Optimalisasi Sentra Ayam Ras Petelur melalui Pendekatan OVOP (One Village One Product) di Desa Larangan Dalam, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan

  • Badrut Tamam Program Studi Ekonomi Syariah, Institut Agama Islam Negeri Madura
  • Agik Nur Efendi Program Studi Tadris Bahasa Indonesia, Institut Agama Islam Negeri Madura
Abstract views: 222 , PDF downloads: 243
Keywords: OVOP, laying hens, socialization, marketing

Abstract

The development of the village economic sector using the OVOP method is a concept that the government, especially The Indonesian Ministry of Industry and Trade, is currently promoting. To support this program, we tried to develop the product of the community in Larangan Dalam village so that it can become a superior local commodity, which is the egg’s laying hens. This activity was carried out during the program of KPM-MDR IAIN Madura 2021. There found about 20 points of laying hends cages scattered in Larangan Dalam village that we consider it worthy to improve for the sake of village economic advancement. We used the PAR (participatory action research) method to develop this program by first giving socialization to the head of the village and the apparatus regarding the OVOP potential of the egg’s laying hens center. Afterward, we turned to give socialization of enhancement production to several farmers who happened to experience declining production and turnover while introducing high-quality egg marketing by using social media like Instagram and Shopee targetting the upper-middle-class society. The expected result of this activity is to improve the willingness of various related sectors while fixing the current condition of the egg-laying hens business so that the OVOP concept in Larangan Dalam Village can be soon realized.

[Pengembangan sektor ekonomi desa menggunakan metode OVOP merupakan konsep yang saat ini tengah digalakkan pemerintah Indonesia, khususnya Kementrian Perindustrian dan Perdagangan. Untuk mendukung program tersebut, kami berusaha mengembangkan produk lokal masyarakat Desa Larangan Dalam agar bisa menjadi produk unggulan. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka KPM-MDR IAIN Madura Tahun 2021. Produk yang dimaksud adalah telur ayam ras yang tersebar di 20 unit kandang di seluruh penjuru wilayah Desa Larangan Dalam. Potensi tersebut dianggap layak diperhitungkan demi mewujudkan desa yang mandiri secara ekonomi. Kami menggunakan metode PAR (Participatory Action Research) untuk mengembangkan industri ini. Kegiatan dimulai dengan melakukan sosialisasi kepada kepala dan perangkat desa mengenai potensi OVOP ayam petelur di Desa Larangan Dalam, sosialisasi peningkatan produksi kepada beberapa peternak yang mengalami penurunan produksi dan omset serta perluasan cakupan pemasaran telur ayam kualitas super dengan menggunakan media sosial Instagram dan Shopee untuk menyasar kalangan menengah ke atas. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah untuk memicu semangat berbagai sektor serta memperbaiki kondisi yang ada dalam sektor sentra ayam petelur agar nantinya konsep OVOP sentra ayam petelur di Desa Larangan Dalam dapat diwujudkan].

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afandi, A. (2014). Modul Participatory Action Research (PAR). Untuk Pengorganisasian Masyarakat (Community Organizing. Surabaya: Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UIN Sunan Ampel.

Alif, S. M. (2017). Kiat Sukses Beternak Ayam Petelur. Bio Genesis.

Bhinadi, A. (2017). Penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat. Deepublish.

Cahyani, R. R. (2013). Pendekatan One Village One Product (OVOP) untuk Meningkatkan Kreativitas UMKM dan Kesejahteraan Masyarakat. Sustainable Competitive Advantage (SCA), 3(1).

Fatimah, F. N. D. (2016). Teknik analisis SWOT: Pedoman Menyusun Strategi yang Efektif & Efisien serta Cara Mengelola Kekuatan & Ancaman . Quadrant.

Graha, A. N. (2009). Pengembangan masyarakat pembangunan melalui pendampingan sosial dalam konsep pemberdayaan di bidang ekonomi. Jurnal Ekonomi Modernisasi, 5(2), 117–126.

Granovetter, M. (2018). The sociology of economic life. Routledge.

Hoang Thanh, L., Ta Nhat, L., Nguyen Dang, H., Ho, T. M. H., & Lebailly, P. (2018). One Village One Product (OVOP)—A rural development strategy and the early adaption in Vietnam, the case of Quang Ninh Province. Sustainability, 10(12), 4485.

Kusumatrisna, A. L., Rozama, N. A., Syakilah, A., Wulandari, V. C., Untari, R., & Sutarsih, T. (2020). Statistik e-commerce 2020. Statistics Indonesia.

Lawson, H. A., Caringi, J. C., Pyles, L., Jurkowski, J. M., & Bozlak, C. T. (2015). Participatory action research. Oxford University Press, USA.

Maryani, D., & Nainggolan, R. R. E. (2019). Pemberdayaan masyarakat. Deepublish.

Mukai, K., & Fujikura, R. (2015). One village one product: evaluations and lessons learnt from OVOP aid projects. Development in Practice, 25(3), 389–400.

Murti, E., & Nurchayati, Z. (2019). Pengembangan Usaha Aneka Keripik Melalui One Village One Product di Kecamatan Kendal Kabupatean Ngawi Provinsi Jawa Timur. Jurnal Terapan Abdimas, 4(1), 83–89.

Nelson, J. A. (2018). Economics for humans. University of Chicago Press.

Noble, V. (2019). Mobilities of the One-Product policy from Japan to Thailand: a critical policy study of OVOP and OTOP. Territory, Politics, Governance, 7(4), 455–473.

Nuradhawati, R. (2019). Dinamika Sentralisasi Dan Desentralisasi Di Indonesia. Jurnal Academia Praja, 2(01), 152–170.

Purwadinata, S. & B. (2020). Pengantar Ilmu Ekonomi Kajian Teoritis dan Praktis Mengatasi Masalah Pokok Perekonomian. Literasi Nusantara Abadi.

Rifaid, R. (2018). Kualitas dan Produksi Telur Berdasarkan Umur dan Pakan yang Digunakan. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Schumann, F. R. (2016). A study of one village one product (OVOP) and workforce development: lessons for engaging rural communities around the world. University of Guam. Japan.

Sugianto. (2017). Urgensi dan Kemandirian Desa: dalam Prespektif Undang-Undang No 6 Tahun 2014 . Deepublish.

Susanto, G. M. (2017). The Power of Digital marketing. Elex Media Komputindo.

Syafii, A., Hastin, M., Salmiah, S., Rahmadana, M. F., Nainggolan, L. E., Simatupang, S., Rozaini, N., Azwar, K., & Nurofik, A. (2020). Ekonomi Mikro. Yayasan Kita Menulis.

Szajnowska-Wysocka, A. (2009). Theories of regional and local development-abridged review. Bulletin of Geography. Socio-Economic Series, 12, 75–90.

Ustomo, E. (2017). 99% Gagal Beternak Ayam Petelur. Penebar Swadaya Grup.

Published
2021-12-31
Section
Articles