Konseling Indigenous: Kajian Pada Kepatuhan Masyarakat Terhadap Protokol Kesehatan

  • Moh. Ziyadul Haq Annajih STAI Miftahul Ulum Pamekasan
  • Diana Vidya Fakhriyani IAIN Madura
  • Ishlakhatus Sa’idah IAIN Madura
Abstract views: 1104 , PDF downloads: 677

Abstract

Satu tahun berlalu Pandemi melanda bangsa ini, ini segala upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini, seperti pemberlakuan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) pada daerah-daerah tertentu. Namun, upaya-upaya tersebut sampai saat ini belum mampu membuahkan hasil manis. Permasalahannya adalah sebagian besar masyarakat acuh dan lalai memperhatikan dan mematuhi protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Karenanya, diperlukan sebuah solusi alternatif pemecahan permasalahan tersebut, yaitu melalui pendekatan budaya lokal (indigenous). Konseling indigenous diyakini dapat mengkonstruk pandangan masyarakat untuk memandang realitas dan permasalahan kehidupan berdasarkan keyakinan dan budayanya sehingga mampu menyadarkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dan bahaya Covid-19.

[One year after the pandemic hit this nation, all efforts have been made by the government to break the chain of spreading this virus, such as the imposition of PSBB (large-scale social restrictions) in certain areas. However, these efforts to date have not been able to produce sweet results. The problem is that most people are ignorant and neglect to pay attention to and comply with health protocols, such as wearing masks, maintaining distance, and washing hands. Therefore, we need an alternative solution to solving these problems, namely through the local cultural approach (indigenous). Indigenous counseling is believed to be able to construct people's views to view the realities and problems of life based on their beliefs and culture so that they can make people aware of compliance with health protocols and the dangers of Covid-19.]

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arditama, E., & Lestari, P. (2020). Jogo Tonggo : Membangkitkan Kesadaran Dan Ketaatan Warga Berbasis Kearifan Lokal Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Jawa Tengah. Jurnal Pendidikan Undiksha, 8(2), 157–167.

Arifin, S. (2013). Konseling Indegenous Berbasis Pesantren: Teknik Pengubahan Tingkah Laku Kalangan Pesantren. 1, 7(1), 93–115.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arqi, M., Chusniyah, T., & Priyambodo, A. B. (2016). Persepsi Ancaman sebagai Prediktor Intoleransi Politik Terhadap Jamaah Ahmadiyah pada Jamaah Nahdlatul Wathan Pancor Lombok Timur. Universitas Negeri Malang.

Berger P.L. & Thomas Luckmann, L. (1991). The social construction of reality: a treatise in the sociology of knowledg.

Cialdini, R. B., & Goldstein, N. J. (2004). Social influence: Compliance and conformity.

Driscoll, J., Sonin, K., Wilson, J., & Wright, A. L. (2020). Poverty and Economic Dislocation Reduce Compliance with COVID-19 Shelter-in-Place Protocols.

Fathimah, A. F., Al-islami, M. F., Gustriani, T., Rahmi, H. A., Gunawan, I., Agung, I. M., … Kasim, S. (2021). Kepatuhan Masyarakat Terhadap Pemerintah Selama Pandemi: Studi Eksplorasi Dengan Pendekatan Psikologi Indigenous. 2(1), 15–22.

Folmer, C. R., Kuiper, M. E., Olthuis, E., Kooistra, E. B., de Bruijn, A. L. (2020). Sustaining Compliance with Covid-19 Mitigation Measures? Understanding distancing behavior in the Netherlands during June 2020.

Ha Chong, F. H., & Hung-Yi, L. (2002). Indigenous Counseling in the Chinese Cultural Context:Experience Transformed Model. Asian Journal of Counselling.

Harlianty, R. A., Widyastuti, T., Mukhlis, H., & Susanti, S. (2020). Study on Awareness of Covid-19, Anxiety and Compliance on Social Distancing in Indonesia During Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Pandemic.

Moordiningsih, 2009; Grayshield., et., al. (2010). Optimisme MengkristalkanKearifan Lokal. In A. Supratikna & Tjipto Susana (Eds), Redefinisi Psikologi Indonesia dalam Keberagaman. Jakarta: HIMPSI.

Purwoko, D. A. B. (2021). Studi Kepustakaan Penerapan Konseling Realita Terhadap Penerimaan Diri Peserta Didik. Konseling, Bimbingan Pendidikan, Fakultas Ilmu Surabaya, Universitas Negeri Konseling, Bimbingan Pendidikan, Fakultas Ilmu Surabaya, Universitas Negeri, 31–41.

Putri, A. (2016). Pentingnya kualitas pribadi konselor dalam konseling untuk membangun hubungan antar konselor dan konseli. Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia, 1, 10–13.

Rangka, I. B. (2016). Konseling Indigenous: Rekonstruksi Konseling di Tengah Keragaman Budaya. Optimalisasi Peran Konselor Melalui Pemanfaatan Berbagai Pendekatan Dan Terapi Dalam Pelayanan Konseling, 19–20.

Sarmadan. (2013). Upacara Adat Katoba pada Masyarakat Muna: Analisis Struktural, Nilai-Nilai Kultural, dan Pemanfaatannya dalam Pembelajaran ApresiasiSastra Lama di Sekolah Menengah Atas. In Tesis. Bandung: Pascasarjana UPI-Bandung.

Suci Prasasti. (2020). Konseling Indigenous dalam Masa New Normal. Widya Wacana:Jurnal Ilmiah, 3(1).

Sue, D. W.,& Sue, D. (2008). Counseling The Culturally Diverse: Theory and Practice. USA: John Wiley & Sons, Inc.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tuwu, D. (2020). Kebijakan Pemerintah Dalam Penanganan Pandemi Covid-19. Journal Publicuho, 3(2), 267.

Wiranti, Sriatmi, A., & Kusumastuti, W. (2020). Determinan kepatuhan masyarakat Kota Depok terhadap kebijakan pembatasan sosial berskala besar dalam pencegahan COVID-19. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, 09(03), 117–124.

Published
2021-02-26
Section
Articles