PERILAKU POLITIK KELAS MENENGAH MADURA

  • Fathol Haliq Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pamekasan Jl. Pahlawan Km. 04 Pamekasan, Madura
Abstract views: 369 , PDF downloads: 390
Keywords: BASSRA, Suramadura, kelas menengah, perilaku politik

Abstract

Politik sebagai permainan seringkali menghadirkan paradoks bagi aktor politik. Masa Orde Baru, perilaku politik menghadirkan anomali yang menghadapkan masyarakat (civil society) dengan pemerintah, wacana pembangunan Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) melahirkan BASSRA vis-a-vis Orde Baru. Orde Reformasi, setelah keruntuhan Orde Baru, Mei 1998, para ulama’ BASSRA tersedot ke lembaga legislatif dan eksekutif. Mereka telah menjadi bagian dari negara (state) sehingga—seharusnya—orang yang dulunya “berjuang bersama masyarakat” mengimplementasikan apa-apa yang telah diserap dalam masyarakat. Artikel hasil riset di Bangkalan dan Sumenep ini merupakan riset yang membahas dinamika perilaku politik kelas menengah Madura, terutama setelah keruntuhan Orde Baru, 21 Mei 1998 dan selesainya Pembangunan Jembatan Suramadu, 10 Juni 2009.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2015-03-12
How to Cite
Haliq, Fathol. 2015. “PERILAKU POLITIK KELAS MENENGAH MADURA”. KARSA Journal of Social and Islamic Culture 22 (2), 194-206. https://doi.org/10.19105/karsa.v22i2.526.