode tafsir tematik. Dalam kaitan ini, al-
Qur`an menampilkan kata zakah dalam tiga gaya bahasa
(uslûb). Pertama, menggunakan uslûb insyâ’iy, yaitu berupa
perintah, dengan menggunakan kata âtû, anfiqû, dan khuzh.
Kedua, menggunakan uslûb targhîb (motivatif). Ketiga,
menggunakan uslûb tarhîb (intimidasi). Keempat,
menggunakan uslûb madh (pujian). Karena fokus penelitian ini
hanya menyangkut ayat-ayat pokok tentang zakat terdahulu,
maka hanya kata-kata dalam ayat pokok itu yang dianalisis
berdasarkan tiga gaya bahasa (uslûb) ini. Dalam surat Maryam
ayat 31, al-Qur`an menggunakan kata awshâ, dalam surat
Maryam ayat 55, al-Qur`an menggunakan kata ya’muru,
dalam surat al-Anbiyâ’ ayat 73, al-Qur`an menggunakan
gabungan kata awhâ dan îtâ’, dalam surat al-Baqarah ayat 83,
al-Qur`an menggunakan kata âtû, dalam surat al-Mâ’idah
ayat 12, al-Qur`an menggunakan gabungan kata umirû dan
âtaytum. Dalam keenam ayat di atas, al-Qur`an sama-sama
menggunakan gaya bahasa perintah (uslûb insyâ’î). Ini bisa
dibuktikan dengan konsekuensi serius bagi pengingkar zakat.
persamaan dan perbedaan ritual antara Islam dengan Kristen
dan Yahudi yang sama-sama sebagai agama sah Ibrahim.
Salah satu persamaan ritual tersebut adalah kewajiban
mengeluarkan zakat. Dalam tulisan ini, penulis mengkaji
persoalan zakat dalam syarî’ah terdahulu dengan
menggunakan metode tafsir tematik. Dalam kaitan ini, al-
Qur`an menampilkan kata zakah dalam tiga gaya bahasa
(uslûb). Pertama, menggunakan uslûb insyâ’iy, yaitu berupa
perintah, dengan menggunakan kata âtû, anfiqû, dan khuzh.
Kedua, menggunakan uslûb targhîb (motivatif). Ketiga,
menggunakan uslûb tarhîb (intimidasi). Keempat,
menggunakan uslûb madh (pujian). Karena fokus penelitian ini
hanya menyangkut ayat-ayat pokok tentang zakat terdahulu,
maka hanya kata-kata dalam ayat pokok itu yang dianalisis
berdasarkan tiga gaya bahasa (uslûb) ini. Dalam surat Maryam
ayat 31, al-Qur`an menggunakan kata awshâ, dalam surat
Maryam ayat 55, al-Qur`an menggunakan kata ya’muru,
dalam surat al-Anbiyâ’ ayat 73, al-Qur`an menggunakan
gabungan kata awhâ dan îtâ’, dalam surat al-Baqarah ayat 83,
al-Qur`an menggunakan kata âtû, dalam surat al-Mâ’idah
ayat 12, al-Qur`an menggunakan gabungan kata umirû dan
âtaytum. Dalam keenam ayat di atas, al-Qur`an sama-sama
menggunakan gaya bahasa perintah (uslûb insyâ’î). Ini bisa
dibuktikan dengan konsekuensi serius bagi pengingkar zakat.
Downloads
Download data is not yet available.
Published
2014-10-14
Issue
Section
Articles
In order to be accepted and published by Al-Ihkam: Jurnal Hukum dan Pranata Sosial, author(s) submitting the article manuscript should complete all the review stages. By submitting the manuscript, the author(s) agreed to the following terms:
- The copyright of received articles shall be assigned to Al-Ihkam: Jurnal Hukum dan Pranata Sosial as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish articles in various forms (including reprints). Al-Ihkam: Jurnal Hukum dan Pranata Sosial maintain the publishing rights to the published articles.
- Authors are permitted to disseminate published articles by sharing the link/DOI of the article at Al-Ihkam: Jurnal Hukum dan Pranata Sosial. Authors are allowed to use their articles for any legal purposes deemed necessary without written permission from Al-Ihkam: Jurnal Hukum dan Pranata Sosial with an acknowledgment of initial publication to this journal.
- Users/public use of this website will be licensed to CC-BY-SA.