Changes in Congregational Prayer Practices During the Covid-19 Pandemic in Aceh from Maqashid al-Sharia Perspective

  • Salman Abdul Muthalib Univeristas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh
  • Tarmizi M. Jakfar Univeristas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh
  • Muhammad Maulana Univeristas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh
  • Lukman Hakim Univeristas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh
Abstract views: 803 , PDF downloads: 414
Keywords: Covid-19; Worship Practices; Islamic Law; Maqashid

Abstract

Covid-19 has changed the habits of almost all activities of human life, including religious matters. The worship practices have also changed, such as performing prayers at home, keeping distant rows, and wearing masks. This paper is empirical legal research that seeks to examine the living law in the Aceh society with a maqashid shari’a perpective during a pandemic. The data collection techniques were interview, observation, and document study. It concludes that the government policies, including the 2020 Large-Scale Social Restrictions (PSBB), the 2021 Implementation of Community Activity Restrictions (PPKM), fatwas of Indonesian Ulema Council (MUI) and Tausiyah of Acehnese Ulema regulating and calling for restrictions on religious activities are rules with benefit values and in accordance with the principle of maqasid al-shari'a. Despite some people's rejection, the policies are, in fact, based on maqasid al-shari'a, namely protecting the life (hifz al-nafs) so that people will not get infected by the virus. Moreover, public safety is the highest law purpose to maintain. The policies also prove the state's role through the rule when conditions endanger the community in addition to avoiding harms as a part of Islamic law orders. (Covid-19 telah mengubah kebiasaan hampir seluruh aktivitas kehidupan manusia, mulai dari ekonomi, sosial, budaya, pendidikan bahkan agama. Pada aspek agama aktivitas ibadah juga mengalami perubahan misalnya himbauan shalat di rumah, menjaga jarak saf dan memakai masker. Tulisan ini merupakan penelitian hukum empiris yang berupaya menelaah hukum sebagaimana yang terjadi dalam realitas masyarakat dengan pendekatan hukum Islam saat pandemi. Sedangkan teknik pengumpulan data yang dipakai adalah wawancara, observasi dan studi dokumen. Kajian ini menyimpulkan bahwa pada awalnya himbauan sebagai pemerintah tidak secara menyeluruh diikuti oleh masyarakat karena setiap daerah berbeda tingkat penularan dan kondisi covid terjadi. Setelah aturan PPKM 2021 diterapkan hal ini relatif teratur termasuk di Aceh karena dibedakan empat level dan berdasarkan tingkat penularan dan korban yaitu, merah, orange, kuning dan hijau. Kebijakan pemerintah agar tidak salat jamaah di masjid pada saat kondisi penularannya tinggi sebenarnya mengacu pada konsep maqashid syari’ah yaitu menjaga jiwa (hifz al-nafs) agar masyarakat tidak tertular virus. Meskipun sebagian masyarakat khusus daerah atau kabupaten yang tingkat penularannya rendah menganggap bahwa shalat berjamaah di masjid tetap harus dilakukan dengan pertimbangan menjaga agama (hifz al-din) sesuai protokol kesehatan. Namun patut dicatat kebijakan pemerintah tersebut mengandung kemaslahatan yang bertujuan untuk menghindari kemudharatan dan menolak bahaya sebagaimana disebutkan dalam kaidah fikih. Sehingga menghindarkan diri dari kemudharatan dan taat kepada pemerintah juga merupakan perintah syariat Islam.)

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdul Karim Al-Rafi’i, Al-’Aziz Syarh Al-Wajiz, Vol. II (1st Ed.) (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1977)

Abdul Wahab al-Khallaf, Ilmu Ushul Fiqh (12th Ed.) (Kuwait: Dar al-Qalam, 1978)

Abu Abdullah Muhammad bin Yazdi Al-Quzwayni, Sunan Ibn Majah, Volume I (Beirut: Dar Ihya’ al-Kutub al-’Arabiyyah, n.d,)

Abu Zakaria Yahya bin Syarf al-Nawawi, Al-Majmu’ Syarh Al-Muhadhdhab, Jilid 3.

———, Al-Majmu’ Syarh Al-Muhadhdhab, Jilid IV, (Dar al-Fikr, n.d.)

———, Al-Majmu’ Syarh Al-Muhadhdhab, Jilid IV (Dar al-Fikr, n.d)

Adib Hamzawi, ‘Qawa’id Usuliyyah & Qawa’id Fiqhiyyah (Melacak Konstruksi Metodologi Istinbath Al-Ahkam)’, Inovatif, 2, No. 2 (2016).

