Lukisan Dinding: Bentuk Penanaman Nilai Budaya di Lingkungan Sekolah Anak Usia Dini

  • Alfian Eko Widodo Adi Prasetyo Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
  • Shinta Melia Khoirinimah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Abstract views: 322 , PDF downloads: 310

Abstract

Artikel ini dikembangkan dari hasil penelitian terkait pentingnya lukisan dinding sebagai pembelajaran dan penanaman nilai budaya untuk AUD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik lukisan dan materi nilai budaya yang dapat dijadikan media pembelajaran di lingkungan sekolah AUD. Metode penelitian deskriptif, observasi, dan dokumentasi. Analisis keabsahan data melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa lukisan dinding memiliki karakteristik, standart, dan fungsi dalam penerapannya di lingkungan sekolah. Standart nilai budaya dalam lukisan dinding meliputi komponen edukatif, ekonomis, social, seni, politik. Materi lukisan untuk mengenalkan nilai budaya pada anak antara lain pengenalan suku/agama, pengenalan dolanan anak/permainan, pengenalan tembang, pengenalan alat musik, baju, tari, pengenalan makanan tradisonal, pengenalan kerajinan tari/ lukis/ batik/ ukir/ wayang/ pakaian, pengenalan bulan jawa dan hijriah, pengenalan hari besar nasional dan pengenalan adat tradisi/daerah. Hasil penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum bagaimana penanaman nilai budaya di lingkungan sekolah anak usia dini melalui media pembelajaran seni di lingkungan sekolah berupa lukisan dinding.

Downloads

Download data is not yet available.

References

A.J Soeharjo. (2012). Pendidikan Seni: Dari Konsep Sampai Program. Universitas Negeri Malang.

Angkowo, R., & Kokasih, A. (2007). Optimalisasi Media Pembelajaran (1st ed.). PT Grasindo.

Awde, N. (2009). The Influence Of Cultural Values On The Parent-Child Interaction Patterns Of Families From An Asian Background. Arecls, 6(2), 1–17.

Brooks, M. (2009). What Vygotsky can teach us about young children drawing. Journal Inernational Art and Early Childhood Research, 1.

Darihastining, S., Aini, S. N., Maisaroh, S., & Mayasari, D. (2020). Penggunaan Media Audio Visual Berbasis Kearifan Budaya Lokal pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1594–1602. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.923

Elliot Eisner. (2002). The Art and The Creation Of Mind. Yale University Press/New Haven.

Etnawati, S., & Pamungkas, J. (2022). Penggunaan Media Lukis dalam Pembelajaran Seni untuk Mengembangkan Multiple Intelegensi Anak. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 5960–5969. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i6.2766

Herawati, I. S. (1999). Pendidikan Seni Rupa. Dikti.

Kellogg, R., & O’Dell, S. (1967). The Psychology of Children’s Art. Random House.

Khalimah, E., & Prasetyo, I. (2022). Penanaman Nilai-Nilai Karakter Anak Usia Dini di Wilayah Sekitar Candi Borobudur. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 5722–5733. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i6.3280

Ki Hadjar Dewantara. (1977). Pendidikan: Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, dan Sikap Merdeka. Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa.

Kurnia, S. D. (2015). Pengaruh Kegiatan Painting dan Keterampilan Motorik Halus Terhadap Kreativitas Anak Usia Dini dalam Seni Lukis. 9.

Luthfi, M. (2016, diakses Oktober). Sejarah Seni Lukis- Lukisan Dinding (Mural). Kompasiana.Com. http://www.kompasiana.com/Fianca97

Martono. (2017). PEMBELAJARAN SENI LUKIS ANAK UNTUK MENGEMBANGKAN IMAJINASI, EKSPRESI, DAN APRESIASI. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP UNTIRTA.

Miller, G. B., & Beal, N. (2001). The Art of Teaching Art To Children In School And At Home. Farrar, Straus and Giroux.

Moleong, J. L. (2014). Metodologi Penelitian Kualtatif. Rosdakarya.

Moore, M. (2006). Rating Versus Ranking In the Rokeach Value Survey. European Journal of Social Psychology, 3, 405–408.

Nur, M., Hidayat, A., & Sari, N. (2022). Persepsi Guru terhadap Pendidikan Multikultural di Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 6208–6214. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i6.3266

Pandanwangi, W. D., & Nuryantiningsih, F. (2018). KOMIK WAYANG ANAK PANDAWA SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER DI JAMAN KEKINIAN. Journal of Urban Society’s Arts, 5(1), 1–10. https://doi.org/10.24821/jousa.v5i1.2208

Rachman, M. (2012). KONSERVASI NILAI DAN WARISAN BUDAYA. Indonesian Journal of Conservation, 1(1).

Raharja, B. (2020). Pembelajaran Dolanan Jawa Berbasis Pilar-pilar Pendidikan bagi Anak Usia Dini di TK Pertiwi 3 Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta. 21(3).

Rahman Hibana S. (2005). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. PGTKI Press.

Rohidi, R. T. (2000). Kesenian dalam Pendekatan Kebudayaan. STISI Press.

Soesatyo. (1994). Peranan Orang Tua dalam Pembinaan Emosional Estetik Anak- anak [Makalah].

Sri Anitah W. (2007). Strategi Pembelajaran di SD. Universitas Terbuka.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif Dan R&D. Alfabeta.

Supriyanti, S., & Suharto, D. (2015). Penciptaan Tari Manggala Kridha sebagai Media Pembentukan Karakter bagi Anak. Journal of Urban Society’s Arts, 2(1), 18–24. https://doi.org/10.24821/jousa.v2i1.1266

The Liang Gie. (1996). Filsafat seni sebuah pengantar. PUBIB.

UU. (1989). Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 pasal 28 C Ayat 2.

Yasraf Amir Piliang. (2002). Identitas dan Budaya Massa: Aspek-Aspek Visual di Indonesia (Prolog). Yayasan Seni Cemeti.

Published
2023-08-28
Section
Articles