Pemetaan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Desa Tanggaran, Kabupaten Trenggalek: Studi Pendahuluan

  • Muhammad Nabil Khasbulloh IAIN Kediri
  • Titis Thoriquttyas Universitas Negeri Malang
  • Sukron Syaham IAIN Kediri
Abstract views: 404 , PDF downloads: 420
Keywords: Pelayanan Kesehatan Dasar, Lingkungan Sehat

Abstract

Health is one of the factors that make progress in an area. Handling a health problem in the form of basic health services in each area, as implemented in the Tanggaran village, is one of the village government's actualizations and responsibilities to deal with health problems, such as stunting and sanitation. This study focuses on examining basic health services in Tanggaran Village, Trenggalek Regency. Researchers used the PRA (participatory rural appraisal) method. Besides, data was obtained from a survey on community-related to basic health services with approximately 242 respondents from 3 hamlets. The survey results prove that there are still people in the Tanggaran village who have basic health services problems. The problems that occur do not only come from the village government, but people who are less aware of the importance of a healthy environment. For example, public access to information on health insurance is still limited at health service locations, minimal public service complaints, and community participation in a clean and healthy environment is still low.

(Kesehatan termasuk salah satu faktor yang menjadikan kemajuan di suatu daerah. Penanganan terhadap suatu masalah kesehatan berbentuk pelayanan kesehatan dasar pada setiap daerah, seperti yang terlaksana pada Desa Tanggaran merupakan salah satu aktualisasi dan tanggung jawab pemerintah desa untuk menangani masalah kesehatan, seperti stunting dan sanitasi. Penelitian ini berfokus mengkaji tentang pelayanan kesehatan dasar di Desa Tanggaran, Kabupaten Trenggalek. Peneliti menggunakan metode PRA (participatory rural appraisal) atau pemahaman partisipasi kondisi pedesaan. Selain itu data diperoleh dari hasil survei pada layanan kesehatan dasar masyarakat dengan kurang lebih 242 responden dari 3 dusun yang dijadikan fokus. Dari hasil survei membuktikan bahwa masih ada warga masyarakat di Desa Tanggaran yang memiliki masalah layanan kesehatan dasar. Masalah yang terjadi tersebut tidak hanya berasal dari pemerintah desa, akan tetapi masyarakat yang kurang menyadari tentang pentingnya lingkungan sehat. Seperti, akses masyarakat terhadap informasi jaminan kesehatan masih terbatas di lokasi layanan kesehatan, minimnya pengaduan pelayanan publik, dan partisipasi masyarakat terhadap lingkungan hidup bersih dan sehat masih rendah).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ayu, V. (2016). Model Pelayanan Kesehatan (Studi Deskriptif tentang Model Pelayanan Program Antenatal Care di Puskesmas Peterongan Kabupaten Jombang). Kebijakan Dan Manajemen Publik, 4(3), 7–14. http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmpca9517c0abfull.pdf

Badan Pusat Statistik. (2020). Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Trenggalek Tahun 2019. No. 1/Th. XX, 3 April, 1–7.

BPJS Kesehatan. (2012). Panduan Praktis: Gate Keeper Concept Faskes BPJS Kesehatan. 2938, 1–27.

Chandra, G. (2014). Participatory Rural Appraisal. The SAGE Encyclopedia of Action Research, September. https://doi.org/10.4135/97814462944 06.n268

Herawati, C., & Bakhri, S. (2019). Ketimpangan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Ekonomi di Wilayah Perbatasan. Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(1), 17–27. https://doi.org/10.31943/afiasi.v4i1.9

Hikmawati, E. (2015). Ketepatan Sasaran Penerima Bantuan Sosial Jaminan Kesehatan. Jurnal PKS, 14(0274), 44–54.

Idris, F. (2015). Panduan Praktis Edukasi Kesehatan. BPJS Kesehatan, 22.

Ira, N. dkk. (2018). Buku Promosi Kesehatan. Surabaya: Airlangga University Press.

Kemenkes RI. (2017). Buku Panduan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat). Warta Kesmas, 1(kesehatan masyarakat), 27. http://www.kesmas.kemkes.go.id/

Klemens, L., & Apriani, F. (2019). Efektivitas Program Kartu Indonesia Sehat (Kis) Dalam Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Kecamatan Sekolaq Darat Kabupaten Kutai Barat. Journal Administrasi Negara, 7(1), 8579–8591.

Mustanir, A., & Yasin, A. (2018). Community Participation in Transect on Development Planning. Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Publik, 8(2), 137. https://doi.org/10.26858/jiap.v8i2.7994

Nantabah, Z. K., A, Z. A., & Laksono, A. D. (2019). Gambaran Akses Pelayanan Kesehatan pada Balita di Indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 22(1), 54–61. https://doi.org/10.22435/hsr.v22i1. 439

Paramita, V. S., Isnayati, I., Ikrawan, Y., & Adialita, T. (2019). Secercah Hati: Community Empowerment Program in Health and Economic Affairs through the Role of Posyandu and Posbindu. MITRA: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat, 3(2), 151–163. https://doi.org/10.25170/ mitra.v3i2.888

Sanah, N. (2017). Pelaksanaan Fungsi Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan di Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser. E-Journal Ilmu Pemerintahan, 5(1), 305–314. http://ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/ uploads/2017/03/Nor Sanah (03-01-17-09-15-45).pdf

Supriatna, A. (2014). Relevansi Metode Participatory Rural Appraisal dalam Mendukung Implementasi Undang-Undang. Jurnal Lingkungan Widyaiswara, 1, 39–45. http://juliwi.com/published/E0101/Paper0101_ 39-45.pdf

Wardhani, Y. F., & Paramita, A. (2016). Pelayanan Kesehatan Mental dalam Hubungannya dengan Disabilitas dan Gaya Hidup Masyarakat Indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 19(1), 99–107.

Published
2020-12-29
Section
Articles