Al-Bukhari, Muhammad ibn Ismail, Sahih Al-Bukhari, Vol. 6. (Beirut: Dar Ibn Katsir, 1987)

Al-Zuhayli, Wahbah, Usul Al-Fiqh Al-Islami, Juz 2, 2nd edn (Damaskus: Dar al-Fikr, 2004)

———, Usul Al-Fiqh Al-Islami, Juz 2 (2nd Ed.) (Damaskus: Dar al-Fikr, 2004)

Ali Hasballah, Usul Al-Tasyri’ Al-Islami (Cairo: Dar al-Ma’arif)

Ali, Zainuddin, Metode Penelitian Hukum (Jakarta: Sinar Grafika, 2014)

Analiansyah, ‘Ulil Amri Dan Kekuatan Produk Hukumnya (Kajian Terhadap Perspektif Teungku Dayah Salafi Aceh Besar).’, Analisa, 21, No. 2 (2014).

Asrorun Ni’am Sholeh, ‘Toward a Progressive Fatwa: MUI’s Response to the Covid-19 Pandemic’, Ahkam, 20, No. 2 (2020.

Asrorun Ni’am Sholeh and Muhammad Ishar Helmi, ‘The Covid-19 Vaccination: Realization on Halal Vaccines for Benefits’, Samarah, 5, No. 1 (2021).

Ayi Yunus Rusyana, Dedi Supriyadi, Ali Khosim, Fahmi Hasan Nugroho, ‘Fatwa Penyelenggaran Ibadah Di Saat Pandemi Covid-19 Di Indonesia Dan Mesir’, Digital Library UIN Sunan Gunung Djati, 2020.

Bay, Kaizal, ‘Pengertian Ulil Amri Dalam Al-Qur’an Dan Implementasinya Dalam Masyarakat Muslim’, Jurnal Ushuluddin, 7, No. 1 (2011).

Djone Georges Nicolas, ‘Analisis Anggapan Rekayasa Di Balik Pandemi Covid-19, Vaksin Covid-19 Berkaitan Dengan Microchip 666 Dan Antikristus’, Jurnal Revolusi Indonesia, 1, No. 3 (2021).

H. Nursatyo, ‘Pertarungan Wacana Pemerintah Dan Publik Tentang Pandemi Covid-19’, Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi, 5, No. 1 (2021).

Hasibuan, E. M., Yusran M., ‘Hukum Shalat Berjamaah Di Masjid Dengan Saf Terpisah Karena Wabah Covid-19’, Bustanul Fuqaha: Jurnal Bidang Hukum Islam, 2020.

Hendra Gunawan, ‘Karakteristik Hukum Islam.’, Jurnal Al-Maqasid, 4, No. 2, (2018).

Hudzaifah Achmad Qotadah, ‘Covid-19: Tinjauan Maqasid Al-Shariah Terhadap Penangguhan Pelaksanaan Ibadah Shalat Di Tempat Ibadah (Hifdz Al-Nafs Lebih Utama Dari Hifdz Al-Din?)’, Salam: Jurnal Sosial & Budaya Syar-I, 7, No. 7 (2020).

Ika Amalia, Ella Suzanna dan Liza Adyani, ‘Peran Religiusitas Bagi Masyarakat Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19’, Jurnal Diversita, 7, No. 1 (2021).

Imam Fahrudin, ‘Pengguguran Kewajiban Shalat Berjama’ah Sebagai Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19’, SALAM: Jurnal Sosial & Budaya Syar-I, 7, No. 10, (2020).

‘Interview with Fauzi Saleh, Member of Banda Aceh MPU’ <https://covid19.acehprov.go.id.>

Jonaedi Efendi and Johnny Ibrahim, Metode Penelitian Hukum: Normatif Dan Empiris (Jakarta: Kencana, 2016)

Juhaya S. Praja, Teori Hukum Dan Aplikasinya (Bandung: Pustaka Setia, 2014)

Jujun Junaedi, Mukhlis Aliyudin, Dede Sutisna, Prita Priantini NC., ‘Konflik Interpretasi Fatwa MUI Dalam Pelaksanaan Ibadah Selama Pandemi Covid-19’, Al-Tadabbur: Jurnal Kajian Sosial, Peradaban Dan Agama, 6, No. 2, (2020).

