Respons Aliansi Ulama Madura (AUMA) terhadap Dinamika Politik Keagamaan di Pamekasan Madura

  • Ali Topan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Abstract views: 371 , PDF downloads: 343

Abstract

Abstract

Political-religious being a social dynamic cannot be separated from our lives as social and religious beings. In the social and cultural context of the Madurese, ulama are important actors in the social life of the Madurese in resolving conflicts and eradicating ideas that are not in accordance with Islamic teachings and state ideology. The presence of the ulama here, apart from being a preacher, also acts as an intermediary in regulating the lives of the Madurese wabil people specifically in Pamekasan. Social phenomena that occur in Pamekasan Madura are always responded quickly by the Madurese ulama alliance as a movement with the aim of controlling and regulating the symptoms that occur in the Pamekasan community. such as, closing nightclubs and tourist attractions that are not in accordance with Islamic law and the existing culture in Madura. The pattern of movement used by the Madura Ulama Alliance (AUMA) in responding to political-religious issues uses persuasive, preventive and repressive patterns. The impact of this movement is evidence that in Pamekasan there is minimal escalation of political-religious conflict compared to other regions, this is in line with the Pamekasan district jargons "Pamekasan Hebat" and "Pamekasan Pintu Salam." While the writing of this paper uses a literature study with a descriptive qualitative method of analysis that utilizes primary and secondary data sources in the form of books, journals, theses and online media. Such as, news.okezon, indopers.net, /nasional.temp and others.

Keywords: Response, AUMA, Political-religious

Abstrak

 

Politik-keagamaan menjadi dinamika sosial tidak lepas dari kehidupan kita sebagai makhluk  sosial dan beragama. Dalam konteks sosial dan budaya orang Madura, ulama  menjadi aktor penting ditengah-tengah kehidupan sosial masyarakat Madura dalam menyelesaikan konflik dan memberantas paham-paham yang tidak sesuai dengan ajaran Islam dan paham kenegaraan. Hadirnya ulama disini, selain sebagai pendakwah juga sebagai penengah dalam mengatur kehidupan masyarakat Madura wabil khusus di Pamekasan. Gejala sosial yang terjadi di Pamekasan Madura selalu di respons cepat oleh aliansi ulama Madura sebagai gerakan dengan tujuan menertibkan dan mengatur gejala-gejala yang terjadi ditengah masyarakat Pamekasan. seperti, penutupan tempat hiburan malam dan tempat wisata yang tidak sesuai dengan syariat Islam dan budaya yang ada di Madura. Pola gerakan yang digunakan oleh aliansi ulama Madura (AUMA) dalam merespons isu politik-keagamaan menggunakan pola persuasive, preventif dan represif. Dampak dari gerakan ini menjadi bukti bahwa di Pamekasan eskalasi konflik politik-keagamaan minim terjadi dibandingkan dengan derah lainnya, hal ini selaras dengan jargon kabupaten Pamekasan “Pamekasan Hebat” dan “Pamekasan Gerbang Salam.” Sedangkan penulisan paper ini menggunakan studi pustaka dengan metode kualitatif deskriftif analisis yang memanfaatkan Sumber data primer dan skunder berupa buku, jurnal, skripsi dan media online. Seperti, news.okezon, indopers.net, /nasional.temp dan lain-lain.

Kata Kunci : Respons, AUMA, Politik-keagamaan

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Referensi
Buku
Abdurrahman Wahid, Ilusi Negara Islam Ekspansi Gerakan Islam Transnasional di Indonesia, (Jakarta: Desantra Utama Media, 2009).
Ahmad Syafii Maarif, Politik Identitas dan Masa Depan Pluralisme Kita, (Jakarta: Democracy Project, 2012).
Barmawi Jajat, Penelitian Fenomenologi Pendidikan,(Yogyakarta: Aruzz media).
Muhammad Afdillah, Dari Masjid ke Panggung Politik, (Yogyakarta, Center Religious And Cross Cultural Studies, 2016)
Suharsimi Arikunto, Prosedur Suatu Pendekatan Praktis (Jakarta: PT. Raneka Cipta 2010).
Jurnal
Muhammad Kosim, Kiai dan Blater, Elite lokal dalam Masyarakat Madura, jurnal Karsa, Vol. XII, No. 2, (Oktober 2007).
Barmawi Jajat, Penelitian Fenomenologi Pendidikan,(Yogyakarta: Aruzz media).
Abd A’la, Ahwan Mukarrom dan Mukhmmad Zamani, Kontribusi Aliansi Ulama Madura (AUMA) Dalam Merespons Isu Keislaman Dan Keutamaan Di Pamekasan Madura, Jurnal Studi Agama-Agama, Vol. 8, No. 2, (2018).
Zainuddin Syarif dan Abd Hannan, Agama dan Politik Konteslasi Pemikiran Antara Kelopok Kultural dan Struktural pada Kiai Pesantren di Madura, Jurnal Dakwa dan Pengembangan Sosial Kemanusian, Vol. 11, No. 1, (2020).
Skripsi
Ali Topan, Cara Mengtasi Mengatasi Kenakalan Siswa di SMP Mansyaul Ulum Tegal Sari Desa Banyupelle Kec. Palengaan, Kab. Pamekasan. , (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Madura, 2020).
Husniah, Perspektih Hukum Ekonomi Syariah Dalam Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 16 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daeah Kota Palembang Nomor 1 Tahun 2003 Tentang Pengaturan Operasional Tempat Hiburan, (Skripsi, Universitas Negeri Raden Fatah Palembang, 2018).
Media Online
https://www.koranmadura.com/2020/02,Massa, Demo Kantor Pemkab Pamekasan, Minta Bupati Tutup KCM.
https://regional.compas/read/2020/10/05/15135341/, Masa Bakar Tempat Wisata di Pamekasan Karena Diduga Jadi Sarang Maksiat.
https://news.okezone.com/amp/2020/12/17/519/2329769, Ribuan Santri & Ulama di Madura Ingin Habib Rizieq di Bebaskan Tanpa Syarat.
https://indopers.net/2020/12/16, Ratusan Pendemo Datangi Mapolrs Sampang Madura Menuntut Pembebasan HRS.
https://nasional.tempo.co/read/1410670, Geruduk Rumah Mahfud MD, Massa Minta Rizieq Shihab Tak Diusik.
https://madura.tribunnnews.com/amp/2019/11/22/, Ulama Madura Unjuk Rasa Putri Soekarno, Sukmati yang Dianggap Menista, DRPD Pamekasan Mendukung.
Published
2022-06-16
How to Cite
Topan, A. (2022). Respons Aliansi Ulama Madura (AUMA) terhadap Dinamika Politik Keagamaan di Pamekasan Madura. Entita: Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Dan Ilmu-Ilmu Sosial, 4(1), 92-106. https://doi.org/10.19105/ejpis.v4i1.5576
Section
Articles