Diskriminasi Pada Etnis Tionghoa dalam Novel Miss Lu karya Naning Pranoto dan Novel Dimsum Terakhir karya Clara Ng

  • Sarah Sabillah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Liana Rochmatul Wachidah Institut Agama Islam Negeri Madura
Abstract views: 364 , PDF downloads: 849
Keywords: Chinese ethnicity; discrimination; the new order era

Abstract

This study aims to examine the comparison of discriminatory attitudes in Clara NG's Dimsum Terakhir novel and Naning Pranoto's Miss Lu novel. This study uses a theoretical approach to the sociology of literature and a descriptive qualitative approach. Data collection techniques are read, listen, and take notes. There are four data analysis techniques, namely (1) describing the data, (2) categorizing the data, (3) inferring the data, and (4) presenting the data. The results of the data analysis of this research show that in the novel Miss Lu and the novel  Dimsum Terakhir, the picture of the government at that time had savage and discriminatory behavior towards ethnic Chinese. Ethnic factors cause the problem of all acts of ethnic Chinese discrimination. Discrimination treatment is carried out in five fields, namely (1) the political field, (2) the socio-cultural field, (3) the economic field, (4) the religious field (not appearing in the novel Dimsum Akhir), and (5) the education sector. The difference between the two novels is in the attitude and the way the main character responds to the discrimination that befell them.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arifiani, Y. (2015). Diskriminasi Terhadap Masyarakat Etnis Tionghoa dalam Novel Miss Lu Karya Naning Pranoto (Tinjauan Sosiologi Sastra).

Cahyaningtiyas, I. A., & Putra, C. R. W. (2020). Diskriminasi Terhadap Etnik Tionghoa Dalam Novel Entrok Karya Okky Madasari. KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa Dan Sastra, 3(2), 220–234.

Damono, S. D., & Effendi, S. (1979). Sosiologi sastra: Sebuah pengantar ringkas. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Eriyanti, F. (2006). Dinamika posisi identitas etnis Tionghoa dalam tinjauan teori identitas sosial. Jurnal Demokrasi, 5(1).

Gramsci, A. (1971). Selections from the prison notebooks, edited and translated by Quintin Hoare and Geoffrey Nowell Smith. New York: International Publishers.

Harjito, H. (2014). Hegemoni Gramsci dalam Sastra Indonesia: Student Hijo, Nasionalisme, dan Wacana Kolonial. UPGRIS Press.

Haryono, P. (2006). Menggali Latar Belakang Stereotip dan Persoalan Etis Cina di Jawa, Dari Jaman keemasan, Konflik Antar Etnis Hingga Kini. Mutiara Wacana, Semarang.

Keputusan Presiden Kabinet No. 127/U/KEP/12/1996.

Koentjaraningrat, K. (2010). Manusia dan kebudayaan di Indonesia.[Humans and culture in Indonesia]. Jakarta: Djambatan.

Kusmarwanti, K. (2015). Tokoh Orang tua dan Refleksi Politik Orde Baru Dalam Novel-novel Karya Kuntowijoyo. LITERA, 14(1).

La Ode, M. D. (2012). Etnis Cina Indonesia dalam Politik: Politik Etnis Cina dan Singkawang di era Reformasi 1998-2008. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Leo, S. (2005). Pemikiran Politik Etnis Tionghoa Indonesia. LP3ES.

Meij, L. S. (2009). Ruang Sosial Baru Perempuan Tionghoa: Sebuah Kajian Pascakolonial. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Miftahuddin, Danar Widiyanta, Djumarwan, Ririn Mawadah, & Neti Mufaiqoh. (2013). Politik Islam Orde Baru: Studi Sikap Organisasi Islam Atas Kebijakan Pemerintahan Soeharto.

Murtadho, H. (2020). Etnis Tionghoa Tambak Bayan Surabaya 1966-1998. Universitas Airlangga.

Ng, C. (2012). Dimsum Terakhir. PT Gramedia Pustaka Utama.

Nufus, H. (2014). Kebudayaan Tionghoa dalam Novel Dimsum Terakhir karya Clara Ng dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA. FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pranoto, N. (2003). Miss Lu (Putri Cina Yang Terjebak Konflik Etnik Dan Politik). PT. Grasindo.

Prasetyadji. (2011). Semangat perjuangan Peranakan Idealis: Merintis Jalan Menuju Kesetaraaan Dan Penyesuaian Kewarganegaraan Etnis Tionghoa Sejak Tahun 1945. FKKB.

Rasyid, H., Matheosz, J. N., & Deeng, D. (2021). Kehidupan Sosial Budaya Etnis Tionghoa di Kota Manado. HOLISTIK, Journal Of Social and Culture, 14(4).

Sehandi, Y. (2016). Mengenal 25 Teori Sastra. Ombak.

Setiono, B. G. (2008). Etnis Tionghoa dalam Pusaran Politik. Transmedia.

Sujito, A. (2002). Gerakan Demiliterisasi di Era Transisi Demokrasi: Peta Masalah dan Pemanfaatan Peluang. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 6(1), 121–138.

Surat Edaran Presidium Kabinet RI No. SE-06/PresKab/6/1967, 14/1967.

Sutejo, & Kasnadi. (2016). Sosiologi Sastra: Menguak Dimesionalitas Sosial dalam Sastra. Terakata Yogyakarta dan P2MP Sutejo Spectrum Centre.

Wellek, R. & Werren, A. (2019). Theory of literature. Snova.

Published
2022-01-24
How to Cite
Sabillah, S., & Wachidah, L. R. (2022). Diskriminasi Pada Etnis Tionghoa dalam Novel Miss Lu karya Naning Pranoto dan Novel Dimsum Terakhir karya Clara Ng. GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 3(2), 168-183. https://doi.org/10.19105/ghancaran.v3i2.5074
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)