Mirror Neurons dan Konsep Uswatun Hasanah dalam Pendidikan Islam
Abstract
Dalam kajian neurosains terdapat bagian otak manusia yang disebut mirror neurons. Neuron ini dapat memantulkan kembali tindakan yang dilihat oleh seseorang dan membuat orang tersebut terdorong untuk menirukan dan melakukan hal yang sama. Berawal dari hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teori mirror neurons dalam pendidikan Islam terutama kaitannya dengan metode uswatun hasanah. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang menggunakan pendekatan kualitatif dan analisa data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode uswatun hasanah atau keteladanan dalam pendidikan Islam memiliki pola yang sama dengan mirror neurons. Titik temu keduanya terdapat pada proses aktifitas peniruan (imitation) dan pengamatan terhadap perilaku (modeling) yang dilakukan antar individu selama proses belajar atau interaksi sosial. Mirror neurons bekerja bukan hanya pada tindakan fisik saja tetapi emosi pun dapat direspon oleh neuron ini. Konsekuensinya adalah pendidik sebagai model peniruan harus menunjukkan keteladanan dengan memperhatikan aspek tindakan, psikologi dan emosional seseorang sehingga menumbuhkan sikap empati. Empati inilah salah satu produk dari mirror neurons. Uswatun hasanah yang dilakukan secara terus menerus yang disertai dengan penguatan dapat memperkuat sambungan sirkuit di dalam otak termasuk mirror neurons, sehingga memori tidak mudah terhapus dan akan menjadi tata nilai dalam diri seseorang.
Downloads
References
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: PT. Balai Pustaka, 2018)
Barida, Muya, ‘Pengembangan Perilaku Anak Melalui Imitasi’, Jurnal CARE Edisi Khusus Temu Ilmiah, 03.3 (2016)
Batubara, Hamdan Husein, ‘Educational Neuroscience Dalam Pendidikan Dasar’, Jurnal Pendidikan Dasar, 9.2 (2018)
Decety, Jean, and Andrew N. Meltzoff, ‘Empathy, Imitation, and the Social Brain’, Copland & P. Goldie (Eds.), Empathy: Philosophical and Psychological Perspectives, 5 (2011) <https://doi.org/10.1093/acprof>
Faisal, Amir, and Zulfanah, Membangkitkan Gairah Anak Untuk Berprestasi (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2011)
Faliyandra, Faisal, Tri Pusat Kecerdasan Sosial: Membangun Hubungan Baik Antar Manusia Pada Lingkungan Pendidikan Di Era Teknologi (Malang: Literasi Nusantara, 2019)
Goleman, Daniel, Emotional Intelligence (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2007)
———, Social Intellegence: Ilmu Baru Tentang Hubungan Antar Manusia (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2016)
Hakim, Lukman Nul, and Endah Dwi Untari, ‘Uswatun Hasanah Dalam Al Quran (Studi Komparatif Makna Uswatun Hasanah Di Q.S. Al-Ahzab Ayat 21 Dengan Q.S. Al-Mumtahanah Ayat 4 Dan 6)’, Jurnal Studi Agama, 3.2 (2019), 85–99
Handayani, Astuti Budi, and Suyadi, ‘Relevansi Konsep Akal Bertingkat Ibnu Sina Dalam Pendidikan Islam Di Era Milenial’, Ta’dibuna: Jurnal Pendidikan Islam, 8.2 (2019) <https://doi.org/10.32832/TADIBUNA.V8I2.2034>
Krivokapic, Milica, ‘Imitative Learning: The Teacher as a Role Model’, Education and Self Development, 13.4 (2018), 11–19 <https://doi.org/10.26907/esd13.4.02>
Laila, Qumruin Nurul, ‘Pemikiran Pendidikan Moral Albert Bandura’, Modeling: Jurnal Program Studi PGMI, 3.1 (2015), 21–36
Maya, Rahendra, ‘Pemikiran Pendidikan Muhammad Quthb Tentang Metode Keteladanan (AL-TARBIYAH BI AL-QUDWAH)’, Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam, 06.11 (2017), 1–16
Misdar, Muh., ‘Keteladanan Guru Dalam Pembelajaran (Suatu Tinjauan Teoritis)’, At-Ta’lim, 15.1 (2016), 1–16
