ARTIKULASI POLITIK PEREMPUAN MADURA (Studi atas Hambatan Kultural dan Tafsir Agama pada Partisipasi Politik Perempuan di Sumenep)
Abstract views: 326
,
Keywords:
Perempuan Madura
Abstract
Abstrak:
Dalam sejarah manusia, perempuan sering mendapatkan tempat kedudukan di bawah laki-laki. Dalam pandangan berbagai agama, perempuan mendapatkan diskriminasi, menganalisasi yang dibentuk oleh ketidakadilan struktural sebagai akibat dari pandang bias gender di masyarakat. Dalam komunikasi mungkin sering ditunjukkan adanya ketidakadilan di atas, akibat penfsiran yang bias gender yang dilakukan atas sebagian tokoh agama. Akibatnya perempuan tidak dapat mengaktualisasikan sejarah dan perannya di ranah publik termasuk di dalamnya di wilayah politik praktis. Untuk Masyarakat Sumenep yang relegius, di mana fatwâ agama (fatwâ kiai) menjadi referensi dan pijakan utama setiap kali menyelesaikan persoalan sosial kemasyarakatan, maka akan sangat tepat bila pembebasan perempuan dari diskriminasi dimulai dengan membangun tafsîr yang ramah perempuan
Kata kunci:
Perempuan, Madura, dan politik
Abstract:
In the history of mankind, woman is always placed under man. Even form the view of any religions, woman is descriminated and marginalized as a result of structural unjustice and gender bias. The unfair treatment has been justified from the gender bias interpretation commited by certain religious scholars. Thus, women are able to actualize their history and roles in public domain including practical practice domain. In Sumenep context, constructing a kind interpretation on woman role must be a brilliant choice since Sumenep people are religious and they hold on the religion fatwa (a binding ruling) tightly.
Key words:
Perempuan, Madura, dan politic
Dalam sejarah manusia, perempuan sering mendapatkan tempat kedudukan di bawah laki-laki. Dalam pandangan berbagai agama, perempuan mendapatkan diskriminasi, menganalisasi yang dibentuk oleh ketidakadilan struktural sebagai akibat dari pandang bias gender di masyarakat. Dalam komunikasi mungkin sering ditunjukkan adanya ketidakadilan di atas, akibat penfsiran yang bias gender yang dilakukan atas sebagian tokoh agama. Akibatnya perempuan tidak dapat mengaktualisasikan sejarah dan perannya di ranah publik termasuk di dalamnya di wilayah politik praktis. Untuk Masyarakat Sumenep yang relegius, di mana fatwâ agama (fatwâ kiai) menjadi referensi dan pijakan utama setiap kali menyelesaikan persoalan sosial kemasyarakatan, maka akan sangat tepat bila pembebasan perempuan dari diskriminasi dimulai dengan membangun tafsîr yang ramah perempuan
Kata kunci:
Perempuan, Madura, dan politik
Abstract:
In the history of mankind, woman is always placed under man. Even form the view of any religions, woman is descriminated and marginalized as a result of structural unjustice and gender bias. The unfair treatment has been justified from the gender bias interpretation commited by certain religious scholars. Thus, women are able to actualize their history and roles in public domain including practical practice domain. In Sumenep context, constructing a kind interpretation on woman role must be a brilliant choice since Sumenep people are religious and they hold on the religion fatwa (a binding ruling) tightly.
Key words:
Perempuan, Madura, dan politic
Downloads
Download data is not yet available.
Published
2012-02-17
How to Cite
Warits, Abd. 2012. “ARTIKULASI POLITIK PEREMPUAN MADURA (Studi Atas Hambatan Kultural Dan Tafsir Agama Pada Partisipasi Politik Perempuan Di Sumenep)”. KARSA Journal of Social and Islamic Culture 19 (2), 183-99. https://doi.org/10.19105/karsa.v19i2.65.
Section
Original Articles
The journal operates an Open Access policy under a Creative Commons Non-Commercial Share-Alike license. Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
Most read articles by the same author(s)
- Abd. Warits, Abd. Wahed, PRAKTIK POLIGAMI DI BAWAH TANGAN DI DESA LADEN KABUPATEN PAMEKASAN , AL-IHKAM: Jurnal Hukum & Pranata Sosial: Vol. 9 No. 2 (2014)