MEMBUDAYAKAN NILAI-NILAI AGAMA DALAM KOMUNITAS SEKOLAH
Abstract views: 232
,
PDF downloads: 203
Keywords:
Pendidikan Agama Islam, membudayakan, nilai-nilai agama, komunitas sekolah
Abstract
Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam yang berlangsung di sekolah saat ini
masih mengalami banyak kelemahan yang disebabkan karena praktik
pendidikannya hanya memperhatikan aspek kognitif semata dari pertumbuhan
kesadaran nilai-nilai (agama), dan mengabaikan pembinaan aspek afektif dan
konatif-volitif, yakni kemauan dan tekad mengamalkan nilai-nilai ajaran agama.
Akibatnya terjadi kesenjangan antara pengetahuan dan pengalaman, antara
gnosis dan praxis dalam kehidupan nilai agama. Agar pendidikan agama Islam
tersebut menjadi nilai-nilai yang tahan lama, maka harus ada proses internalisasi
budaya. Internalisasi berarti proses menanamkan dan menumbuhkembangkan
suatu nilai/budaya menjadi bagian diri (self) orang yang bersangkutan. Pada
tataran nilai yang dianut, perlu dirumuskan secara bersama nilai-nilai agama
yang disepakati dan perlu dibudayakan di sekolah, untuk selanjutnya dibangun
komitmen dan loyalitas bersama di antara semua warga sekolah terhadap nilainilai
yang disepakati. Dalam tataran praktik keseharian, nilai-nilai keagamaan
yang telah disepakati tersebut diwujudkan dalam bentuk sikap dan perilaku
keseharian oleh semua warga sekolah. Dengan menjadikan agama sebagai tradisi
dalam sekolah maka secara sadar maupun tidak ketika warga sekolah mengikuti
tradisi yang telah tertanam tersebut sebenarnya warga sekolah sudah melakukan
ajaran agama.
masih mengalami banyak kelemahan yang disebabkan karena praktik
pendidikannya hanya memperhatikan aspek kognitif semata dari pertumbuhan
kesadaran nilai-nilai (agama), dan mengabaikan pembinaan aspek afektif dan
konatif-volitif, yakni kemauan dan tekad mengamalkan nilai-nilai ajaran agama.
Akibatnya terjadi kesenjangan antara pengetahuan dan pengalaman, antara
gnosis dan praxis dalam kehidupan nilai agama. Agar pendidikan agama Islam
tersebut menjadi nilai-nilai yang tahan lama, maka harus ada proses internalisasi
budaya. Internalisasi berarti proses menanamkan dan menumbuhkembangkan
suatu nilai/budaya menjadi bagian diri (self) orang yang bersangkutan. Pada
tataran nilai yang dianut, perlu dirumuskan secara bersama nilai-nilai agama
yang disepakati dan perlu dibudayakan di sekolah, untuk selanjutnya dibangun
komitmen dan loyalitas bersama di antara semua warga sekolah terhadap nilainilai
yang disepakati. Dalam tataran praktik keseharian, nilai-nilai keagamaan
yang telah disepakati tersebut diwujudkan dalam bentuk sikap dan perilaku
keseharian oleh semua warga sekolah. Dengan menjadikan agama sebagai tradisi
dalam sekolah maka secara sadar maupun tidak ketika warga sekolah mengikuti
tradisi yang telah tertanam tersebut sebenarnya warga sekolah sudah melakukan
ajaran agama.
Downloads
Download data is not yet available.
Published
2015-03-19
How to Cite
Siswanto, Siswanto. 2015. “MEMBUDAYAKAN NILAI-NILAI AGAMA DALAM KOMUNITAS SEKOLAH”. KARSA Journal of Social and Islamic Culture 22 (1), 66 - 80. https://doi.org/10.19105/karsa.v22i1.547.
Section
Articles
The journal operates an Open Access policy under a Creative Commons Non-Commercial Share-Alike license. Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.