KOMPETENSI SPIRITUAL GURU PAUD PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM
Abstract
Meskipun tidak termuat dalam Undang-Undang Sisdiknas ataupun Permendiknas, kepemilikan kompetensi spiritual bagi guru sampai kapanpun mutlak menjadi sebuah keniscayaan. Perihal tersebut dilatarbelakangi dengan semakin bertambahnya angka kejahatan serta tindak kekerasan, dekadensi moral remaja melampaui titik nadir kehidupan, perzinaan dan perselingkuhan seolah menjadi hiasan membanggakan bahkan ibadah sebatas dianggap sebagai ritualitas tanpa makna. Semua itu terjadi akibat sistem pendidikan di Indonesia ma sih bersifat kognitif and skill oriented. Selain berbagai bentuk perilaku a moral, spiritualitas anak usia dini umumnya masih bersifat imitasi, sebatas meniru, ego sentris dan tidak mendalam (unreflective). Sehingga menumbuhkembangkan nilai-nilai spiritual bagi anak usia dini memerlukan bimbingan serta pengajaran dari guru secara tepat. Dalam konteks inilah, guru harus memiliki seperangkat kompetensi spiritual baik secara personal maupun profesional. Kompetensi personal spiritual diwujudkan dalam bentuk kesalehan diri sendiri dalam mengimplementasikan nilai-nilai spiritual. Sementara kompetensi profesional spiritual diwujudkan dalam mengajarkan nilai nilai spiritual kepada peserta didik secara tepat.
Downloads
References
Daftar Pustaka
Agus R., Abu Hasan. Membina Kecerdasan Spiritual Anak Sebuah Kecerdasan Yang Terabaikan, Jurnal Lisan Al-Hal, Volume 6, No. 1. 2014.
al-Abrasyi, Mohammad Athiyah. Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, Terj. Bustami A. Gani dan Djohar Bahry. Jakarta: Bulan Bintang. 1970.
An-Nahlawi, Abdurrahman. Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam. Bandung: CV. Diponegoro. 1992.
Falah, Maslahul. 2005. Tinjauan EQ dan SQ untuk Memberi Nama Bayi. Yogyakarta: Media Insani, 2005.
Judiani, Sri. Kreativitas dan Kompetensi Guru Sekolah Dasar, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17 No. 1. 2011.
KD-1 Kompetensi Dasar Sikap Spiritual PAUD K-13, http://paudjatengxahzgs.com/2016/01/kompetensi-dasar-sikap-spiritual-paud.html. accessed: 10 Januari 2017.
Mansur. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2005.
Marimba, Ahmad D. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: al-Ma’arif. 1989.
Muhaimin et.al., Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Bandung, Remaja Rosdakarya. 2002.
Nizar, Samsul. Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis. Jakarta: Ciputat Press. 2002.
Siswanto, Wahyudi dkk.,Membentuk Kecerdasan Spiritual Anak. Jakarta: Amzah.
www.muthahhari.or.id/doc/artikel/sqanak.htm (tidak diterbitkan). Accessed: 7 Pebruari 2017.
Yuliyatun. Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Anak Melalui Pendidikan Agama.Thufula, Volume 1, Nomor 1. 2013.
Zohar dan Marshall. 2000. SQ: Spiritual Intelligence the Ultimate Intellegence. Soho Square London: Vloomsbury Publishing.
Zohar, Danah dan Marshall, Ian. SQ Memanfaatkan Kecerdasan Memaknai Kehidupan, Terj. Rahmi Astuti – Ahmad Nadjib Burhani. Bandung: Kronik Indonesia Baru. 2001.
Zohar, Danah. Dkk., Jalaludin. SQ Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam Berfikir Integralistik, Holistic Untuk Memaknai Hidup. Bandung: Mizan.2002.
The journal operates an Open Access policy under a Creative Commons Non-Commercial 4.0 International license. Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a
Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
that allows others to share — copy and redistribute the material in any medium or format, and adapt — remix, transform, and build upon the material.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (see The Effect of Open Access).