EFEKTIFITAS SELF TALK THERAPY PADA PERILAKU SELF INJURY

  • Febryanita Rahmadaningtyas Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Herlan Pratikto Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Abstract views: 2105 , PDF downloads: 2805

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas self talk therapy dapat membantu menurunkan stress pada perilaku injury. Artinya self talk therapy dapat berpengaruh secara positif untuk menurunkan stress yang menjadi salah satu pemicu dari perilaku self injury . Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus tunggal. Subjek penelitian ini adalah mahasiswi di Surabaya yang telah melakukan perilaku self injury  selama hampir 4 tahun. Perilaku self injury  adalah melukai atau menyakiti diri sendiri namun tidak untuk bunuh diri tetapi sebagai media untuk mengungkapkan emosi yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Perilaku self injury yang dilakukan subjek dalam penelitian ini adalah dengan menyayat lengannya menggunakan benda tajam hingga mengeluarkan darah. Darah yang keluar dari luka sayatan yang ia buat membuat ia merasa lebih tenang dan emosi negative yang ia rasasakan secara bersamaan juga ikut keluar. Tujuan dari perilaku self injury ini hanya sebatas untuk melukai dirinya sendiri tidak berniat untuk melakukan bunuh diri. Dari hasil penelitian didapatkan jika self talk efektif untuk menurunkan stress terhadap perilaku self injury. Selain itu juga ditemukan jika self talk dapat digunakan sebagai self reminder bagi subjek ketika perasaan atau emosi pemicu self injury itu timbul.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bradley T, E. (2016). 40 Teknik koseling yang harus diketahui setiap konselor (Kedua; H. P. Soetjipto & S. M. Soetjipto, eds.). Celeban Timur UH III/548 Yogyakarta 55167: Penerbit Pustaka Pelajar.

Caperton, B. (2004). What school counselors should know about self injury among adolescents: A literature review. A Research Paper.

Hidayati, D. S., & Muthia, E. N. (2016). Kesepian dan keinginan melukai diri sendiri remaja. Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi, 2(2), 185–198. https://doi.org/10.15575/psy.v2i2.459

Jim, R. (2011). Dahsyatnya terapi bicara positive self talk therapy (Rusman, ed.). Yogyakarta: Arta Pustaka.

Maidah, D. (2013). Studi kasus pada mahasiswa pelaku self injury. Development and Clinical Psychology, 2(1), 6–13.

Marhani, I., Sahrani, R., & Monika, S. (2018). Efektifitas pelatihan self talkuntuk meningkatkan harga diri remaja korban bullying (studi pada siswa smp x pasar minggu). Inspiratif Pendidikan, 7(1), 11. https://doi.org/10.24252/ip.v7i1.4929

Permata Sari, T. (2017). Empathic love therapy untuk menurunkan pikiran dan perilaku self injury. 1–8.

Ria Kurniawati. (2012). Dinamika psikologis pelaku self-injury. Jurnal Penelitian Dan Pengukuran Psikologi, 1(1).

Schultz, D. P., & Schultz, S. E. (2015). Teori kepribadian (10th ed.; A. Kartika Putra, ed.). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Sutton, J. (2007). Healing the hurt within understand self-injury and self-harm, and the heal emotional wounds (Third). Retrieved from www.howtobooks.co.uk

Whitlock, J. L., Powers, J. L., & Eckenrode, J. (2006). The virtual cutting edge: the internet and adolescent self-injury. Developmental Psychology, 42(3), 407–417. https://doi.org/10.1037/0012-1649.42.3.407

Zetterqvist, M. (2015). The dsm-5 diagnosis of nonsuicidal self-injury disorder: a review of the empirical literature. Child and Adolescent Psychiatry and Mental Health, 9(1). https://doi.org/10.1186/s13034-015-0062-7

Published
2020-09-30
Section
Articles