Analisis Ekokritik pada Novel “Coretan-Coretan Sunyi” Karya Ngangga Saputra
Abstract
This research aims to describe the environmental damage that occurs in the interior of Central Kalimantan as contained in the novel Coretan-Coretan Sunyi by Ngangga Saputra, using Greg Garrard's ecocritical theory. This research uses a qualitative descriptive method. Qualitative research is research that has the aim of understanding events that are happening and describing them in words. This research data collection technique uses listening and note-taking techniques. This research's data analysis technique has three stages, (1) recording data related to ecocriticism such as environmental damage in the novel; (2) presenting and arranging data according to Greg Garrard's theory; (3) draw conclusions and adjust the data. The results of this research are the living conditions of people in the interior of Central Kalimantan (1) busy gold mines with the sound of machines; (2) the fate of future generations who inherit mining waste; (3) rural children who are educated to continue their parents' gold mining business. There are also impacts of environmental damage in the interior, namely, (1) environmental conditions that have been damaged; (2) the richness of the former inland forests; (3) waste that pollutes the environment; (4) pollution of the Kahayan River; and (5) there is no clean water in the interior due to rivers being polluted by company waste. The findings in this research serve as a reflection for us to preserve the environment and study environmental values in literary works
Downloads
References
Andini, S., dan Sudarto. (2024). ‘Menjelajahi Representasi Lingkungan dalam Karya Sastra Sebagai Inspirasi untuk Pemahaman dan Tindakan Ekologis’. Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 5(2), 335.
Aziz, P.G.A., Dermawan, T., dan Sulistyorini, D. (2024). ‘Paradikma Etika Lingkungan dalam Novel Kekal Karya Jalu Kencana’. Jurnal Onoma, 10(1), 417.
Ahmad, M., dan Supriadi, A. (2020). ‘Konservasi Alam dalam Novel Kekal Karya Jalu Kencana (Kajian Ekokritik)’. Jurnal Sirok Bastra, 8(2), 153.
Aryanti, R.D., dan Isman, M. (2023). ‘Novel Sampah di Laut, Meira Karya Mawan Belgia: Kajian Ekologi Sastra’. Jurnal Bahasa & Sastra Indonesia, 3(1), 86-87.
Budiman, A., Wahyuni, I.H., dan Setyawan, R. (2022). ‘Ekokritik Sastra dalam Fabel Kisah Seekor Camar dan Kucing Yang Mengajarinya Terbang Karya Luis Sepulveda’. Jurnal Pedagogi, 8(2), 2.
Baso, S.B., Herni., dan Said, I. (2022). ‘Ekokritik Sastra pada Novel Rahasia Pelangi Karya Riawani Elyta dan Sabrina’. Jurnal Jurribah, 1(2), 166.
Busairi, M., Supratno, H., dan Tjahyono, T. (2021). ‘Reprsentasi Krisis Ekologi dalam Novel Luka Perempuan Asap Karya Nafi’ah Al-Ma’rab: Kajian Ekokritik’. Jurnal Mabasan, 15(1), 167.
Didipu, H. (2021). Kritik Sastra Tinjauan Teori dan Contoh Implementasi. Zahir Publishing.
Dewi, N. (2016). ‘Ekokritik Dalam Sastra Indonesia: Kajian Sastra Yang Memihak’. Jurnal Adabiyyat, 15(1), 22.
Fernanda, A., Ansyari, I., dan Farhaby, M., A. (2024). ‘Ritual dan Eksistensi Ekologis: Kajian Ekokritik Terhadap Tradisi Lisan dalam Ritual Ceriak Nerang Suku Jerieng’. Jurnal Escience Humanity, 5(1), 1.
Guzali, dkk. (2024). ‘Kritik Lingkungan pada Naskah Drama “Dhemit” Karya Heru Kesawa Murti: Kajian Ekokritik Greg Gerrard’. Jurnal Bahasa Sastra dan Budaya, 14(2), 92.
Herawati, L. (2021). Kritik Sastra. Zenius Publisher.
Hariyanto, D. (2023). ‘Kajian Sastra Lingkungan di Kalimantan Timur Dalam Cerpen Dataran Melengen dan Banjirkap’. Jurnal LOA, 18(2), 149.
Juanda, dan Aziz. (2023). ‘Reprensentasi Liangkungan dalam Cerpen Ketam Batu Karya Gus TF Sakai’. Jurnal onoma, 9(1), 375.
Juanda, Afandi, I. (2024). ‘Cerita dari Hutan Teso Nelo: Ekokritik dalam Novel Rahasia Pelangi’. Jurnal Alfabeta, 7(1), 13.
Juanda, Afandi, I. (2024). ‘Kajian Ekokritik dalam Cerpen Perjanjian Terakhir dengan Mbaureksa Gunung Bogang Karya Bonari Nabonenar’. Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 9(1), 83-91.
Marzuki, I., Darmawan, T., dan Sulistyorini, D. (2024). ‘Novel Sampah di Laut, Meira Karya Mawan Belgia (Perspektif Ekokritisisme)’. Jurnal Metamorfosa, 12(1), 21.
