IMPLEMENTASI TEKNIK ICE BREAKING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MI MATHALIUL ULUM I MALANGAN PADEMAWU TIMUR PAMEKASAN

  • siti rohmah
Abstract views: 454 , PDF downloads: 465

Abstract

Abstrak

Dalam kegiatan pembelajaran seorang guru harus mampu memberikan pelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan, untuk itu diperlukan model yang mengktifkan siswa dalam pembelajaran, sehingga guru perlu menerapkan model pembelajaran langsung. Dalam model pembelajaran langsung ini ada beberapa teknik yang bisa digunakan guru untuk merancang kegiatan pembelajaran yang menarik dan mengkondisikan siswa, salah satunya yaitu teknik ice breaking. Berdasarkan hal tersebut, maka ada empat permasalahan yang menjadi pokok dalam penelitian ini, yaitu: pertama, bagaimana langkah-langkah ice breaking yang digunakan guru untuk  meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa kelas V MI Mathaliul Ulum 1 Malangan Pademawu Timur Pamekasan?; kedua, bagaimana keberhasilan teknik ice breaking untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V MI Mathaliul Ulum 1 Malangan Pademawu Timur Pamekasan?; ketiga, bagaimana keberhasilan teknik ice breaking untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MI Mathaliul Ulum 1 Malangan Pademawu Timur Pamekasan?; keempat, apa saja faktor pendukung dan penghambat terlaksananya teknik ice breaking untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa kelas V MI Mathaliul Ulum 1 Malangan Pademawu Timur Pamekasan?. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Penelitian dilakukan di MI Mathaliul Ulum 1 Malangan Pademawu Timur Pamekasan, dengan subyek penelitian adalah siswa kelas V. Dan pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama langkah-langkah teknik ice breaking ialah direncanakan dan dimasukkan dalam skenario pembelajaran pada awal pembelajaran, inti proses pembelajaran maupun akhir proses pembelajaran, ice breaking yang digunakan yaitu nyel-yel, games, tepuk tangan, dan tepuk harmoni. Kedua, keberhasilan teknik ice breaking untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa yaitu dapat membuat siswa lebih kondusif dan aktif dalam mengikuti pembelajaran. Ketiga, keberhasilan teknik ice breaking untuk meningkatkan hasil belajar siswa, yaitu ketika guru memberikan atau menanyakan materi, pertanyaan, dan tugas siswa bisa menjawab dan mengerjakannya. Keempat, faktor pendukung seperti sarana dan prasarana, minat dan motivasi siswa, kesabaran guru dalam mengajar. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu, sumber belajar masih minim, alat peraga atau media masih terbatas, dan juga siswa yang berbicara sendiri ketika pembelajaran berlangsung.

Kata Kunci: Teknik Ice Breaking, Aktivitas Belajar

In learning activities a teacher must be able to pro  vide creative, innovative and fun lessons, for that we need a model that activates students in learning, so the teacher needs to apply a direct learning model.  In this direct learning model there are several techniques that teachers can use to design interesting learning activities and condition students, one of which is the ice breaking technique. Based on this, there are four problems that become the main subject in this study, namely first, how the ice breaking steps are used by teachers to improve learning activities and learning outcomes of fifth grade student Elementary School Mathaliul Ulum I Malangan Pademawu Pamekasan?; second, how the success of the ice breaking technique to improve the learning activities of fifth grade studens Elementary School Mathaliul Ulum I Malangan Pademawu Pamekasan?; third, how success of the ice breaking technique to improve student learning outcomes of fifth  grade student Elementary School Mathaliul Ulum I Malangan Pademawu Pamekasan?; four, what are the supporting factors and obstacles to the implementation of ice breaking techniques to improve learning activities and laerning outcomes of fifth grade students Elementary School Mathaliul Ulum I Malangan Pademawu Pamekasan. This research use a qualitative approach with descriptive type. The study was conducted in elemntary school, with the subject of the study was fifth grade students. And data collection is done by conducting interviews, observations, and documentation. The results showed that, the steps of the ice breaking technique were planned and included in the learning scenario at the begining of learning, the core of the learning process and at the end of the learning process, the ice breaking used was yells, games, applause, and applause of harmony. Second, the success of ice breaking techniques to improve student learning activities that can make studentas more conducive and active in participating in learning. Third, the success of ice breaking techniques to improve student learning outcomes, namely when the teacher gives or asks material, questions, and assignments studentas can answer and work on it. Fourth, supporting factors such as facilities and infrastructure, student interest and motivation, teacher patience in teaching. While the inhibiting factors are, the laerning resourcesare still minimal, teaching aids or media are still limited, and also students who speak for themselves when learning takes place.        

Keywords: Ice Breaking Technique, Learning Activities

Downloads

Download data is not yet available.

References

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia, 1997.

Afi Parnawi, Psikologi Belajar. Sleman: Deepublish, 2019.

Aryfiani Dwi Lestari, “Peningkatan Aktivitas Belajar IPA dengan Model Discovery Berbantuan Media Gambar di Kelas V SD Negeri Pakis 1 Magelang”, Jurnal Konvergensi, Vol. VI. Januari 2019.

Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2009.

Darwis dan Hikmawati Mas’ud, Kesehatan Masyarakat Dalam Perspektif Sosioantropologi. Makasar: CV Sah Media, 2017.

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2013.

Emi Mursidawati, “Implementasi Ice Breaking dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Lembaga Boarding Scholl SMP IT Ihsanul Fikri Mungkid Magelang”, Thesis, hlm. 25.

Halid hanafi dan muzakkir, Profesionalisme Guru dalam Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran disekolah (yogyakarta: cv budi utama, 2019.

Komaruddin hidayat, Active learning 101 Pembelajaran Aktif. yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2009.

M said, 80+ ice breaker games. Yogyakarta: cv andi offset, 2010.

Moch Ilham Sidik dan Hendri Winata, “Meningkatkan Hasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Direct Instruction”.

Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama, 2012.

Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2016.

Nur Huda Muttaqin,Dkk, “Penerapan Model Pembelajaran Langsung Disertai Diskusi dan Media Hyperchem untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Pada Materi Ikatan Kimia”, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol.7 No.1 (2018).

Nyanyu Khodijah, Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014.

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2012.

Rahmat Putra Yudha, Motivasi Berprestasi dan Disiplin Peserta Didik. Pontianak: Yudha English Gallery, 2018.

Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008.

Rohiat, Manajemen Sekolah. Bandung: PT. Refika Aditama, 2012.

Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2017.

Sunarto, Ice Breaker Dalam Pembelajaran Aktif. Surakarta: Cakrawala Media, 2012

Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran. Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 2016

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2011.

Tim Pengembang MKDP. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2012.

Utomo Dananjaya, Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa, 2011.

Wahidmurni, Dkk. EvaluasiPembelajaran.Yogyakarta: NuhaLitera, 2010.

Published
2020-08-03
Section
Articles