Pergeseran Budaya Baca Masyarakat Sampang di Era Digital
Abstract
Reading culture has experienced a major transformation in the current digital era. The aim of this research is to study changes in the reading culture of Indonesian society, especially in Sampang, Madura. Apart from that, this research will also look at how technology influences people's reading interests and habits. This research is qualitative with a descriptive approach and uses observation, interviews and documentation. The research results show that people in Sampang are not very interested in reading, especially children, who prefer playing online games rather than reading books. Reading culture is influenced by digital technology, both positively and negatively. On the one hand, technology makes information more accessible and provides various digital reading sources. On the other hand, digital entertainment and social media can be obstacles that reduce the desire to read. In the digital era, major problems in reading include technological distractions, lack of technological knowledge, security and privacy concerns, digital distractions, and lack of media literacy. To improve the reading culture in Sampang, the government, schools and parents must collaborate to encourage digital and traditional literacy and create an environment that supports reading activities.
(Budaya membaca telah mengalami transformasi besar di era digital saat ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari perubahan dalam budaya membaca masyarakat Indonesia, khususnya di Sampang, Madura. Selain itu, penelitian ini juga akan melihat bagaimana teknologi memengaruhi minat dan kebiasaan membaca orang. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang-orang di Sampang tidak terlalu tertarik untuk membaca, terutama anak-anak, yang lebih suka bermain game online daripada membaca buku. Budaya baca dipengaruhi oleh teknologi digital, baik secara positif maupun negatif. Di satu sisi, teknologi membuat informasi lebih mudah diakses dan menyediakan berbagai sumber bacaan digital. Di sisi lain, hiburan digital dan media sosial dapat menjadi hambatan yang mengurangi keinginan untuk membaca. Di era digital, masalah utama dalam membaca termasuk gangguan teknologi, kurangnya pengetahuan teknologi, masalah keamanan dan privasi, distraksi digital, dan kurangnya literasi media. Untuk meningkatkan budaya membaca di Sampang, pemerintah, sekolah, dan orang tua harus berkolaborasi untuk mendorong literasi digital dan tradisional serta menciptakan lingkungan yang mendukung aktivitas membaca).
Downloads
References
Ardiansyah, Risnita, dan M. Syahran Jailani. “Teknik Pengumpulan Data Dan Instrumen Penelitian Ilmiah Pendidikan Pada Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif.” Jurnal IHSAN : Jurnal Pendidikan Islam 1, no. 2 (2023). https://doi.org/10.61104/ihsan.v1i2.57.
Bungsu, Ade, Nova Purnama, dan Luki Wijayanti. “Budaya Literasi Era Digital Pada Perkembangan Penerbitan Koleksi Elektronik Di Indonesia.” Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi BIBLIOTIKA: Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi 7, no. 2 (2023). http://dx.doi.org/10.17977/um008vi12017p001.
Friantary, Heny. “Budaya Membaca Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat.” Disastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 1, no. 1 (2019). https://doi.org/10.29300/disastra.v1i1.1485.
Hansen, Seng. “Investigasi Teknik Wawancara dalam Penelitian Kualitatif Manajemen Konstruksi.” Jurnal Teknik Sipil 27, no. 3 (2020). https://doi.org/10.5614/jts.2020.27.3.10.
Harlina, Ramly. “Budaya Baca pada Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Makassar” 1, no. 2 (2021).
Hasanah, Hasyim. “TEKNIK-TEKNIK OBSERVASI (Sebuah Alternatif Metode Pengumpulan Data Kualitatif Ilmu-ilmu Sosial).” At-Taqaddum 8, no. 1 (2017). https://doi.org/10.21580/at.v8i1.1163.
Idhamani, Antuk Putri. “Dampak Teknologi Informasi terhadap Minat Baca Siswa.” UNILIB : Jurnal Perpustakaan 11, no. 1 (2020). https://doi.org/10.20885/unilib.vol11.iss1.art4.
indra iskandar. “Tantangan Membaca di Era Digital.” Kualita Pendidikan Indonesia, 2021. https://kpi-indonesia.org/tantangan-membaca-di-era-digital/.
Kaharuddin. “Equilibrium : Jurnal Pendidikan Kualitatif : Ciri dan Karakter Sebagai Metodologi.” Jurnal Pendidikan IX, no. 1 (2021). http://journal.unismuh.ac.id/index.php/equilibrium.
Naufal, Ahmad Munif. “Perilaku Membaca Digital Hypertext Di Kalangan Remaja Surabaya.” Foreign Affairs 91, no. 5 (2017).
Prawesti, Dini Anggia. “Pengaruh Penggunaan Aplikasi Bacaan Digital Terhadap Tingkat Minat Baca di Kalangan Mahasiswa Universitas Airlangga.” Repository Unair, no. 2012 (2014). http://repository.unair.ac.id/72398/3/JURNAL_Fis.IIP.26 18 Pra p.pdf.
Sari, Yunita, dan Dan Hendri Prasetya. “Literasi Media Digital Pada Remaja, Ditengah Pesatnya Perkembangan Media Sosial.” Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi 8, no. 1 (2022).
Somantri, Gumilar Rusliwa. “Memahami Metode Kualitatif.” Makara Human Behavior Studies in Asia 9, no. 2 (2005): 57. https://doi.org/10.7454/mssh.v9i2.122.
Veronika, Roslinda, Br Ginting, Dinda Arindani, Cut Mega, Wati Lubis, dan Arinda Pramai Shella. “Literasi digital sebagai wujud pemberdayaan masyarakat di era globalisasi.” Jurnal Pasopati 3, no. 2 (2022). https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/pasopati/article/view/10869.
Zuhria, Azeta Fatha, Maya Dewi Kurnia, Jaja Jaja, dan Cahyo Hasanudin. “Dampak Era Digital terhadap Minat Baca Remaja.” JUBAH RAJA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran 1, no. 2 (2020).