Khairunnas Jamal and Kadarusman., ‘Terminologi Pemimpin Dalam Alqur’an (Studi Analisis Makna Ulil Amri Dalam Kajian Tafsir Tematik)’, An-Nida’: Jurnal Pemikiran Islam, 39, No. 1 (2014), 127

Mahmud Syaltut, Al-Islam ‘Aqidah Wa Syari‘ah (3rd Ed). (Dar al-Qalam, 1996)

Mahmudin, ‘Rukhsah (Keringanan) Bagi Orang Sakit Dalam Perspektif Hukum Islam’, Jurnal Ilmiah Al Qalam, 11 (23) (2017).

Manna Khalil Al-Qattan, Al-Tasyri‘ Wa Al-Fiqh Fi Al-Islam: Tarikhan Wa Manhajan. , 1976, p. 10. (Maktabah Wahbah, 1976)

———, Al-Tasyri‘ Wa Al-Fiqh Fi Al-Islam: Tarikhan Wa Manhajan

Muhammad Arsad Nasution, ‘Efektivitas Rukhshah Dalam Pelaksanaan Ibadah Masa Pandemi Covid-19’, Yurisprudentia: Jurnal Hukum Ekonomi, 6, No. 1 (2020).

Muhammad bin Idris Al-Syafi’i, Al-Umm Vol. 1 (Beirut: Dar al-Ma’rifah, 1973)

Muhammad ibn Ismail al-Bukhari, Sahih Al-Bukhari, Vol. 1

Muhammad Kumaidi and Evi Febriani, ‘Implementasi Kaidah La Yunkiru Tagayyur Al-Ahkam Bitagayyur Al-Azman Wa Al-Ahwal Dalam Ibadah Di Masa Pandemi’, Asas: Jurnal Politik, Hukum Dan Ekonomi Islam, 12 (1) (2020).

Nurdin, Abidin, ‘Reposisi Peran Ulama Dalam Penerapan Syariat Islam Diaceh’, Al-Qalam, 18.1 (2016), 54 <https://doi.org/10.31969/alq.v18i1.244>

S. Samsuduha, ‘Masalah Kebijakan Pencegahan Wabah Pandemi Covid-19 Dalam Islam’, Jurnal Al-Tafaqquh, 1, No. 2 (2020).

Salman Abdul Muthalib, Furqan Amri dan Bukhari Ali, ‘Practices of the I’adah Zuhur after Friday Prayers in Aceh Besar District: An Analysis with The Perspectives of Islamic Law Approaches’, Samarah, 5, No. 1 (2021).

Shubhan Shodiq, ‘Penanganan Covid-19 Dalam Pendekatan Fikih Dan Ushul Fikih: Analisis Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar Di Bidang Keagamaan’, Al-Adalah, 5, (2) (2020), 113–34

Sirajuddin, Kasjim Salenda, dan Abdul Wahid Haddade, ‘Peniadaan Salat Jumat Dalam Surat Edaran Gubernur Sulsel Nomor: 451.11/2057/2020 Selama Pandemi Covid-19 Perspektif Maqāṣid AlSyarīah,”’, NUKHBATUL ’ULUM: Jurnal Bidang Kajian Islam, 6 no. 2 (2020).

Sulaiman Kurdi, Jumratul Mubibah and Ummul Faizah, ‘Konsep Taat Kepada Pemimpin (Ulil Amri) Di Dalam Surah an-Nisa : 59, Al-Anfal :46 Dan Al-Maidah : 48-49 (Analisis Tafsir Al-Qurthubi, Al-Mishbah, Dan Ibnu Katsir’, Journal of Islamic Law and Studies, 1, No. 1 (2017).

Srimulyani, Eka. “Indonesian Muslim Diaspora in Contemporary South Korea: Living as Religious Minority Group in Non-Muslim Country.” Samarah: Jurnal Hukum Keluarga Dan Hukum Islam 5, no. 2 (December 26, 2021): 668. https://doi.org/10.22373/sjhk.v5i2.9733.

Syandri dan Fadlan Akbar, ‘Penggunaan Masker Penutup Wajah Saat Shalat Sebagai Langkah Pencegahan Wabah Coronavirus Covid-19.’, Salam: Jurnal Sosial & Budaya Syar-I, 7, No. 3 (2020), 261–268

Thahir Ibn ‘Asyur, Maqasid Al-Syari’ah Al-Islamiyyah (1st Ed.) (Tunisia: Al-Faniyyah)

Zakariya Ali Yusuf Al-Syirazi, Al-Muhadhdhab Fi Fiqh Al-Imam Al-Syafi’i (Beirut: Dar al-Ma’rifah)

Zayn al-‘Abidin ibn Ibrahim ibn Nujaym, Al-Asybah Wa Al-Naza’ir, Jilid 1 (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1980)

Published
2021-12-31
Section
Articles