Ekologi Toponimi: Pengaruh Lingkungan terhadap Penamaan Desa di Kecamatan Larangan

  • Husnol Hotimah Tadris Bahasa Indonesia, IAIN Madura
  • Albaburrahim Tadris Bahasa Indonesia, IAIN Madura
Abstract views: 0 , PDF downloads: 0
Keywords: Ecology, toponymy, environment, village naming

Abstract

This research is motivated by the low level of knowledge of the people in the villages in Larangan District about the history and reasons behind the naming of their residential areas. Residents in the area generally only know the name of their village, but do not understand the history or origin of the naming. Therefore, this study aims to describe the ecology of toponymy from three perspectives, namely the manifestation aspect, the societal aspect, and the cultural aspect. This study uses a qualitative descriptive method, with data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The results of this study reveal the ecology of toponymy based on environmental influences in the naming of villages in Larangan District. There are three villages, namely Montok Village, Trasak Village, and Peltong Village, which are included in the manifestation aspect category. Panaguan Village and Duko Village are included in the societal toponymy aspect, while Kaduara Barat Village, Taraban Village, and Grujugan Village are included in the cultural toponymy aspect.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdoellah, O. S. (2017). Ekologi Manusia dan Pembangunan Berkelanjutan. PT Gramedia Pustaka Utama.
Afandi, I., & Juanda. (2024). Toponimi Nama Jalan di Kelurahan Sasi, Kecamatan Kota Kefamenanu, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (Studi Etnolinguistik). GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 6(1), 180–192.
Albaburrahim, A., & Alatas, M. A. (2021). Analisis Implikatur Percakapan pada Pedagang Jamu di Pasar Tradisional Prenduan, Madura. GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 3(1), 39–52.
Hasna, F. (2021). Toponimi Desa di Kabupaten Bungo.
Hilmy, A. M., & Savitri, A. D. (2023). Penamaan Desa Di Kabupaten Banyuwangi: Kajian Toponimi. Sapala, 10(1), 46–55.
Lafamane, F. (2018). Hubungan Budaya dan Pengajaran Bahasa. 24.
Moleong, L. J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosda Karya.
Muhidin, R. (2021). Pemberian Nama Desa atau Kampung di Kabupaten Musi Rawas : Suatu Kajian Toponimi Daratan. Prosiding Seminar Nasional Linguistik Dan Sastra (SEMANTIKS), 563–576.
Murdiati, E. (2015). Pengetahuan Ekologi Lokal. Wardah, 16(2), 155–165.
Puteri, H. A. J., Astiti Laksmi, N. K. P., Zuraidah, Z., & Prihatmoko, H. (2023). Dinamika ekologi manusia dalam toponimi Subak Gede Pulagan-Kumba. Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya, 17(2), 198.
Rizal. (2022). Toponimi Nama-nama Kelurahan di Kecamatan Ternate Tengah Kota Kota Ternate (Kajian Antropolinguistik).
Sibarani, R. (2015). Pendekatan Antropolinguistik Terhadap Kajian Tradisi Lisan.
Sudaryat, Y., Gunardi, G., & Hadiansah, D. (2009). Toponimi Jawa Barat (Berdasarkan Cerita Rakyat). 311.
Sugiono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (22nd ed.). Alfabeta.
Sulistyawati, A. (2020). Toponimi Nama-Nama Desa di Kecamatan Bandar Kabupaten. STKIP Pacitan, 1–12.
Sultoni, A. (2023). Kearifan Ekologis dalam Cerita Rakyat Banyumas dan Pemanfaatannya untuk Pengembangan Buku Teks Kritik Sastra di Perguruan Tinggi.
Wijaya, U. H. (2020). Analisis Data Kualitatif Teori Konsep dalam Penenlitian Pendidikan.
Published
2024-12-19
How to Cite
Hotimah, H., & Albaburrahim. (2024). Ekologi Toponimi: Pengaruh Lingkungan terhadap Penamaan Desa di Kecamatan Larangan. GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 472—484. https://doi.org/10.19105/ghancaran.vi.17361