Muhimmah, Imroatum, and Suyadi Suyadi, ‘Neurosains Dan Spiritualitas Dalam Pendidikan Islam’, TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam, 15.1 (2020), 68 <https://doi.org/10.19105/tjpi.v15i1.2880>
Mustofa, Ali, ‘Metode Keteladanan Perspektif Pendidikan Islam’, CENDEKIA : Jurnal Studi Keislaman, 5.1 (2019) <https://doi.org/10.37348/cendekia.v5i1.71>
Purwanto, Ngalim, Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013)
Rahmah MZ, Rafika Dwi, and Suyadi, ‘Strategi Pembelajaran PAI Pada Autisme Dengan Pendekatan Mirror Neuron’, Lembaran Ilmu Kependidikan, 48.2 (2019), 48–58
Rasyid, Muh. Haras, ‘Konsep Uswatun Hasanah Dan Politik’, Ash-Shahabah Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam, 4.2 (2018), 164–73
Sholichah, Riyadlotus, ‘Pengaruh Berbasis Neurosains Dan Kecerdasan Emosi Dalam Pengasuhan Anak Usia Dini’, Atthiflah: Journal of Early Childhood Islamic Education, 7.1 (2020), 19–28 <https://doi.org/10.1016/j.solener.2019.02.027>
Sudrajat, Ajat, ‘Mengapa Pendidikan Karakter?’, Jurnal Pendidikan Karakter, 1.1 (2011) <https://doi.org/10.21831/jpk.v1i1.1316>
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi Dan Praktiknya (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003)
Suradi, ‘Pendidikan Multikultural Di Sekolah’, Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies), 6.1 (2018), 25–43 <https://doi.org/http://dx.doi.org/10.15642/jpai.2018.6.1.25-43>
Suyadi, ‘Hybridization of Islamic Education and Neuroscience: Transdisciplinary Studies of ’Aql in the Quran and the Brain in Neuroscience’, Dinamika Ilmu, 19.2 (2019) <https://doi.org/10.21093/di.v19i2.1601>
———, ‘Integrasi Pendidikan Islam Dan Neurosains Dan Implikasinya Bagi Pendidikan Dasar (PGMI)’, Al-Bidayah, 4.1 (2012)
Suyadi, and Mawi Khusni Albar, ‘Budaya Ngrowot Dalam Kajian Neurosains Di Pondok Pesantren Luqmaniyah Yogyakarta’, Ibda’: Jurnal Kajian Islam Dan Budaya, 16.1 (2018) <https://doi.org/10.24090/IBDA.V16I1.139>
Taklimudin, and Febri Saputra, ‘Metode Keteladanan Pendidikan Islam Dalam Persfektif Quran’, BELAJEA: Jurnal Pendidikan Islam, 3.1 (2018), 1–22
Tarsono, ‘Implikasi Teori Belajar Sosial (Social Learning Theory) Dari Albert Bandura Dalam Bimbingan Dan Konseling’, Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi, III.1 (2010), 29–36
Timotius, Kris H., Otak Dan Perilaku, . (Yogyakarta: CV. Andi offset, 2018)
Tursih, Harmi, Tanti Dwiparwati, and Sidik Arsyadi, ‘Mirror Neuron Dalam Pendidikan Islam’, Belajea: Jurnal Pendidikan Islam, 3.2 (2018) <https://doi.org/10.1542/peds.2006-2099>
Wajdi, Muh. Barid Nizaruddin, ‘Pendidikan Ideal Menurut Ibnu Khaldun Dalam Muqaddimah’, Jurnal Lentera: Kajian Keagamaan, Keilmuan Dan Teknologi, 1.2 (2015)
Wulandari, Apri, and Suyadi, ‘Pengembangan Emosi Positif Dalam Pendikan Islam Perspektif Neurosains’, Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 5.1 (2019) <https://doi.org/10.19109/tadrib.v5i1.3016>
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi Dan Aplikasinya Dalam Lembaga Pendidikan, (Jakart: Kencana, 2011)
Copyright (c) 2020 TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
The journal operates an Open Access policy under a Creative Commons Non-Commercial 4.0 International license. Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a
Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
that allows others to share — copy and redistribute the material in any medium or format, and adapt — remix, transform, and build upon the material.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (see The Effect of Open Access).