Melia, G., Bahardur, i., dan Armet. (2024). ‘Aspek Ekologi Budaya dalam Kumpulan puisi Odong-odong Fort De Kock Karya Deddy Arsya’. Jurnal Bahasa sastra dan pengajaran, 4(1), 1.
Muriyana, T. (2022). ‘Kajian Sastra Bandingan: Perbandingan Aspek Citraan (Imagery) dan Makna dalam Puisi ‘Peringatan’ Karya Wiji Thukul dengan Puisi ‘Caged Bird’ Karya Maya Angelou’. Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya, 2(2), 219.
Romadhon, S., Nugraha, H.F., dan Anto. (2023). ‘Misi Mayor Tere Liye Menjaga Alam dengan Koment Minor: Sebuah Ekokritik Sastra’. Jurnal Kajian Sastra, 12(1), 161-166.
Riska, D., Nuke, A., dan Wahyu, I.M. (2022). ‘Analisis Ekokritik Sastra pada Novel Konspirasi Alam Semesta Karya Fiersa Besari’. Jurnal Science Education and Studies, 1(1), 2.
Rifa’i, I., Rosalina, S., dan Muhtarom, I. (2024). ‘Representasi Keselarasan Hidup Manusia dengan Alam dalam Novel Kambing dan Hujan Karya Mahfud Ikhwan: Sebuah Kajian Sastra Pastoral’. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 13(1), 82.
Susilowati, D., In, N., dan Affandy, N.A. (2022). ‘Interaksi Manusia dan Lingkungan dalam Novel Bilangan Fu Karya Ayu Utami (Kajian Ekokritik Greg Garrard’. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 15(1), 78.
Sutisna, R.A. (2021). ‘Kajian Ekokritik dalam Novel Kekal Karya Jalu Kencana’. Jurnal Undas, 17(2), 186.
Sukowati, I., Ihsan, B. (2022). ‘Dampak Kearifan Lingkungan Berdasarkan Kajian Ecocriticism dalam Novel Serial Anak-Anak Mamak Karya Tereliye’. Jurnal Metamorfosa, 10(2), 23.
Sihotang, A., Nurhasanah, E., dan Triyadi, S. (2021). ‘Analisis Ekokritik dalam Novel Kekal Karya Jalu Kancana’. Jurnal Metamorfosa, 9(2), 148-155.
Syah, F.E. (2020). ‘Representasi Kerusakan Lingkungan pada Cerita Anak The Time Travelling River Karya Parinita Shetty: Kajian Ekokritik Sastra’. Jurnal Forum Ilmiah, 17(3), 296.
Susetya, H.H.H. (2022). ‘Darurat Lahan Hijau dalam Cerpen Palasik dan Petani itu Sahabat Saya karya Hamsad Rangkuti’. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 4(1), 3.
Sugiarti, Andalas, F.E., Saraswati, E. dan Kusniarti, T. (2020). Desain Penelitian Kualitatif Sastra. Universitas Muhammadiyah Malang.
Sofyaningrum, R., dan Sangdiyah, H. (2024). ‘Menggagas Kontribusi Green Ekonomy melalui Cerpen Pilihan Macan dalam Kajian Teori Ekokritik Buell’. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(1), 14224.
Solikhah, A., & Laksono, K. (2023). ‘Reprsentasi Hubungan Suku Mentawai Dengan Alam Dalam Novel Burung Kayu Karya Niduparas Elang: Kajian Ekokritik Greg Garrard’. Jurnal Sapala, 10(2), 157.
Sukmawan, S. (2016). Ekokritik Sastra. UB Press.
Somadayo, S., Wardianto, B.S., dan Kurniawan H. (2022). ‘Problematika Ekologi dalam Novel Sumi Karya Jazuli Imam Kajian Ekokritik Sastra’. Jurnal Madah, 13(2): 156.
Yudari, S.K. (2020). ‘Ekokritik Sastra: Sebuah Kearifan Lingkungan dalam Novel Ping A Message From Borneo’. Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan, 20(1), 95-98.
Zulfa, N.A. (2021). ‘Teori Ekokritik Sastra: Kajian Terhadap Kemunculan Pendekatan Ekologi Sastra Yang Dipelopori Oleh Cheryll Glotfelty’. Jurnal Kajian Sastra dan Budaya, 10(1), 52.
Copyright (c) 2024 GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Ghancaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia uses an Open Access Policy under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Authors publishing in this journal agree to the following terms:
- Ghancaran Journal holds the copyright and grants the journal rights for first publication with the work simultaneously licensed under a
The work is distributed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License which allows others to share, copy, and redistribute the material in any media or format and adapt, remix, change, and develop the material even for commercial purposes, as long as it is stated credit and license derivative works under similar terms. - Authors may make additional contractual arrangements for non-exclusive distribution of the journal's published work version.
- Authors are permitted to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their websites) before and during submission, as doing so may lead to productive exchange.