Perkembangan Psikoseksual Santri Pada Usia Dini

  • Iswatun Hasanah Institut Agama Islam Negeri Madura
  • Imaniyatul Fithriyah Institut Agama Islam Negeri Madura
  • Arina Mufrihah Institut Agama Islam Negeri Madura
Abstract views: 1217 , PDF downloads: 1813

Abstract

Anak-anak usia dini terutama pada usia 4 hingga 6 tahun umumnya sudah mulai dikenalkan pada pendidikan formal dan non formal, salah satunya ialah pendidikan di pesantren. Pesantren dipilih oleh orang tua agar anak dapat belajar pengetahuan agama dan pengetahuan umum, serta pembentukan kemandirian dan kedisiplinan yang diharapkan orang tua. Pada santri usia dini, fase perkembangan psikoseksual yang dilalui diantaranya adalah fase falik dan laten. Dua fase krusial yang sangat berpengaruh terhadap kepribadian anak pada masa mendatang. Pada fase falik kepuasan terletak di daerah kemaluan yang normalnya akan mmebentuk identitas dan orientasi seksual anak. Sementara pada fase laten kepuasan terletak pada aspek kognitif dan interaksi sosial yang terealisasi melalui keterbukaan diri untuk berinteraksi dan bersosialiasi dengan lingkungan secara baik.  Kehadiran orang tua sangat dibutuhkan oleh santri untuk bisa melewati fase falik dan laten dengan baik dan menyelesaikan konflik pada dua fase tersebut. Maka dari itu, meski pesantren memiliki tradisi yang kuat dalam pendidikan agama, namun orang tua tetap memiliki tanggung jawab utama dalam pendidikan dan pembimbingan anak-anak mereka.

[Children especially at age 4 untill 6 years old have been introduced to formal and non-formal education where pesantren (islamic boarding school) is one of the most popular educatonal institutions in Indonesia. Commonly, pesantren is chosen by parents for their childs’ education to learn both religious and modern knowledge. Furthermore, pesantren education will form students’ independence. During their early-age development phase, santri (students who learn in pesantren) is remain similar to other children who experience psychosexual development; the two crucial stages are phallic and latent stage. Those periods would significantly affect santri’s personality. The phallic stage is closely corresponded to genitalia as the specific erotogenic zone. Normally this stage is related to sexual identity and sexual orientation. Meanwhile, latent period is a time of childs’ exploration into intellectual pursuits and social interactions, it is realized through self-disclosure towards interaction and adaptive socialization with their circumstances. On the other hand, parents are the important figure for children since they need to adapt to their psychosexual development phase including how to resolve several conflicts which may be dealed with them. Therefore, even though pesantren has a strong tradition in religious education, parents steady have main responsibility of their childs’ education and guidance].

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alwisol. (2008). Psikologi Kepribadian. Malang: UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang.

Arif, I. S. (2006). Dinamika kepribadian, gangguang dan terapinya. Bandung: Refika Aditama.

Cooper J.L, M. R. (2009). Social- Emotional Development In Early Childhood: What Every Policy Maker Should Know. USA: Columbia University.

Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Fuaturosida, R. (2013). Attachment Anak Usia Dini Di Pondok Pesantren. Jurnal Psikologi Islam (JPI), Volume 10 Nomor 2.

Hanafi, I. (2017). Dinamika Psikologis Anak Pondok Cilik Maktab Nubdzatul bayan Al- Majidiyah Palduding Plakpak Pegantenan Pamekasan. Tesis Tidak Diterbitkan.

Hariyanto. (2010). Tahap Perkembangan Psikosesksual Sigmund Freud. Retrieved Januari Sabtu, 2021, from http://belajarpsikologi.com

Jones, Richard Nelson. 2011. Teori dan praktik Konseling dan psikoterapi edisi keempat. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Ma’arif, Syamsul. 2015. Pesantren Inklusif berbasis Kearifan Lokal. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara

Muniroh, S. M. (2014 Vol. 1). Psikologi Santri Anak Usia Dini. 146-147.

Nurani, Y. (2013). Konsep Dasar Anak Usia Dini. Jakarta: Pt. Indeks.

Prasetiawan, A. Y. (2019). Perkembangan Golden Age Dalam Perspektif Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan dan pembelajaran Dasar Universitas Jenderal Soedirman, Volume 6 Nomor 1.

Rahman, H. (2005). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: PGTKI Press.

Santrock, J. W. (2012). Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup Edisi Ketiga belas Jilid 1. Jakarta: Gelora Aksara Pratama.

Scaverian, J. (2011 ). Boarding School Syndrom: Broken Attacment a Hidden Trauma. British Journal Of Psycotherapy, Volume 27 Issue 2

Wuryantari, Tina. 2015. Hubungan antara Attachment Objek Pengganti dengan Tempramen pada Anak Usia Dini 4-6 Tahun di Lingkungan Sikunir Kelurahan Bergaslor Kecamatan Bergas. Skripsi tidak diterbitkan.

Published
2021-02-26
Section
Articles